Quaranta

26 1 0
                                    

Subuh ini kedua netra natasha disuguhi pemandangan yang belum pernah dia lihat selama tingal di jakarta , yaitu jalanan raya jakarta yang rame . si anak tunggal ini menyalakan ponselnya untuk mengecek kalau – kalau ada pesan yang masuk , tapi bukan notifikasi pesan masuk , melainkan notifikasi dari instagram . baru saja dia hendak membuka akun IG miliknya , tiba – tiba benda tipis itu bergetar dan menunjukkan ada pesan dari mamanya .

Mama Hp : anak gadis mama udah bangun ? kalo udah , langsung mandi ya nak , MUA – nya dateng jam enam loh , nanti mukanya dibersihin pake facial foam sama toner pad dulu ya nak ? nanti mama bawain sarapannya ya

Haneen Tasha : iya ma

Kedua sudut bibir natasha terangkat , bukan karena tau mamanya akan membawakan dia sarapan , melainkan mamanya sampai memindahkan jadwal prakteknya dirumah sakit demi bisa hadir dan melihat dia menikah , sementara papanya bisa dengan mudah menunda pekerjaannya dan pergi ke jakarta . tanpa menunda lagi , natasha langsung beranjak mandi dan bersiap – siap . perempuan ini cuma membutuhkan waktu satu jam untuk mandi dan bersiap . jam lima tepat , dia sudah rapi berbalut pakaian dalam , terusan dalam dan juga bride – robe yang dibuat satu paket dengan wedding gown – nya .

Seorang natasha masih berhasil dibuat terkagum – kagum dengan keempat wedding gown yang menggabungkan dua model sekaligus , yaitu strapless dan a line . keempat gaun tersebut dibuat dengan bahan kain dan juga warna yang berbeda . gaun pemberkatan yang berwarna putih itu dibuat hanya dengan menggunakan dua bahan kain saja , yaitu satin duchesse dan beaded sequin tulle . natasha berdecak kagum melihat hasil karya seorang Claudee Claretta Wiyono , si designer gaun dan tuxedo khusus pengantin .

Saking terkagum – kagum sama keempat gaun pengantinnya , natasha sampai tidak sadar kalau sekarang sudah jam enam pagi . ketukan dipintu kamar membuat natasha refleks ngeliat kearah jam dinding yang ada diatas televisi , dengan terburu – buru cewek ini membuka pintu untuk melihat siapa yang datang .

" kak natasha kan ya ? saya alisa dari Premier MUA kak , ini temen – temen saya juga yang bakal bantu ngerias sama menata rambut kakak " kalimat pertanyaan " siapa ya ? " tidak jadi keluar karena cewek ini sudah terlebih dulu menyapa dirinya . natasha pun menganggukkan kepalanya dan mengajak keenam orang ini untuk masuk kedalam kamarnya .

" ayo masuk kak " natasha mengajak keenam cewek ini masuk dan menutup pintu kamarnya , belum sempat dia bergerak menuju meja riasnya , pintu kamar hotelnya kembali diketuk , segera saja natasha berbalik dan membukakan pintunya lagi , ternyata yang datang ini adalah mamanya yang membawa sarapan untuk anaknya ini .

" MUA-nya udah dateng ya ? kalo gitu langsung aja diriasnya ya " kata mama sambil meletakkan sepiring nasi panggang daging dengan taburan kacang almond cincang diatasnya , mamanya juga memabwakan susu cokelat yang sudah beliau buatkan sejak tadi . keenam cewek yang udah empat tahun kerja di Premier MUA ini dengan sigap merias natasha .

Untuk pertama kali dalam hidupnya , natasha membiarkan dirias oleh oranglain , karena selama ini selalu mamanya yang mendandaninya . khusus untuk hari sakralnya ini , rambutnya yang panjang dibentuk braided – updo , salah satu hair–stylist andalan Premier MUA ini memasangkan jepitan rambut silver berukuran besar yang sudah disambung dengan veil diatas sanggulan rambut kliennya ini .

Selama bekerja menjadi MUA dan Hair–stylist , mereka belum pernah menemukan klien yang sudah cantik bahkan sebelum dirias pakai make – up . sedangkan natasha sendiri terkagum – kagum dengan hasil make – up si MUA yang namanya alisia ini , hasil make – up ini terlihat natural dan tidak membuat bentuk asli wajahnya hilang , biarpun si MUA ini memakai dua foundation .

" udah selesai kak make – upnya , udah bisa langsung pake gaun kak , udah jam setengah sembilan soalnya kak " tutur si alisia yang direspons natasha dengan anggukan kepala , sambil dibantu mamanya dan dua MUA , si anak tunggal ini mulai menukar bride – robe nya dengan wedding gown pertamanya untuk proses pemberkatan .

Begitu sepasang sequined platform heels ini terpasang di kakinya , dengan hati – hati natasha beranjak dari kursi riasnya dan juga duduk disofa single yang berada dekat dengan jendela untuk menunggu acara pemberkatan yang akan dimulai jam sembilan nanti .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now