Sessantanove

25 1 0
                                    

Bermodal meminjam beberapa buku dari lorong " Filsafat dan Hukum " dan satu botol teh kemasan , natasha mulai menggarap bab dua skripsinya di perpustakaan utama gedung FISIP atau FSSPS ini . bersama dengan beberapa temennya yang lain , natasha sengaja memanfaatkan waktu istirahatnya setelah kelas kedua hari ini selesai . untung saja di perpustakaan ini , semua mahasiswa dan mahasiswi diizinkan membawa makanan ringan dan minuman .

" jadi nat , lo udah daftar buat ikut seminar belom ? " pertanyaan marissa yang duduk di seberangnya ini segera diangguki oleh natasha , cewek ini memang sudah mendaftar untuk mengikuti seminar sesi pertama , dengan mengirim dua soft – file LATT yang sudah di tanda – tangani oleh kedua dosen pembimbingnya ke bagian TU , tidak harus menunggu tiga hari , karena di hari keduanya , dirinya langsung diizinkan untuk mengikuti seminar sesi pertama yang akan diadakan dua bulan lagi .

" udah kok sa , kalo bab dua gak ada revisi , gua bisa seminar lebih awal , lo sendiri udah daftar belom ? " natasha bertanya balik sambil terus mengetik kalimat demi kalimat dari salah satu buku yang dia pinjam ini .

" udah juga , tapi lagi di proses katanya , paling besok baru dikirim balasannya " sahut marissa sembari fokus pada skripsinya

Dikarenakan saking seriusnya menggarap bab dua skripsinya , natasha sampai – sampai tidak sadar kalau jumlah lembar di bab pertengahan skripsinya ini sudah mencapai enam puluh lembar , sudah banyak jurnal – jurnal dan referensi internasional yang dia masukkan . kakak ipar dari keenam adiknya dirga ini akhirnya bisa menyelesaikan 120 lembar bab dua untuk skripsinya . helaan nafas lega keluar dari mulut natasha , setelah hampir tiga jam , bagian pertengahan skripsinya sudah selesai .

Begitu laptopnya mati , natasha bangkit untuk mengembalikan empat buku yang dia pinjam ke lemari yang sama . mengingat kelas ketiga – nya untuk hari ini bakal dimulai jam 12 siang , natasha dan yang lainnya memutuskan untuk segera pergi ke ruangan 200 yang berada di lantai atas mereka dimana mata kuliah etika profesi hukum bakal diajarkan sama salah satu dosen mereka .

Setibanya mereka di ruangan 200 , natasha , bianca dan yang lainnya langsung menempati kursi – kursi yang masih kosong ini . belom ada beberapa menit mereka duduk , satu persatu teman sekelas mereka juga memasuki kelas ini dan diikuti oleh ma'am catherine pegg .

" good afternoon everyone " ma'am catherine pegg menyapa mereka sembari menempatkan ipadnya di holder yang beliau bawa dan menyambungkan ipad miliknya ke infofus lewat sambungan bluetooth .

Tanpa menunda waktu , ma'am catherine pegg segera aja membuka materi hari ini , beberapa detik kemudian , mereka semua sibuk mencatat materi yang ditampilkan di papan tulis putih di seberang mereka ini . tepat jam 2 siang , kelas ma'am catherine pegg selesai dan mereka semua berhamburan keluar dari ruangan 200 ini .

Getaran ponsel yang berada di saku celana semi formal milik natasha membuat si pemilik langsung meraihnya , bersamaan dengan kaki yang terus melangkah menuju lift

Groupchat " Bukan Napi Tapi Dihukum " Is Online !

Ferdian S : Forwarded From < Mr. Bobby > : all the 5th term law student should gather in the main auditorium for the make up classes

Kian Aira : ada apa nih ? kok tiba" disuruh ke auditorium ?

Marissa Aluna : ada kuliah umum kali , makanya disuruh kesana

Ferdian S : Miss Brielle sama Ma'am Delilah ngadain kuliah umum buat ganti kelas mereka hari ini

Pindiani Safitra : lo udah disana emang ? @Ferdian S

Ferdian S : udah pin , tapi masih sepi , baru gua , bobby , taufik sama revin yang baru sampai

Kian Aira : booking – in tempat dong , males nyari"

Ferdian S : udah di bookingin ini , buruan kesini , keburu gua nego ke yang lain

Marissa Aluna : otw , bentar lagi sampai kok

Natasha menghela nafas lelah saat melihat chat yang memenuhi groupchat , batal sudah niatnya untuk makan siang sebelum lanjut memasuki kelas keempat dan kelima untuk hari ini , dengan setengah terpaksa , natasha membawa kakinya menuju ruangan auditorium utama dimana kuliah umum untuk menggantikan dua kelas terakhir akan diadakan .

Tepat jam lima sore , kuliah umum yang digagas oleh dua dosen yaitu Miss Brielle dan juga Ma'am Delilah akhirnya selesai juga , natasha segera mengirimkan pesan ke dirga dan mengatakan kalau kelima kelasnya untuk hari ini sudah selesai . dua detik kemudian , ponselnya bergetar dan dirga membalas chatnya dengan

Tasha Haneen : yang , aku udah selesai kelas ya

My Hubby : ok cinta , aku lagi di jalan ya , tunggu didalam aja

Tasha Haneen : iya suamiku sayang

My Hubby : cinta kamu banget istriku !!!

Tasha Haneen : sayang kamu banget juga suamiku !!!

Natasha tidak bisa menahan senyumnya saat melihat isi chat antara dia dan dirga barusan ini . debaran jantungnya mendadak jadi dua kali lebih cepat gara – gara balasan chat dirga ini , menantu papanya ini bener – bener manis , rupanya bukan cuma dirinya aja yang tersenyum – senyum , karena dirga juga tersenyum saat membaca chat mereka yang barusan ini . sambil melesatkan Acura MDX miliknya menuju kampus IEAU untuk menjemput istrinya , laki – laki itu tersenyum membayangkan bagaimana reaksi istri tercintanya saat ini .

Si cewek ini langsung beranjak dari salah satu kursi yang berada di samping kanan pintu masuk ke bangunan berlantai dua puluh ini , sesudah melihat mobil suaminya yang sudah datang dan terparkir didepan gedung fakultasnya ini . natasha segera memasuki mobil suaminya ini begitu kedua kakinya menjejak paving block . beres memakai seat – belt , laki – laki disebelahnya ini segera melajukan mobilnya keluar gerbang dan menuju kearah kediaman mereka .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now