Centoquattordici

12 0 0
                                    

Bukan cuma adanya persiapan wisuda untuk tiga fakultas sekaligus yang membuat masa aktif perkuliahan di semester akhir terasa lebih cepat , tapi juga kabar yang tersiar diantara para mahasiswa tingkat awal dan juga tingkat akhir , yaitu adanya predikat kelulusan Summa Cumlaude . wajar saja kalau kabar adanya predikat ini jadi bahan pembicaraan mahasiswa di semua tingkatan , karena setahu mereka , belum ada satu pun mahasiswa atau mahasiswi yang bisa mendapatkan predikat ini .

Saking cepatnya terlewati , pelaksanaan UTS dan UAS pun sampai mirip dengan hari – hari biasanya , bedanya mereka memakai blazer almamater fakultas masing – masing . seperti yang saat ini terjadi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) atau Faculty of Social Science and Politic Science (FSSPS) . persiapan wisuda pun dengan jelas terasa , dengan adanya persiapan delapan puluh selempang , delapan puluh medali emas dan juga jubah toga .

Ketika kelasnya natasha sedang melaksanakan UAS hari terakhir sebelum libur menjelang wisuda , samar – samar natasha dan juga teman – temannya mendengar pembicaraan beberapa mahasiswi yang berasal dari kelas yang letaknya di belakang kelas mereka

" katanya yang dapet summa cumlaude dari jurusan hukum , tapi gak tau siapa " penuturan heboh itu nyatanya mampu membuat fokus natasha dan yang lainnya hampir buyar

" bisa jadi dari kelas kita , kelas sebelah atau kelas lain , ya kan ? tapi bisa jadi junior kita yang malah dapet gelar terlangka ini " katanya si cewek yang saat ini sedang memainkan ponselnya

" tapi mungkin gak sih yang dapet gelar itu justru anak kelas sebelah yang katanya nikah muda itu ? gak mungkin sih kalo menurut gua " salah satu cewek yang memiliki tipe suara agak serak itu

" gua juga gak yakin sih , tapi bisa jadi , kita mana tau ya kan " perkataan si cewek berhijab itu ternyata bisa membuat fokus natasha benar – benar buyar sekarang , otomatis tangannya langsung berhenti menulis .

Perempuan ini berusaha keras untuk tidak terlalu memusingkan atau memasukkan perkataan itu kedalam hatinya , meski dia tetap merasakan sakit hati akibat mendengar kalimat – kalimat seperti itu . dia bahkan tidak tahu kalau dirinya menjadi bahan pembicaraan semua mahasiswa dan mahasiswi di jurusan hukum ini .

" siapa yang sudah selesai , silakan dikumpul dan silakan pulang , liburan selama dua minggu menjelang wisuda sudah didepan mata " kalimat yang dilontarkan Mr. Andreas yang mengajar mata kuliah Praktik Perancangan Kontrak seakan memaksa natasha untuk fokus pada lembar soal yang ada didepannya ini .

Setelah yakin kalau dia sudah menjawab semua soal , natasha menoleh kearah bianca yang ternyata juga sudah selesai dengan lembar soal dan jawabannya . anggukan kepala natasha langsung dipahami baik sama bianca , karena cewek yang baru tiga minggu ini resmi menyandang status istri pun balas mengangguk . keduanya memilih untuk menunggu keenam teman mereka yang lain dibawah , sembari dia mengirimkan pesan pada dirga kalau dirinya sudah selesai ujian .

" gak usah didenger banget yang tadi nat , mereka kan emang suka sok mengambil kesimpulan , padahal yang mereka denger juga gak keluar dari mulut lo , tapi dari mulut orang lain yang juga gak kenal sama lo " seakan tahu apa yang membuat natasha tampak terdiam , natasha yang mendengar bianca berkata seperti itu pun menganggukkan kepalanya , dia tahu bianca juga mendengarnya , mungkin bukan cuma bianca , tapi mungkin satu kelas mendengar obrolan beberapa mahasiswi dari kelas lain tadi .

" maunya sih gak gua dengerin bi , tapi ya kedengeran aja sama telinga gua " respons natasha sambil memesan delapan kopi setelah menanyakan varian kopi apa yang bianca dan teman – temannya biasa pesan . keduanya memilih duduk di sofa yang tidak begitu jauh dari gerai kopi ini .

Sementara itu , satu persatu temannya natasha selain bianca sudah menyelesaikan ujian UAS mereka masing – masing . keenam temannya natasha dan bianca ini langsung turun ke lobi dengan menggunakan lift . nafas lega langsung berhembus dari mulut mereka masing – masing , setelah enam bulan terbantai dengan banyaknya mata kuliah semester akhir dan juga UTS yang menyiksa otak mereka .

Obrolan tentang pembicaraan mahasiswi – mahasiswi yang terjalin antara keduanya langsung terinterupsi dengan kehadiran marissa dan yang lainnya . keenam cewek ini segera bergabung dengan natasha dan juga bianca

" untung besok udah libur , dua minggu lagi kita wisuda " seloroh marissa sembari mendudukkan dirinya dihadapan natasha

" iya ya , gak nyangka gua kalo dua minggu lagi gua bakal dapet gelar S.H , tapi gua yakin sih kalo natasha bakal dapet gelar Summa Cumlaude , ip – nya aja dari semester 1 aja udah 4,00 , sampai kemaren aja ip – nya stabil " pindi pun menyahuti selorohan marissa

" kalo sampe temen gua yang ini gak dapet gelar summa cumlaude , ngamuk sih gua sama dosen " perkataan vega membuat natasha menggelengkan kepalanya . obrolan seru mengenai gelar sarjana apa yang akan mereka dapatkan saat wisuda nanti ini terinterupsi oleh salah satu barista yang rupanya sudah selesai meracik delapan varian kopi yang berbeda ini .

Beres membayar kedelapan es kopi dengan varian yang berbeda – beda ini pakai aplikasi ovo , mereka semua pun beranjak untuk keluar dari gedung fakultas ini . baru saja natasha mau mendudukkan dirinya di salah satu kursi , ponselnya tiba – tiba bergetar dan ada pesan masuk dari suaminya .

My Hubby : sore cantiknya CEO , aku udah mau pulang nih , kamu udah selesai ujian atau belom ?

Tasha Haneen : sore gantengnya mahasiswi semester akhir , udah selesai kok yang ujiannya

My Hubby : mau dibawain apa yang ? martabak bintaro mau ? kalo mau , kamu maunya isian apa ?

Tasha Haneen : ih mau yang , mau yang isi cokelat kacang ya yang

My Hubby : siap sayang , ditunggu ya yang , aku ambil dulu , aku udah pesen lewat hp martabaknya

Tasha Haneen : iya yang , jangan ngebut yang bawa mobilnya

My Hubby : siap cintanya aku , di tunggu ya suami dan martabaknya

Tasha Haneen : oke cintanya aku

Kedua sudut bibir natasha refleks terangkat saat membaca chat antara dia dan dirga , laki – laki itu masih sama seperti awal mereka menikah dulu , tidak ada yang berubah sama sekali dari diri dirga .


Io Per Me , Tu Per TeOnde histórias criam vida. Descubra agora