Centosessantatre

1 0 0
                                    

Meskipun terdengar samar – samar , dirga yang sedang tertidur lelap ditemani hembusan angin AC dan seluruh badannya dilapisi selimut ini , masih bisa mendengar suara muntah – muntah yang berasal dari kamar mandi . awalnya dirga mencoba mengabaikan suara muntah – muntah tersebut , tapi karena suara tersebut tidak kunjung berhenti atau menghilang , dengan setengah terpaksa , dirga membuka matanya dan berniat untuk pergi ke kamar mandi .

Sebelum sempat dia beranjak dari atas ranjang , kedua netranya yang tadinya masih terbuka setengah kini refleks terbuka lebar ketika tidak menemukan keberadaan istrinya di sampingnya . tidak butuh waktu lama untuk dirga mencerna semuanya , laki – laki ini dengan cepat berjalan menuju kamar mandi . belum sempat dirga pergi ke kamar mandi , perasaan heran yang tadinya dirga rasakan ini mendadak lenyap dan digantikan dengan perasaan was – was sekaligus cemas .

Gerakan tangan dirga saat akan membuka pintu kamuflase mendadak terhenti saat dia semakin jelas mendengar suara muntah yang berasal area kamar mandi , begitu dia membuka pintu kamuflase yang memisahkan area tidur dengan area kamar mandi , anak sulung papa arman ini semakin mendengar jelas suara muntah yang disusul suara keran air yang menyala , diiringi dengan perasaan cemas dan takut yang semakin kuat , dirga membuka pintu kamar mandi yang berada di belakang pintu kamuflase ini .

Ternyata firasat anak sulung mama rumi ini tepat alias tidak meleset , karena dia mendapati istrinya sedang membungkukkan badannya di washtafel kamar mandi . ekspresi cemas dirga semakin jelas ketika tidak menemukan apapun yang keluar dari mulut istrinya ini ,

" yang , kamu sakit perut ya yang ? kamu kena gerd ya ? " dengan nada khawatir juga cemas yang terdengar jelas , dirga bertanya , sembari dia membantu istrinya yang sedang muntah – muntah ini dengan memijit tengkuk dan punggung bagian atas istrinya ini ,

" gak sakit perut gerd kok yang , cuma mual – mual aja kok yang " sahut natasha seraya mematikan air setelah membersihkan mulut dengan berkumur – kumur , dirga yang mendengar jawaban istrinya ini tentu saja terheran – heran ,

" cuma mual – mual gimana yang , nanti pagi kita periksa ke dokter ya yang " masih dengan nada cemas dan khawatir yang terdengar jelas , dirga mengajak istrinya ini untuk pergi kerumah sakit , alih – alih mengangguk , natasha justru menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau dia tidak apa – apa

" kayaknya belom perlu kerumah sakit yang , kayaknya aku salah makan aja sih " tukas natasha seraya kembali berbaring diatas ranjang , sembari ikut berbaring disisi natasha , laki – laki ini tampak mengerutkan keningnya dan menatap kearah istrinya ini

" iya kalo kamu cuma salah makan , kalo gerd gimana ? apa gak ketar – ketir aku yang " sahut dirga yang dengan otomatis memeluk pinggang istrinya ini dari samping . natasha yang sudah memejamkan matanya pun mengulas senyum simpul saat mendengar perkataan suaminya ini

" kayaknya kalo gerd juga gak yang , karena kan gejalanya beda " tutur natasha yang tanpa sadar membuat dirga menggelengkan kepalanya dan semakin erat memeluk pinggangnya ini . baik drga maupun natasha dengan cepat kembali tertidur mengingat saat ini jam dinding masih menunjukkan angka dua malam

Awalnya natasha sempat mengira kalau mual yang dia rasakan ini akan hilang di pagi harinya , ternyata perkiraannya ini justru meleset sangat jauh , karena di jam delapan pagi ini saja perutnya ini masih terasa mual dan dia selalu ingin muntah . padahal perempuan ini ingat betul kalau dirinya tidak mengidap penyakit yang membuatnya ingin memuntahkan apapun dari mulut dan perutnya . selain tahu kalau dia tidak pernah mengidap penyakit apa – apa , natasha juga heran kenapa dia mual saat berurusan dengan bumbu dapur .

Disaat yang sama ketika natasha sedang memasak dan berusaha mengabaikan rasa mual yang menyerang perutnya , dirga justru sedang berkutat dengan ponselnya sambil bersandar pada tembok yang menghadap kearah wallpanel , dia membuka aplikasi google . dengan cepat laki – laki ini mengetikkan sederetan kalimat yaitu " penyakit salah makan " pada kolom pencarian google . dalam hatinya , dirga membenarkan perkataan istrinya tadi malam , mungkin saja natasha hanya salah makan , bukan terkena gerd .

Meskipun dia mengakui perkataan natasha tentang salah makan ini ada benarnya , tapi dia tetap saja khawatir dengan kondisi istrinya ini . dibanding khawatir kalau harus mengeluarkan uang untuk membawa natasha ke dokter , si sulung dari tujuh bersaudara ini lebih khawatir kalau natasha sampai sakit , jangankan sakit yang parah , tahu istrinya mual – mual saja dia sudah menjadi lebih khawatir daripada natasha yang terlihat biasa saja , meski dia bisa melihat ekspresi cemas di wajah perempuan kesayangannya itu .

Tepat saat jarum pendek jam dinding di ruang tengah kedua ini mengarah pada angka delapan pagi , sepiring nasi bakar telur orak – arik , semangkuk bubur yang terdiri dari oatmeal yang dicampur susu dan madu , secangkir hot brewed coffee dan juga satu cangkir chamomile and honey sudah tersaji diatas meja makan ini . belum ada setengah jam setelah natasha menata sarapan buatannya diatas meja makan , dirga yang baru saja keluar kamar pun menuruni satu persatu undakan tangga belok arah ini

" mual – mualnya masih yang ? " tanya dirga sembari membawa kakinya berjalan menuju area dapur dan ruang makan , natasha yang sedang duduk di salah satu kursi makan pun menggelengkan kepalanya untuk merespons pertanyaan suaminya ini

" belom yang , mualnya masih kerasa yang " sahut natasha sambil memperhatikan laki – laki ini yang menduduki kursi makan yang berhadapan langsung dengannya . lagi – lagi dirga mengerutkan keningnya heran , hatinya kembali dilanda perasaan cemas

" kok belom hilang mualnya ? yakin bukan gerd yang ? mual – mual juga bisa gerd loh yang " tukas dirga lagi sambil menyantap nasi bakar telur orak – arik buatan istrinya ini . sembari menganggukkan kepalanya tanda dia tahu apa yang dimaksud suaminya ini

" mudah – mudahan sih bukan gerd yang " sembari memasukkan sesendok oatmeal kedalam mulutnya natasha menyahuti perkataan laki – laki ini , sebelum sempat dia menelan oatmeal itu , rasa mual kembali mendera natasha dan membuat perempuan ini buru – buru pergi ke tempat cuci piring .

Dirga segera beranjak dan mendekati istrinya ini dan kembali mengurut tengkuknya , mendadak saja hatinya dilanda perasaan cemas , meskipun dia sudah berkali – kali mencoba untuk tidak berpikiran yang macam – macam , tapi tetap saja perasaan cemas itu selalu menghampirinya sejak tadi , tepatnya sejak jam dua malam tadi , atau tepatnya ketika dia mendapati istrinya muntah – muntah di washtafel kamar mandi yang ada di kamar utama .

Biarpun dia sempat ingin membatalkan rencananya untuk tetap pergi bekerja , natasha melarangnya untuk tidak bekerja dengan mengatakan dia tidak apa – apa dan hanya mual saja , jadi dengan setengah terpaksa dan setengah cemas , dirga pun tetap pergi bekerja kekantor . namun dia berniat untuk mengirimkan pesan pada natasha secara berkala untuk mengetahui kondisi istrinya ini meski dia bekerja dikantor .


Io Per Me , Tu Per TeOnde histórias criam vida. Descubra agora