Centosessantanove

5 0 0
                                    

Dilatari dengan cahaya kuning emas yang berasal dari lampu neon ini , dirga menatap istrinya yang sedang tertidur pulas ini , biarpun sudah menikah selama tiga tahun , tapi dia masih saja bisa dibuat terpana oleh paras cantik istrinya ini . perlahan – lahan dirga mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi istrinya ini . kendati saat ini jam dinding sudah menunjukkan angka enam pagi , laki – laki ini tidak tega membangunkan natasha , karena istrinya ini bangun lebih dari sekali karena buang air kecil terus – menerus .

Setelah merapikan letak selimut untuk tetap menutupi tubuh natasha agar perempuan ini tetap hangat , dirga meraih ponselnya yang semalaman penuh berada diatas headboard ranjang , dan berjalan keluar kamar setelah mencuci muka . dengan hati – hati dan sebisa mungkin untuk tidak menganggu tidur istrinya ini , dirga berjalan keluar dari kamar utama dan membuka pintu kamar utama . bersamaan dengan dirga tiba di undakan tangga kelima , ponselnya mendadak bergetar dan menampilkan pesan masuk dari mamanya .

Mama Hp : bang , mama kerumah ya , mama mau bawain susu hamil buat menantu mama

Hp Gua : apa gak abang aja ambil kesana ma ? ntar malah ngerepotin mama lagi

Mama Hp : gak lah bang , nanti mama sama raisa

Hp Gua : yaudah kalo gitu ma , emang raisa gak ada kerjaan ?

Mama Hp : lagi dapet cuti dia bang , yaudah ya , mama mau siap" dulu , mama kesana jam delapan

Hp Gua : iya ma iya

Terlepas dari kenyataan kalau dirinya terlahir dari keluarga yang sangat berada , bukan berarti dirga tidak bisa melakukan urusan rumah , termasuk memasak , meski bukan masakan yang biasa dimasak istrinya sehari – hari , tapi dia bisa memasak masakan yang simpel dan tidak membutuhkan banyak bahan dan cara yang rumit . dengan cekatan dirga menyiapkan bahan – bahan yang akan dia pakai untuk membuat sup kentang untuk istrinya yang baru saja divonis hamil itu .

Disaat yang sama ketika dirga sedang sibuk berkutat dengan bahan – bahan masakan di dapur , natasha untuk kesekian kalinya terbangun , bukan cuma karena ingat kalau dia masih harus memasak sarapan , tapi juga karena rasa mual dan juga rasa ingin buang air kecil . tapi , sebelum sempat dia beranjak dari ranjang , kedua netranya yang baru saja terbuka setengah ini , langsung terbuka sempurna saat tidak menemukan dirga diatas ranjang .

Segera saja natasha mengalihkan netranya kearah jam dinding . seakan – akan lupa dengan rasa mual dan ingin buang air kecil yang membuat dirinya bangun ini , natasha bergegas keluar dari kamar dan menuruni tangga belok arah ini . bertepatan dengan dia yang baru saja menjejakkan kakinya di undakan tangga paling atas . samar – samar natasha mendengar ada suara – suara dari dapur . setibanya dia di undakan tangga bawah , perempuan ini masih bisa melihat dengan jelas kalau suaminya sedang sibuk memasak .

Dengan langkah yang terburu – buru , natasha segera menghampiri dirga yang sedang sibuk memasak ini

" yang , kamu masak ? kok kamu gak bangunin aku yang ? " pertanyaan yang keluar dari mulut natasha nyatanya mampu membuat dirga terkejut , bahkan nyaris menjatuhkan sutil silikon yang ada di genggaman tangannya ini ke lantai ,

Karena terlalu fokus memasak , dirga sampai tidak menyadari kehadiran istrinya ini , karenanya , tidak heran kalau dirga terkejut ketika mendapati istrinya sudah berada di dapur . kendatipun begitu , laki – laki ini tetap saja melanjutkan kegiatan memasak sup kentang dan juga crouton untuk istrinya ini . sembari terus mengaduk sup kentang yang dia buat dengan menggunakan bahan – bahan yang masih ada di kulkas dan di lemari makanan , dirga mengatakan pada natasha kalau mama rumi akan datang kerumah mereka .

" yang , katanya mama mau kesini loh yang "

Seiringan dengan natasha yang baru saja mendudukkan dirinya di kursi makan yang berdekatan dengan meja kompor , dirga berkata dan membuat istrinya ini menatapnya dengan heran , sambil mengikat rambut panjangnya dengan ikatan rambut berwarna putih , natasha berusaha mencerna perkataan suaminya ini , sebelum dia sempat bertanya kembali , tiba – tiba dia kembali merasa ingin buang air kecil . setengah terpaksa , dia beranjak menuju kamar mandi yang ada di sebelah lemari televisi di ruang tengah kedua .

" mama mau kesini yang ? tumben yang ? " sambil kembali mendudukkan dirinya di kursi makan setelah kembali dari kamar mandi , perempuan bertanya pada suaminya yang saat ini sedang menuangkan satu demi satu sendok sup kedalam masing -masing mangkuk dan menaruh beberapa potong crouton diatasnya . wangi sup kentang dan juga crouton yang dimasak dirga ini menerpa hidung mancung natasha

" kalo kata papa , mama tuh semangat mau nyambut cucu pertama " sahut dirga sambil menyempatkan diri untuk mencuri kecupan di masing – masing pipi istrinya ini , lalu benar – benar duduk berhadapan dengan istrinya ini . kedua sudut bibir natasha pun tanpa sadar terangkat dan membentuk senyum . begitu dia menyuapkan sesendok pertama sup kentang ini , perempuan ini langsung menggumam keenakan .

Mendengar gumaman istrinya ini yang sudah menyuapkan sendok pertama sup kentang dan juga crouton buatannya ini , dirga tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum . sembari ikut menikmati sup kentang dan juga crouton buatannya , laki – laki ini terus memperhatikan istrinya yang sedang memakan masakannya ini . sementara itu , natasha sama sekali tidak mengira kalau ternyata dirga ini bisa memasak , biarpun bukan masakan yang biasa dia masak .

Beres mereka berdua sarapan pagi , natasha segera beranjak dan mencuci peralatan makan yang sudah selesai mereka pakai ini . sedangkan dirga berinisiatif untuk membersihkan meja dapur dan meja makan , laki – laki ini mengulas senyumnya saat mendapati meja dapur dan meja meja makan sudah bersih , sementara itu natasha merasakan kedua sudut bibirnya refleks terangkat ketika mendapati dirga sedang membersihkan meja dapur , tanpa berkata apa – apa , natasha mendekat dan memeluk dirga dari belakang

Dirga yang tidak menduga kalau akan dipeluk istrinya dari belakang pun sukses dibuat terkejut , kendati begitu , laki – laki ini memilih untuk membiarkan natasha memeluk dirinya dari belakang , mengingat perempuan yang sudah tiga tahun dia nikahi ini lumayan jarang memulai kontak fisik seperti ini , jangankan memulai kontak fisik seperti saat ini , natasha juga nyaris tidak pernah mengiyakan tawaran makanan atau minuman , meski dirinya sudah sering menawarkan .

Selesai dirinya membersihkan meja dapur dan meja makan , dirga segera saja mengajak natasha untuk menonton televisi di ruang tengah kedua . natasha yang memang sedang dilanda mual yang lumayan intens ini pun mengangguk setuju . selain merasa mual , natasha juga merasa lebih cepat lelah , tidak seperti sebelum – sebelumnya . bersamaan dengan mereka berdua duduk , dirga segera menyalakan televisi yang berada didepan mereka .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now