Sessantasette

21 0 0
                                    

Tidak pernah ada kata " menyesal " didalam kamus hidupnya natasha , meski sampai jam sebelas siang ini , dia masih sibuk mencari dua judul terakhir yang kira – kira bisa dia pakai untuk diajukan jadi skripsinya di ipad pro max kepunyaannya . masih dengan stylus pen ditangan kanannya , natasha menggulir layar ipad dengan layar seluas 16 inci ini dengan salah satu jari tangan kirinya .

Masih dengan posisi duduk dan berada tempat yang sama , yaitu bersandar di salah satu sofa di teras belakang , natasha tetap saja fokus pada ipadnya , mendadak saja natasha mengubah duduknya begitu kedua matanya menemukan dua judul skripsi yang mungkin bisa dia ajukan di bimbingan pertama bulan depan .

Dengan cepat natasha menuliskan kedua judul skripsi ini di bawah empat judul skripsi yang udah dia tulis sejak tadi . tepat jam dua belas siang , natasha beranjak dari duduknya sambil membawa ipad pro max 16 inci , hape dan gelas bekas kopinya . beres membersihkan gelas bekas kopinya , natasha memilih untuk langsung memasak untuk makan siang . karena dirga lagi kerja , jadinya natasha memilih untuk bikin nasi sama sop sosis .

Hampir saja natasha menjatuhkan sendok sopnya karena mendadak ponselnya yang dia letakin diatas berdering . buru – buru natasha meraih benda tipis itu dan menyalakan layarnya , ternyata ada pesan yang masuk dari bianca .

Bianca NA : nat , udah dapet judul belom ? gua baru dapet dua

Haneen Tasha : gua udah dapet 6 , itu juga sampe pening nyarinya

Bianca NA : enak banget lo udah dapet 6 , emang lo udah punya gambaran buat skripsi lo ? temanya apa aja ?

Haneen Tasha : udah sih , tapi ya gitu , masih burem" juga , gua ngambil tema konstitusi internasional

gitu sih , lo sendiri udah ada gambaran belom ?

Bianca NA : berat kayaknya ya , udah juga , gua milih tema mekanisme peradilan negara gitu deh

Haneen Tasha : oke deh , ntar kalo udah dapet , kabar" ya ?

Bianca NA : sip sip sip !!!

Meski sambil menggulirkan chat – chat antara dirinya dan bianca di ponselnya , natasha masih bisa menikmati sesi makan siangnya dengan lancar . seselesainya makan siang , cewek ini langsung menaruh ponselnya diatas meja dan membawa piring juga gelas bekas makan siangnya untuk dicuci dan disimpan di lemari penyimpanan perkakas makan .

Alih – alih melanjutkan sesi mencari judul skripsi , natasha memilih untuk tidur siang sampai pukul empat sore nanti , getaran ponselnya membuat istrinya dirga yang terlelap tidur ini terbangun , dia menggerakkan tangannya untuk menemukan ponselnya untuk mematikan alarm yang berbunyi dengan nyaring , meski dengan volume yang minimum .

Setelah merapikan ranjang tidur yang sebenernya tidak terlalu berantakan , natasha memilih untuk langsung mandi sore karena dia masih harus menyiapkan makan malam untuk mereka berdua .

Sementara itu di mall Grand Indonesia , dengan penampilan santai , dirga melangkah ringan menuju lantai dua , tepatnya mengarah ke toko buku . sesuai rencananya tadi , kedatangan dia kesini sebenernya cuma untuk beli beberapa folder untuk mengorganisir berkas – berkas kerjanya , langkah kaki dirga terhenti saat matanya tidak sengaja melihat delapan buku yang berkaitan tentang hukum dan konstitusi internasional .

Tangannya refleks mengambil kedelapan buku itu dan membawanya kekasir . entah kenapa firasatnya bilang kalau natasha pasti akan membutuhkan semua buku yang berkaitan dengan hukum dan konstitusi internasional ini .

Sementara itu dilain tempat , satu mangkok besar nasi , satu piring oval berisi tumis bayam jagung , sepiring ikan goreng kremesan , satu piring kecil sambal goreng dan dua air putih sudah tersaji diatas meja makan . natasha yang sore ini berbalut terusan selutut warna mint blue polos mencuci perkakas masaknya dan menyimpannya di lemari penyimpanan perkakas masak .

Tepat jam enam sore , suara mobil yang dikenal natasha terdengar samar – samar , natasha refleks meletakkan ponselnya diatas meja makan lalu melangkah menuju ruang tamu . keningnya berkerut saat melihat mobil yang tidak dia kenal berada di garasi rumahnya , niat natasha mau mengambil ponselnya , mendadak batal saat melihat lakinya keluar dari mobil yang tidak dia kenal itu .

Dengan cepat natasha membuka kunci di pintu bagian kiri , tanpa dia sadari , kedua sudut bibirnya terangkat saat melihat suaminya keluar dari mobil , setelah melepaskan sepatunya , dirga langsung merengkuh tubuh istri tersayangnya ini dengan sangat erat , bahkan dia juga mengecup puncak kepala natasha berkali – kali

" tadi macet ya yang ? " tanya natasha sambil membalas pelukan lakinya ini , dirga menggeleng dan masih dengan posisi berangkulan , dia dan natasha melangkah meninggalkan ruang tamu dan melewati ruang tengah pertama untuk sampai kedapur dan ruang makan

" gak kok yang , gak kena macet tadi " katanya dirga sambil meletakkan paperbag berukuran sedang yang berisi macaron choco – orange diatas meja makan , wangi masakan istrinya ini membuat dirga membatalkan niatnya untuk mandi dan berganti pakaian , dia memilih untuk menikmati masakan yang pasti udah disiapkan natasha dengan susah payah .

Beres makan malam , keduanya langsung naik kekamar , disaat lakinya membersihkan diri , natasha langsung menaruh setelan santai untuk dirga . natasha meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja rias dan menaiki ranjang untuk duduk sambil bersandar di sisi ranjang yang jadi tempat dirga tidur . selagi air shower masih terdengar , natasha memilih untuk membuka aplikasi belanja buku online yang ada di ponselnya , natasha tidak jadi masukin kata kunci untuk mencari buku yang dia perluin buat garap skripsi , karena pintu kamar mandi dibuka dan ngeliat lakinya keluar dari kamar mandi dengan pinggang yang berbalut dengan handuk .

" aku ada beli sesuatu buat kamu , kayaknya bakal kepake buat kamu garap skripsi "dirga berkata sambil mengulurkan salah satu paperbag dari toko buku aksara kearah istrinya , natasha mengeluarkan salah satu buku tebal bersampul hard–cover dan membaca judulnya . " Theories and Practice for International Constitution " karya Caroline Schenier ,

" ya ampun , aku baru mau beli buku – buku ini lewat online , tapi malah udah kamu beliin , makasih ya yang " tutur natasha yang sama sekali tidak menyangka kalau lakinya peka terhadap dirinya . tepat pukul delapan malam , dirga sudah berbaring disebelahnya , seperti biasa , mereka berdua bakal tidur setelah ber pillow – talk selama satu jam .


Io Per Me , Tu Per TeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt