Centoventisei

6 0 0
                                    

" yang , aku boleh nanya sesuatu gak ? "

Bukan tanpa alasan kenapa natasha bertanya seperti ini pada dirga , karena dia sudah lelah memikirkan penawaran bekerja di kedutaan yang ditawarkan ma'am claire di hari dia wisuda kemarin . sejujurnya dia tertarik dengan penawaran itu , tapi dia tidak bisa langsung menerima tawaran itu tanpa menanyakan pendapat dirga yang memegang status sebagai suaminya .

Dirga yang tadinya sedang fokus menonton televisi didepannya segera memindahkan fokusnya pada istrinya ini . ekspresi penasaran langsung muncul di wajah pria ini , meski penasaran , dirga tidak bertanya balik karena tidak ingin membuat istrinya ini menanyakan apapun yang dia ingin tanyakan dengan terpaksa , dirga merangkul dan mengelus lembut pundak istrinya ini .

" boleh sayang , kamu mau nanya apa ? " tanya dirga sambil meraih tangan istrinya untuk dia genggam , laki – laki ini dengan sabar menanti apa yang akan ditanyakan istrinya ini

" waktu acara wisuda kemaren itu , dosen pembimbing aku yang pertama bilang kalau di kedutaan ada lowongan kerja , bagian konsultan hukum internasional , jadi beliau nawarin aku buat kerja disana tiga tahun , menurut kamu gimana yang ? terima aja atau tolak ? " dengan hati – hati , natasha memberanikan diri menanyakan pendapat dirga .

Pertanyaan natasha membuat laki – laki ini terdiam sejenak , dirga tidak langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan istrinya ini , dia tampak berpikir sejenak . dia mengira begitu selesai kuliah , natasha tidak akan bekerja , tapi disisi lain dia mengerti kenapa dosen pembimbing pertama istrinya itu menawarkan perempuan ini bekerja di kantor KBRI 

Perlahan tapi pasti , natasha disergap kegugupan karena tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya barusan , natasha dengan pelan menyentuh pundak dirga dan membuat laki – laki ini menatap kearahnya , ketika natasha berpikir kalau dirga tidak akan mengizinkannya menerima tawaran dari ma'am claire , dirga justru berpikir kalau natasha akan kembali satu mobil dengannya

" kamu terima aja gak apa yang , tapi harus satu mobil sama aku , biar aku yang antar kerja sekaligus jemput pulang kerja , gimana yang ? " katanya dirga sembari menatap istrinya ini lurus – lurus ,

" emang gak apa aku kerja ? kamu gak keberatan yang ? " natasha kembali bertanya untuk memastikan suaminya ini benar – benar tidak keberatan kalau dia menerima tawaran dari dosennya

" kalo bisa satu mobil lagi sama kamu , kenapa aku harus keberatan ? aku malahan seneng kalo bisa semobil sama istri aku yang paling cantik ini , terus kapan mulai kerjanya yang ? " jawaban dirga membuat natasha kembali merasa salah tingkah , biarpun usia pernikahannya dengan dirga sudah memasuki tahun kedua , tapi dia tetap saja merasa seperti pertama kali dipuji dirga seperti itu .

" minggu depan udah mulai kerjanya yang " natasha menjawab pertanyaan suaminya ini sembari kembali menonton film yang masih diputar ini . 

Selagi dia ikut menonton film yang saat ini diputar di televisi , dia mengirimkan pesan pada dosen pembimbing pertamanya itu

Tasha Haneen : selamat pagi ma'am claire , maaf mengganggu waktunya , saya ingin menyampaikan jawaban atas penawaran yang ma'am tawarkan di acara wisuda dua hari lalu , saya memutuskan menerima tawaran kerja di kedutaan ma'am , dengan posisi International Law Consultant untuk masa kerja selama tiga tahun

Ma'am Claire : pagi juga natasha , saya baru mau nanya jawaban kamu , kalau gitu , berkas untuk pendaftaran kerja kamu nanti sore saya ajukan ke atasannya ya , kamu mulai kerjanya minggu depan ya natasha

Tasha Haneen : baik ma'am , terima kasih untuk penawarannya ya ma'am , terus saya juga mau tanya soal interview ma'am , apa aja yang harus saya persiapkan untuk interview kerja itu ma'am ?

Ma'am Claire : kamu gak perlu nyiapin apa – apa , kamu tinggal bawa diri aja , besok kamu bisa ketemu staf yang bersangkutan , namanya Lydia , jabatannya itu Koordinator Penyedia Bantuan Hukum Internasional , nanti kamu interview sama dia ya

Tasha Haneen : baik ma'am , sekali lagi terima kasih ya ma'am

Ma'am Claire : iya natasha , sama – sama natasha

Meskipun saat ini natasha sedang berkonsentrasi berkirim pesan dengan dosennya ini , si cewek ini masih bisa menonton film yang masih berlangsung ini dengan menyandarkan kepalanya di lengan dirga . sedangkan dirga yang sadar kalau lengannya dijadikan tempat bersandar istrinya , segera menyelipkan kelima jari tangan kirinya di sela – sela jari tangan kanan natasha .

Selagi keduanya sedang menikmati film yang nyaris selesai ini , tiba – tiba ponsel dirga bergetar dan menampilkan pesan masuk dari asistennya . dengan satu tangan saja , dirga bisa membalas pesan yang dikirimkan asistennya yang memang sedang mengerjakan pekerjaan kantornya .

Asisten Kantor : selamat siang pak , saya mau menginfokan kalau proses pembangunan kawasan elit sudah bisa dimulai ya pak

Hp Gua : oke , nanti infokan kalau setiap progres pembangunan sama saya

Asisten Kantor : siap , baik pak , nanti saya infokan ke pihak lapangan untuk update juga ke bapak

Hp Gua : oke , lusa kita bahas progres pembangunan kawasan elit ini ya , minta team lapangan untuk kirim denah lahannya , biar bisa saya bikin denah bangunannya

Asisten Kantor : siap pak , nanti saya infokan lagi

Hp Gua : iya , baik , saya tunggu infonya

Dirga kembali fokus pada televisi yang ternyata sudah menampilkan film yang lain , karena film yang dia tonton sejak tadi baru saja selesai .


Io Per Me , Tu Per TeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang