Settanta

22 1 0
                                    

" dari enam judul , kira – kira kamu bakal pilih yang mana ? " pertanyaan ma'am claire membuat natasha memindahkan tatapannya dari enam lembar print – out skripsinya kearah dosen pembimbing pertamanya ini lalu kembali melihat lembaran kertas ditangannya , untuk kedua kalinya , dia membaca enam lembar judul skripsi yang udah dia bikin deskripsinya masing – masing .

Sesuai dengan jadwal bimbingan yang di share di groupchat yang baru , bimbingan pertama ini diisi dengan sesi konsultasi judul lebih dulu , terlepas dari jadwal mengajar ma'am claire yang lumayan padat , si dosen senior ini tetep berusaha untuk fokus sepenuhnya pada semua mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya ini .

" saya pilih yang " Analisis Mendalam Tentang Mekanisme Peradilan dan Konstitusi Internasional " aja ma'am " setelah menghabiskan tiga menit untuk memilih judul skripsi yang nantinya akan dia garap , akhirnya natasha memilih salah satu judul skripsi yang sudah dia buat selama liburan semester kemarin tanpa tahu kalau dirinya sudah memilih salah satu judul skripsi yang berat .

" kamu yakin ? ini termasuk judul skripsi yang berat loh , nantinya kamu bakal butuh banyak jurnal dari referensi internasional buat menggarap skripsi ini , gak mau ganti aja ? sebelom telat , kamu gak bisa mundur kalo udah di approve sama saya dan dospem kedua " tanya ma'am claire untuk memastikan . dalam hatinya , si dosen ini merasakan salut sekaligus takut , beliau salut dengan judul skripsi yang dipilih natasha , tapi disisi lain , beliau takut kalau mahasiswi kesayangannya ini malah merasa gagal ditengah – tengah proses menggarap skripsinya .

Seakan tidak mengenal kata " menyesal " dalam kamus hidupnya , natasha memutuskan untuk tetap pada pilihan pertamanya , si mahasiswi jurusan ilmu hukum semester lima ini tidak berniat untuk mengubah keputusannya ,

" kalo saya gak coba , kan saya gak tau ma'am " dengan nada kalem natasha menjawab , untuk kesekian kalinya , si dosen senior ini takjub dengan cara berpikir salah satu mahasiswi kesayangannya ini . ma'am claire mengangguk , dalam hatinya beliau setuju dengan apa yang dikatakan mahasiswinya ini .

" iya juga sih , ya udah kalau gitu , saya sih setuju aja sha " sambil ma'am claire berkata begitu , beliau mengizinkan natasha duduk lagi bersebelahan sama dengan .

" bagi kalian yang judulnya sudah saya approve , silakan temui dospem kedua dan mengurus surat persetujuan judul skripsi yang nantinya bakal kalian garap " sebelum beliau keluar dari ruangan 110 , si dosen senior di fakultas ilmu sosial dan politik ini masih sempat mengingatkan mereka untuk menyelesaikan urusan konsultasi judul ke dosen pembimbing dua dan mengurus Surat Persetujuan Judul Skripsi atau Letter of Approval of Thesis Title (LATT) yang dilakukan melalui sistem online .

Sedetik setelah ma'am claire menghilang dari balik pintu , kesemua mahasiswa dan mahasiswi bimbingan beliau ini berhamburan keluar . sambil melangkah melewati enam ruangan dan juga empat layar LCED besar yang ada dilantai satu gedung FISIP ini , cuma butuh satu jam saja untuk mereka berkonsultasi sama dosen pembimbing kedua mereka yang mengajar mata kuliah Praktik Peradilan Perdata yang bernama Jezehra Amineh , cuma butuh beberapa detik untuk dosen yang berasal dari syria dan berhijab pashmina ini memahami konsep judul skripsi yang dipilih natasha

" judul skripsi yang kamu pilih ini berat , gak ada niatan mau ganti judul aja ? " pertanyaan yang keluar dari mulut si dosen berwajah arab ini sama dengan pertanyaan yang keluar dari mulut ma'am claire , lagi – lagi natasha menggelengkan kepalanya

" saya gak ada niatan mau ganti judul miss , kalo gak saya coba , saya gak bakal tau apa yang bikin judul pilihan saya ini berat " tuturan natasha membuat si dosen ini mengangguk , setelah judul skripsi pilihannya sudah ditanda–tangani dua dosen pembimbingnya ini , natasha dan juga bianca berpamitan keluar dan meninggalkan beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang masih belum selesai berurusan sama dosen itu .

" jadi bi , hari ini langsung mau mulai skripsi-an gak nih ? " tanya natasha selagi keduanya menanti take – away coffee di kantin yang berada di lobi gedung berlantai lima belas ini . sambil duduk – duduk di dua kursi yang masih kosong , natasha bertanya

" hari ini gua gak bisa , soalnya kakak sepupu gua mau lamaran , jadi gua wajib datang , lo sendiri gimana nat ? mau hari ini juga dikerjain bab satu ? " sahut bianca selagi mereka berdua menanti kopi pesanan mereka masing – masing yang sedang diracik .

Sebelum sempat natasha menjawab , mendadak saja ponselnya natasha bergetar , dengan cepat cewek ini meraih ponselnya dan dia melihat ada panggilan masuk dari lakinya . refleks natasha menggeser ke atas ikon hijau yang ada di sebelah kiri lalu menempelkan benda tipis itu di telinganya

" halo yang , bimbingannya udah kelar yang ? kalo udah aku jemput ya , sekalian mau beli makanan " belum sempat natasha menyapa suaminya , suara dirga langsung menyapa pendengarannya , untungnya natasha masih bisa merespons cepat pertanyaan lakinya ini .

" hari ini konsultasi judul dulu yang , bimbingan pertamanya hari kamis yang , gak ngerepotin kamu emangnya ? " tanya natasha sambil menatap temannya ini yang ternyata juga melihat kearahnya dengan tatapan penasaran , bianca diam – diam merasa kalau temannya ini sangat beruntung mendapat laki – laki yang perhatian dan juga bertanggung – jawab macam dirga .

" gak lah yang , kalo gitu aku jemput sekarang aja ya , deket kok ini ya " dirga bertanya sambil melangkah keluar dari ruangannya dan menelusuri lorong lantai tiga puluh untuk mencapai lift yang letaknya lumayan jauh , sementara itu natasha sempat terdiam beberapa detik dan akhirnya

" oke yang " akhirnya natasha memilih setuju untuk dijemput , lagipula hari ini bianca juga ada acara keluarga , jadinya mereka tidak bisa menggarap skripsi mereka di perpustakaan fakultas mereka . setelah kopi pesanan mereka selesai dan sudah dibayar , kedua cewek ini pun bergerak dari sana dan keluar dari dalam gedung FISIP atau FSSPS ini .

Tidak sampai dua jam , mobil Acura MDX milik dirga pun muncul dan kedua cewek ini berdiri , disaat natasha memasuki mobilnya , bianca berjalan menuju mobilnya yang terparkir didekat tangga gedung berlantai dua puluh lima ini . tanpa mengulur waktu lagi , dirga menjalankan mobilnya ini menuju kantor dengan natasha yang berada disebelahnya .


Io Per Me , Tu Per TeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora