Centocinquantasette

4 0 0
                                    

" yang , malam ini aku baliknya jam delapan , nanti kita jalan – jalan ke mall ya yang , sekalian aku mau traktir kamu shopping yang "

Gerakan tangan natasha yang akan menyuapkan bangers and mash ini kedalam mulutnya ini , seketika berhenti bersamaan dengan dirga yang berkata kalau dia akan mengajak natasha shopping . dengan ekspresi heran , natasha menatap dirga yang tetap saja memakan scotch egg pesanannya tadi sambil sesekali menyeruput long – black coffee yang menurutnya tidak seenak buatan istrinya ini .

Alih – alih heran karena mendengar dirga mau mengajak dirinya shopping , natasha lebih heran karena mendadak dirga memutuskan untuk pulang jam delapan malam , padahal setahu dia , suaminya ini sejak satu minggu kemarin selalu pulang jam sembilan malam . tapi , setelah dirinya menyusul suaminya ini ke london , tiba – tiba saja dirga berniat untuk mengajaknya berjalan – jalan di mall

" loh kok tiba – tiba mau pulang cepet , biasanya kan jam sembilan baru balik yang ? " sembari melanjutkan sesi sarapan paginya yang sempat tertunda gara – gara omongan dirga barusan tadi , dengan nada heran yang terdengar jelas , natasha pun bertanya pada laki – laki yang sudah tiga tahun menjadi suaminya ini .

" ya kan aku mau pacaran sama kamu di london , yakali kita gak sempat pacaran di london yang " sahut dirga sambil menyeruput habis long – black coffee yang sudah tersisa sedikit di dalam cangkirnya ini , kepala natasha segera saja bergeleng ketika mendengar perkataan suaminya ini .

Biarpun sekarang ini arlojinya sudah menunjukkan angka delapan pagi , juga dirinya sudah selesai sarapan pagi berdua dengan natasha , dirga tidak langsung beranjak dari sofa yang dia duduki saat ini . laki – laki ini malah meraih tangan natasha dan membuat istrinya ini menolehkan kepalanya kearah dirga dengan tatapan heran . tapi sedetik kemudian natasaha paham dengan maksud suaminya ini

" kalo tau kamu bakal balik cepet gini , aku beneran gak nyusul kamu kesini yang " tukas natasha sembari mendudukkan dirinya diatas paha suaminya ini , kini giliran dirga yang menggelengkan kepalanya karena mendengar jawaban yang keluar dari mulut istrinya ini .

Natasha refleks saja berdiri setelah tanpa sengaja melihat kearah arloji di tangannya dirga yang menunjukkan angka sembilan pagi , sementara itu , seakan tahu apa yang membuat istrinya ini beranjak dari pangkuannya , dirga mengangkat kedua sudut bibirnya ini dan ikut beranjak dari sofa yang sejak tadi dia duduki ini .

" ntar jam setengah delapan kamu siap – siap ya yang , kita sekalian makan malam diluar aja " tutur dirga sambil mereka berdua berjalan menuju pintu utama kamar hotel ini . sebelum benar – benar berangkat kekantor , seperti biasanya , dirga menyempatkan dirinya untuk mengecup bibir istrinya ini .

Bukan dirga namanya kalau hanya mengecupi bibir natasha , laki – laki ini juga mengambil kesempatan untuk menempelkan bibir mereka . kedua netra natasha segera saja membulat saat menyadari kalau dirga mengecup bibirnya saat mereka berdua berada di luar kamar hotel . ketika dirga melepaskan pertautan bibir mereka , semburat merah segera saja menghiasi kedua pipi perempuan ini .

" yang , kebiasaan ya main nyosor aja , ntar kalo ada yang liat gimana " perempuan ini segera saja melayangkan protes pada dirga yang malah terkekeh saja mendengar dirinya protes . sembari mencium kening istrinya ini , dirga menanggapi protesan perempuan tersayangnya ini dengan respons yang santai .

" ya gapapa sayangku , biar aja mereka liat , aku berangkat dulu ya yang , see you jam setengah delapan yang " dirga segera berpamitan pada natasha sambil menanggapi santai protesan yang dilayangkan istrinya ini . sementara itu natasha menganggukkan kepalanya dan kembali masuk kedalam kamar hotelnya .

Satu detik setelah dirinya menutup pintu utama kamar hotelnya ini , natasha segera saja berjalan menuju area ruang tidur . setelah mengambil ponselnya yang sejak tadi tergeletak diatas nakas , perempuan ini kembali menaiki ranjang dan menyandarkan punggungnya pada bantal yang sudah dia rapikan sedemikian rupa ini setelah bangun tidur tadi .

Baru saja natasha akan membuka aplikasi instagramnya , benda tipis yang sudah ada di tangannya ini mendadak bergetar dan menampilkan notifikasi kalau ada pesan masuk . refleks saja natasha membuka pesan yang baru masuk ke ponselnya satu detik tadi . tanpa dia sadari keningnya segera berkerut ketika mengetahui pesan ini dikirim dari salah satu staf yang bekerja di perusahaan IT milik papanya .

Mbak Rea Kantor : pagi tasha ! apa kabarnya nih web creator kita ? hehehe , oh iya tasha lagi sibuk gak ?

Tasha Haneen : pagi juga mbak reaa ! kabarnya baik aja kok mbak , eheheh , gak lagi sibuk nih mbak , kenapa mbak ?

Mbak Rea Kantor : ini loh sha , papamu itu kemaren baru aja ngadain rapat , katanya dia mau bikin aplikasi buat bayar" online gitu , bisa bantuin bikin system plan nya gak sha ? pusing banget mbak gara" papamu itu , mana mbak harus bikin payment limitation – nya juga

Tasha Haneen : wkwkwk bisa kok mbak , hehehe , kalo udah kelar , tasha kirim ke email mbak ya

Mbak Rea Kantor : oke deh , hehehe , makasih ya tasha , jadi makin sayang deh sama kamu

Tasha Haneen : wkwkwk , sama" mbak rea sayang

Perempuan ini segera saja beranjak dari atas ranjangnya untuk mengambil ipad pro 15" miliknya yang juga dia bawa jauh – jauh ke london untuk membuat web atau melakukan pekerjaan – pekerjaan yang berkaitan dengan IT atau analisis website ini . alih – alih mengerjakan system plan untuk membuat aplikasi pembayaran online di kamarnya , natasha memilih mengerjakan pekerjaannya ini di balkon kamar hotelnya .

Io Per Me , Tu Per TeKde žijí příběhy. Začni objevovat