Sessanta

26 0 0
                                    

Jangan sebut dirga gentleman kalau dia tidak ingat hari ulang tahun istrinya , laki – laki yang baru saja menanda – tangani kontrak dengan salah satu perusahaan luar negeri ini , menyempatkan dirinya untuk membelikan hadiah ulang tahun untuk istri tercintanya yang akan memasuki usia sembilan belas tahun dalam beberapa hari lagi .

Pekerjaannya yang menumpuk dan membuat dirga hampir lupa kalau sekarang sudah bulan oktober , artinya dia dan natasha sudah menikah selama tiga bulan . untung saja dirinya sudah tahu tanggal lahir istrinya itu .

Sebelum benar – benar keluar dari ruangannya , dia memutuskan untuk lebih dulu memanggil asistennya untuk datang ke ruangannya , dia cukup menunggu selama empat menit , pintu ruangannya diketuk dan segera dibuka oleh asistennya setelah mendapatkan izin .

Ekspresi penasaran tercetak jelas di wajah asistennya ini begitu melihat dirinya yang bersandar dibelakang meja kerjanya . sebelum sempat asistennya ini membuka suara , dia segera mengatakan kalau dirinya tidak bisa meeting jam satu siang ini , jadi dia meminta asisten

" saya mau keluar sebentar , meeting jam satu nanti kamu yang pimpin , bahan meetingnya udah selesai kan ya ? jangan tunggu – tunggu saya , kalo saya belom balik ke kantor sampai jam dua , hasil meetingnya kamu laporin aja lewat email , biar saya baca " titah dirga sambil benar – benar beranjak dari ruangannya , sementara si asisten cuma bisa menganggukkan kepalanya dan langsung keluar dari ruangan ini .

Dua puluh menit kemudian , dirga sudah mengendarai mobil audi Q7 miliknya di jalan raya menuju mall grand indonesia yang tidak begitu jauh . setelah melewati dua deret hotel bintang lima , mobil suv mewah itu sudah terparkir di salah satu parkiran kosong yang berdekatan dengan teras dan pintu masuk mall .

Dirga segera menjejak aspal sedetik setelah dia mematikan mesin mobilnya ini . kedua mata dirga segera disuguhi deretan toko brand luar negero yang menjual pakaian , tas , sepatu dan juga barang – barang lainnya dengan merk masing – masing .

Dari banyaknya pilihan yang tersedia , dirga memilih untuk membeli dua parfum dan juga jam tangan mewah . untuk ukuran orang yang cukup sering membeli parfum , dirga tahu betul ciri – ciri parfum wanita .

Bersamaan dengan laki – laki ini memasuki toko parfum yang letaknya cukup jauh dari pintu masuk , pimpinan utama perusahaan The HM Group ini segera saja dengan teliti memperhatikan deretan parfum wanita yang berderet di lemari etalase dan diatas meja kaca .

Sekali lagi , bukan dirga namanya kalau mengeluarkan uang setelah berpikir berulang kali , dirga segera saja membeli dua parfum dengan merk yang sama sekaligus , yaitu Chanel Grand Extrait No.5 dan Chanel Grand Extrait Limited Edition No.5 . begitu kartu debit unlimited , dua paperbag berukuran kecil dan struk pembelian kedua parfum ini sudah berada di tangannya , laki – laki ini segera berlalu dari sana .

Alih – alih mengarahkan kakinya menuju pintu keluar , dirga mengarahkan kakinya menuju salah satu toko yang menjual jam tangan branded . untuk kedua kalinya , laki – laki ini kembali memilih jam tangan yang harganya bisa membuat siapapun yang melihatnya pingsan dalam sekejap mata . setelah mempertimbangkan tiga jam yang menjadi pilihannya , dirga memutuskan untuk membeli jam tangan dari salah satu merk terkenal .

" mbak , saya beli yang ini " tanpa berpikir panjang , dirga menunjuk salah satu jam tangan yang berada di deretan etalase brand Patek Philippe ini ,

" baik pak " dengan sigap si staf ini mengambil jam tangan yang dimaksud dirga , dengan tangan yang dilapisi sarung tangan khusus , si pegawai ini membungkuskan jam tangan mahal tersebut didalam kotak .

Kurang dari tiga puluh menit , jam tangan bermerk Patek Philippe dengan seri Self – Winding Mechanical Movement berwarna rose – gold ini sudah terbungkus rapi . dan cuma butuh beberapa menit saja dan proses transaksi iini selesai , menjelang jam tiga sore , dirga sudah sampai di ruangannya .

Belum sempat dia duduk setelah menyimpan kedua barang itu didalam ransel kerjanya , pintu ruangannya diketuk dari luar , sedetik setelah dia memberikan izin masuk , asistennya pun melangkah masuk dan menyerahkan hasil meeting yang baru selesai lima belas menit yang lalu

" maaf ganggu pak , ini hasil meeting barusan , dokumen penawaran perusahaan di singapura sudah diterima dan sudah di evaluasi pak " lapor asistennya ini dengan menyerahkan satu map berisi hasil meeting yang dia pimpin ini

" oke , terus , progres untuk pembangunan hotel museum itu , gimana ? udah ada laporan ? " tanya dirga sembari membaca berkas ditangannya ini dan duduk di kursi kekuasaannya

" sudah ada pak , tapi baru sebatas denahnya aja , sementara letak lokasinya dan proses eksekusinya belom dibahas , mereka bilang , mereka mau meeting dulu supaya tahu lokasi yang strategis dan bentuk bangunannya gimana " tutur si asisten ini sembari berpamitan untuk keluar dari ruangan atasannya ini .

Dirga menganggukkan kepalanya sekenanya tanpa mengarahkan tatapannya pada si asisten yang sudah berjalan menuju pintu keluar . menjelang jam lima sore , dirga bergegas untuk pulang dan menjemput istrinya terlebih dulu .


Io Per Me , Tu Per TeNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ