Centotrentatré

6 0 0
                                    

" natasha , ini berkas kasus yang baru masuk ya , udah mbak sortir kok "

Kedua netra natasha membulat saat melihat lima belas folder tebal yang berada diatas meja milik staf yang bernama vera ini , biarpun sedikit terkejut melihat banyaknya folder kasus yang harus dia tangani ini , natasha tetap saja menganggukkan kepalanya . mengingat lima belas menit lagi jam kerja sudah dimulai , natasha segera saja meraih lima belas folder yang cukup tebal itu . sebelum sempat dia keluar , staf yang bernama vera ini mengatakan kasus yang benar – benar mendesak harus dia tangani terlebih dulu .

" kerjain yang urgent dulu aja nat , udah mbak kasih label juga kok , warna merah itu urgent , kalo warna hijau itu artinya masih bisa di postpone " mendengar penjelasan si staf yang bernama vera ini , natasha menganggukkan kepalanya pertanda dia paham dan segera keluar dari ruangan dimana para staf yang memegang jabatan Konsultan Bantuan Hukum Diplomatik Internasional atau (KBHDI) bekerja ini

" baik mbak , makasih ya mbak " jawab natasha sambil berpamitan keluar dari ruangan yang berkonsep monokrom ini .

Setibanya diruangannya lagi , sembari duduk dikursinya , natasha segera saja memisahkan folder – folder yang sudah diberi label warna merah dan hijau . begitu dia menyimpan semua folder yang diberi mini sticky – note warna hijau kedalam laci yang ada disamping kursi kerjanya , perempuan ini segera menyelesaikan satu persatu kasus yang terdapat didalam folder berlabel mini sticky – note warna merah . kepalanya natasha langsung bergeleng ria karena menyadari kalau jumlah folder kasus yang urgent alias sangat – sangat terdesak ini lumayan banyak , yaitu ada 13 folder .

Dengan ditemani satu gelas berukuran besar berisi kopi yang memang dia bawa dari konferensi KBRI kemarin ini , natasha langsung fokus pada laptopnya . belum ada dua jam dia fokus dengan kasus pelecehan yang dialami seorang WNI yang saat ini sedang bekerja sebagai TKW di luar negeri , pintu ruang kerja natasha diketuk . dua detik setelah dia memberikan izin pada siapapun yang mengetuk pintu ruang kerjanya , bersamaan turunnya handel pintu ruangan kerja natasha , salah satu staf yang bekerja di departemen legalisir visa

" permisi mbak , maaf ganggu waktunya sebentar ya mbak , saya mau minta tolong tanda tangan visa yang baru mbak " tukas staf yang bernama mitha ini mengulurkan visa bekerja yang baru saja selesai dibuat ini

" oke , ini udah saya tanda – tanganin ya mbak " setelah memeriksa seluruh hal yang penting pada lembaran visa yang baru selesai dibuat , natasha mengulurkan visa tersebut begitu selesai menanda – tangani selembar kertas yang penting itu kembali pada staf ini .

Seperginya si staf yang bernama mitha dari ruangan kerjanya ini , natasha kembali fokus pada laptopnya yang masih menampilkan analisis kasus yang nantinya harus natasha buatkan dokumen konsultasi dan juga bantuan hukum . dalam hatinya , natasha meringis saat melihat jam yang berada di sudut layar laptopnya , saat ini sudah jam sebelas siang , artinya dia sudah mengerjakan analisis kasus pertama ini selama dua jam dan belum selesai . belum sampai setengah hari , perempuan ini sudah merasakan kalau kepalanya pusing ,

Bersamaan dengan dia menyeruput kopinya dan mengambil jajanannya di salah satu laci dibawah meja kerjanya . cewek ini kembali fokus pada pekerjaannya sembari sesekali memasukkan biskuit oreo blueberry ice – cream kedalam mulutnya dan menyeruput kopinya , disaat dia akan membuat dokumen rekomendasi bantuan hukum , mendadak pintu ruangannya kembali diketuk dari luar dan membuat natasha seketika kehilangan fokus untuk mengerjakan rekomendasi analisis bantuan hukum untuk kasus pertama ini .

Disaat natasha sedang disibukkan dengan pekerjaannya yang masih sangat menumpuk ini , dirga malah dibuat tersenyum – senyum karena salah satu sepupunya baru saja mengantarkan undangan lamaran sekaligus undangan pernikahannya .

" gua kira lo bakalan single seumur hidup , tapi ternyata bisa laku juga lo , calon bini lo dari keluarga hadnan lagi " seloroh dirga yang membuat kaindra terkekeh juga , jangankan dirga , dirinya saja tidak menyangka kalau dia akan mengikuti langkah para sepupunya untuk menikah seperti dirga , danar dan juga aga .

" jangankan lo , gua juga gak nyangka bakal lamaran juga , bakal nikah juga " sahutan kaindra membuat dirga menggelengkan kepalanya .

Dari sekian banyak sepupunya , dirga justru mengira kalau kelvin atau ibrahem yang lebih dulu menikah , sedangkan dirinya sendiri yang akan lama menikah , tapi ternyata skenario Tuhan memang tidak bisa diprediksi dengan akal pikiran manusia , karena malah dirinya yang duluan menikah diantara mereka bersembilan , sementara kelvin belum ada pikiran untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius .

" tapi hebat juga lo , bisa bikin sabrina mau nerima lamaran lo , padahal banyak yang udah dia tolak ya kan " dirga bertanya seperti ini juga karena ada alasannya , karena sampai sekarang pun dirga tidak paham sama perempuan satu itu , kaindra menganggukkan kepalanya setuju dengan perkataan sepupunya ini

" gua hampir ditolak juga sama dia , tapi akhirnya diterima juga " tukasan kaindra membuat dirga menatap sepupunya ini dengan tatapan terkejut , tapi sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya dan tertawa pelan , dia tidak heran kalau sepupunya ini hampir patah hati gara – gara ditolak sabrina

" kan lo tau sendiri dia gimana , introvertnya gak ketulungan , waktu di penempatan aja , dia yang paling irit bicara , tapi sekalinya bicara , semua orang langsung ngeliatin dia " katanya kaindra sembari segera beranjak karena mendapatkan pesan dari asistennya kalau hari ini dirinya ada jadwal meeting dengan klien barunya .

Dirga yang menyadari kalau kaindra sudah setengah jam disini pun mengizinkan sepupunya itu untuk segera angkat kaki dari ruangannya .


Io Per Me , Tu Per TeDove le storie prendono vita. Scoprilo ora