Centosessantadue

3 0 0
                                    

Tasha Haneen : yang , kamu lagi meeting atau di ruangan sendiri ?

Perempuan ini meringis dalam hatinya , seiringan dengan dirinya yang membaca pesan yang sudah dia kirimkan untuk dirga ini , pesan yang diketik natasha ini memang terlihat tidak bermaksud apa – apa , tapi tetap saja dia merasa geli sendiri , dia bahkan tidak menyangka kalau dirinya mengetik pesan yang mungkin saja membuat dirga berpikiran macam – macam .

Nyatanya setelah dua minggu berada di jakarta pun , natasha masih merasa galau mengenai keputusannya untuk segera hamil dan memiliki anak . kalau ada satu hal yang tidak disukai natasha dari dirinya sendiri , maka , hal itu adalah dia suka sekali untuk over – thinking dengan memikirkan hal – hal yang belum tentu terjadi .

Disaat natasha sedang meringis karena pesan yang sudah terkirim pada suaminya dan juga galau karena perkara hamil dan momongan , dirga justru terheran – heran saat membaca pesan yang baru saja dia terima ini . bahkan saking herannya , kening laki – laki ini sampai terlihat sedikit berkerut , tapi , beberapa detik kemudian , laki – laki ini seperti bisa menebak kemana arah pertanyaan istrinya ini

Tapi , alih – alih menanyakan maksud istrinya bertanya seperti ini , dirga justru memilih untuk berpura – pura tidak tahu apa – apa dan ber – akting kebingungan . sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi putarnya , dirga membalas pesan istrinya ini dengan menanyakan apakah natasha mengirimkan pesan karena mau menitip dibawakan makanan atau minuman

Hp Gua : di ruangan sendiri sih yang , kenapa yang ? mau nitip makanan ya ? mau dibawain apa yang ?

Berbeda dengan dirga yang masih heran dengan maksud pesan istrinya ini , meski laki – laki ini sepertinya sudah tahu kemana arah pertanyaan istrinya barusan ini . saking terlalu fokus memikirkan perkara hamil dan momongan yang sudah sebulan lebih menghuni kepalanya , natasha sampai terkejut mendapati balasan pesan suaminya ini , bukan hanya terkejut , kedua tangan perempuan ini pun terasa bergetar

Tasha Haneen : gak kok yang , aku gak mau nitip dibawain makanan yang

Hp Gua : loh , gak mau nitip makanan ? terus maunya apa sayangku ? mau kopinya j.co ? oke , mau yang mana yang ?

Tanpa dirga ketahui , kalau saat ini natasha sudah ketar – ketir karena pesan balasan yang baru saja dia kirim ini , malahan perempuan ini merasa tangannya bukan hanya bergetar , tapi juga berkeringat dingin . meskipun sudah tiga tahun menikah , nyatanya perempuan ini masih saja merasa malu untuk meminta " berhubungan " lebih dulu

Tasha Haneen : bukan juga nitip kopi yang , tapi

Hp Gua : tapi apa yang ? atau jangan" , kamu mau minta " itu " ya yang ?

Natasha nyaris saja menjatuhkan ponselnya keatas lantai area tidur di kamar utama ini mendapati pesan balasan dari suaminya ini . biarpun dirga saat ini masih berada di kantor , entah kenapa natasha tetap merasa malu , seakan – akan dirga bisa melihatnya secara langsung . perempuan ini bahkan tidak tahu sudah berapa kali dirinya meringis seperti ini

Hp Gua : kok gak dijawab yang ? kalo gak di jawab , berarti bener kamu mau minta " itu " ya yang , oke , prepare yourself nanti malam ya sayang , i'll give what you ask for

Disaat yang sama ketika natasha sukses kembali dibuat ketar – ketir dengan pesan balasan dari suaminya ini . dirga mengulas senyum simpul , sebagai laki – laki normal , dia tidak bodoh dan polos untuk tahu apa yang sebenarnya dimkasud istrinya itu . dirga ini menyadari kalau natasha memang meminta hal tersebut , tapi untuk mengatakannya saja sepertinya natasha membutuhkan keberanian dan nyali yang ekstra .

Saking intensnya kegugupan yang melanda dirinya saat ini , natasha sampai nyaris telat memasak makan malam . selain sukses dibuat gugup dengan kenyataan kalau nanti malam dirinya akan " digarap " suaminya sendiri , natasha juga sukses dibuat gugup dengan pakaiannya malam ini . kendatipun dia sudah terbiasa memakai piyama tipis dan kurang bahan seperti ini , tapi untuk pertama kalinya dia merasa gugup .

" nakal banget aku ya Tuhan " natasha bergumam pelan saat melihat badannya yang untuk kedua kalinya terbalut piyama tipis dan tembus pandang berbahan renda ini . menurut natasha , piyama bertipe bodycon ini sebenarnya lebih bisa dikatakan sebagai lingerie , karena tidak menutupi kedua bagian yang paling privat yang ada di badannya ini . bukan hanya memperlihatkan kedua bagian privasi badannya , lingerie ini juga membiarkan seluruh bagian paha dan punggungnya ter – ekspose sempurna .

Jangan sebut namanya natasha kalau bisa menghilangkan kegugupannya dengan cepat , terbukti dari degup jantungnya yang masih tidak karuan ini , meskipun saat ini dirinya dengan disibukkan dengan kegiatan memasak makan malam . seiringan dengan jam dinding diatas televisi di ruang tengah kedua yang menunjukkan jam lima sore , intensitas kegugupan yang dirasakan natasha semakin meningkat .

Belum ada lima belas menit natasha mendudukkan dirinya di kursi makan , tiba – tiba saja perempuan ini mendengar suara mesin mobil yang jaraknya cukup dekat . buru – buru natasha beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ruang tamu . alih – alih segera membukakan pintu , natasha memutuskan untuk mengintip melalui salah satu jendela yang dekat dengan pintu pemisah ini .

Kedua netranya segera membelalak lebar ketika melihat dirga sudah turun dari mobilnya . meski sempat galau apakah dia mesti membukakan pintu untuk suaminya atau tidak , akhirnya natasha tetap saja memutuskan untuk membukakan pintu dan menyambut laki – laki ini pulang dari bekerja . sembari berusaha menormalkan degup jantungnya ini , natasha pun membukakan pintu utama rumahnya ini .


Io Per Me , Tu Per TeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang