Trentanove

21 1 0
                                    

Dirga tidak bisa menahan rasa terharu dan bahagia yang mendominasi hatinya saat ini . kesulitan dan kelelahan yang dia dan natasha rasakan dalam mengurusi persiapan acara lamaran , akhirnya terbayar tuntas di hari H ini . hari ini dia akan secara resmi melamar natasha dan menjadikan perempuan itu sebagai tunangannya .

Persiapan acara lamaran ternyata lebih kompleks dari perkiraan dan memakan waktu yang cukup lama , yaitu enam bulan , sejujurnya , dirga salut dengan kemampuan natasha dalam urusan mengatur waktu . ditengah – tengah padatnya jadwal kelas dan juga banyaknya tugas kuliah yang diberikan dosen , natasha tetap bisa terlibat langsung mempersiapkan acara mereka ini .

Laki – laki ini masih bisa dengan jelas mengingat momen ketika mereka harus memeriksa undangan lamaran dan undangan pernikahan beberapa bulan kemarin . sebelumnya dia sempat ragu kalau natasha akan sempat , karena hari itu , kelas yang harus dihadiri natasha lumayan banyak , yaitu ada lima kelas . tapi keraguannya itu terpatahkan dengan hadirnya mobil lexus rx 350 dengan nomor polisi BP 4334 NH sudah terparkir didepan kantor percetakan .

Anak sulungnya papa arman dan juga mama rumi ini untuk kedua kalinya memperhatikan penampilannya melalui pantulan cermin . pagi ini , tepatnya di jam delapan pagi , dirga sudah rapi dalam balutan setelan serba putih . si CEO The HM Group ini masih belum menyangka akan mendapat izin dan restu dari papa calon istrinya itu yang menurutnya terlalu protektif itu .

Sementara itu , didalam ruang yang berbeda , seorang natasha rasanya perlu berulang kali menarik nafasnya , si anak tunggal ini sampai sekarang masih belum percaya kalau hari ini dia akan dilamar dirga . mamanya bilang kalo si papa sudah memberikan restu dan izin untuk si atasan The HM Group ini untuk melamar dia .

Si anak tunggal ini sudah cantik dalam balutan turtle–neck maxi gown yang menggunakan bahan lace yang nyaman . rambut panjangnya yang biasa tergerai atau terikat , khusus untuk hari ini dia membiarkan rambutnya dibentuk jadi model French–Twist yang cantik , tepat diatas sanggulannya , ada jepitan rambut berwarna silver dan berukuran besar .

Suara pintu yang dibuka membuat kepala dirga refleks menoleh dan melihat papa dan adik laki – lakinya berjalan masuk kedalam . keduanya juga sudah berbalut setelan putih – putih yang mirip dengan yang dia pakai sekarang ini .

" abang udah siap belom ? " tanya si papa sambil menghadap kearah cermin dan memeriksa penampilan beliau pagi ini .

" udah siap kok pa , tinggal tunggu jam sembilan aja " sahut dirga sesantai mungkin , padahal kinerja jantungnya tidak bisa santai

" gak lama lagi jam sembilan bang , sekarang udah setengah delapan " prabu bersuara selagi menikmati pemandangan diluar hotel . mendengar penuturan adik laki – lakinya ini , usaha dirga untuk mengendalikan degup jantungnya langsung berantakan . saking berusaha supaya jantungnya bekerja dengan normal , dia jadi tidak sadar kalau sekarang sudah jam setengah delapan , artinya waktu untuk menormalkan kerja jantungnya sedikit .

Dirga hanya menganggukkan kepalanya dan memasang jam tangannya yang sejak tadi subuh belum melingkar dipergelangan tangannya .

Sementara itu

" ya ampun anak gadis mama cantik banget sih " puji si mama yang entah sejak kapan berdiri didepan pintu kamar hotelnya . si dokter ahli jantung ini ini tampak terpana melihat penampilan anak tunggalnya ini . natasha mengulas senyum lebar dipuji cantik oleh mamanya , meskipun mamanya jauh lebih cantik kalau dibandingkan dengan dirinya

" anaknya cantik karena mamanya cantik " sahut natasha sambil memeluk mamanya , dokter jantung ini pun langsung membalas pelukan anaknya , dia masih belum percaya kalau hari ini , dalam wkatu setengah jam lagi anak gadis satu – satunya ini akan dilamar menjadi tunangan orang . rasa haru , sedih dan seneng yang saling berlomba untuk mendominasi hati ibu – ibu satu anak ini .

Dalam beberapa bulan kedepan , beliau akan memiliki besan dan menantu . si dokter spesialis jantung ini mengelus punggung anak gadisnya ini . dalam hatinya , beliau merasa berat untuk melepaskan anaknya yang masih kuliah dan baru berusia 18 tahun untuk dimiliki orang lain . walau begitu , beliau sama sekali tidak menyesal karena telah merestui dirga untuk bisa mendekati anaknya , karena dia yakin , laki – laki itu bisa bertanggung – jawab sepenuhnya atas natasha .

Anak gadis satu – satunya papa sandi dan mama nana ini refleks mengeratkan genggaman tangannya dipergelangan tangan mamanya begitu sampai didepan ballroom , selain bisa melihat banyak tamu yang datang diacara lamarannya ini , natasha juga bisa melihat teman – teman kuliahnya seperti bianca , marissa , vega , kian , marissa , sikembar eva dan vera delvara juga pindiani yang duduk dimeja bundar . natasha ingat betul kalau dia juga memberikan undangan lamaran pada teman – temannya itu .

" santai aja sha , jangan dirasain gugupnya " bisik si mama selagi membenahi posisi tangan anaknya ini dan menggenggam tangan natasha dengan hangat . sedetik kemudian , natasha membawa kakinya menuju gapura yang dibuat untuk dilalui dia , cewek ini yakin kalau pasti sudah melewati gapura ini duluan , karena laki – laki itu udah berdiri diatas podium bundar .

Si papa yang sudah berdiri deket gapura pun juga menggamit lengan anaknya dan mengantarkan si anak satu – satunya ini menuju tempat yang sama dengan calon menantunya itu .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now