Quattro

30 1 0
                                    

Mungkin ini pertama kalinya bagi natasha jalan sama cowok , karena selama ini dia tidak pernah punya kesempatan untuk berinteraksi sama lawan jenis (kecuali papa , kakek sama opa) , karena papanya bisa dikatakan over–protektif terhadap dia , jadi , wajar saja kalau hari ini natasha merasa bersemangat dan juga gugup dalam waktu yang bersamaan . bahkan dirinya tidak sabar untuk bisa segera bertemu dengan laki – laki yang bernama dirga itu .

Begitu kelas terakhir untuk hari ini selesai , natasha langsung saja membereskan dan memasukkan buku catatan , ipad pro beserta kotak alat tulisnya kedalam ransel , setelahnya , baru dia mengeluarkan ponsel sama kunci mobilnya yang ada didalam saku depan ransel bermerk Valentino Garavani Rockstud Spike Mini yang jadi hadiah dari mamanya begitu dia lulus SMA dengan gelar sebagai peraih nilai tertinggi disekolahnya .

Baru saja dia mengeluarkan ponselnya , tiba – tiba saja benda tipis itu bergetar dan menunjukin kalau ada pesan masuk dari dirga

Kak Dirga ! : tasha , hari ini jadi kan nonton ? aku udah mau kesana

Hnaeen Tasha : jadi kak , ini aku juga baru selesai kelas , aku langsung kesana

Kak Dirga ! : oke deh , see you at parkiran mall ya

Hnaeen Tasha : see you too kak

Natasha merasakan sekujur tubuhnya merinding dan dia merasakan ada sesuatu yang menjalari hatinya setelah ngebalas chatnya dirga dengan tiga kata seperti " see you too " . dia jadi berpikir apa yang ada dikepala laki – laki itu kalau membaca balasannya yang sepeti itu . setelah membalas chat dari dirga , natasha langsung saja beranjak keluar dari kelasnya dan melangkahkan kedua kakinya menuju parkiran mobil .

Sesaat setelah masuk mobil , natasha langsung mengeluarkan tas jimmy choo crystal buckle crossbody bag yang jadi tas pertamanya yang dia beli dengan menggunakan gaji pertamanya ketika dia bekerja di perusahaan papanya yang bergerak di bidang IT . setelah memasukkan ponsel , dompet juga powerbanknya . setelah berhasil menguasai perasaan gugup yang menyerangnya ini , tidak pakai lama natasha langsung menyalakan mobilnya dan meluncur menuju mall GI .

Untung jarak dari kampus ke mall GI itu tidak begitu jauh , jadi natasha bisa lebih cepat sampai , bahkan dia cuma harus melewati dua gedung butik yang menjual dan menyewa gaun dan tuxedo pengantin dan hotel Ritz-Carlton yang ada disebelah kanan untuk sampai ke mall Grand Indonesia . begitu mengambil karcis parkir , natasha langsung saja mencari parkiran yang berada dekat dengan teras masuk mall Grand Indonesia .

Mungkin karena hari ini masih hari kerja , jadinya cewek ini bisa dengan mudah nemuin tempat parkir yang bisa dimasukin sama mobilnya , letaknya juga gak begitu jauh sama teras masuk mall . begitu dia akan turun , selesai dia mematikan mesin mobilnya , mendadak saja ponselnya bergetar dan juga buru – buru dia ngeluarin hapenya , ada pesan baru dari dirga

Kak Dirga ! : aku barusan sampe sha , kamu dimana ?

Haneen Tasha : sama kak , aku juga barusan sampai , aku turun sekarang ya kak

Kak Dirga ! : oke sh , aku juga turun sekarang ya

Si anak ini memutuskan untuk tidak membalas chat terakhir dirga dan langsung turun dari mobil . sesaat setelah dia turun dari mobilnya , kedua netranya langsung disuguhi pemandangan yang bisa membuat cewek manapun terpana , siang ini , laki – laki kantoran tersebut yang pernah minta nomor ponselnya setelah membeli roti minggu lalu itu masih memakai setelan kantor , yaitu kemeja biru gelap dan celana bahan putih , bukan cuma itu yang bikin natasha terdiam , tapi juga karena kedua kancing teratas kemeja itu terbuka dan kedua lengan kemejanya yang tergulung rapi sampai sebatas siku .

" aku udah pesen tiketnya , nanti tinggal diambil aja " tuturan dirga membuat pikiran natasha yang tadinya melayang kemana – mana kembali fokus , cewek ini menganggukkan kepalanya seiringan dengan dia melangkahkan kakinya kedalam mall bersama sama dirga . selesai mem-print tiket nonton , membeli dua pop-corn ukuran sedang serta dua minuman , pintu studio 1 baru saja dibuka dan mereka bisa langsung masuk .

Film yang dipilih dirga ternyata menjadi film yang rencananya bakalan ditonton natasha minggu depan , durasi film yang mereka tonton ini ternyata sampai dua jam . seteah filmnya selesai , keduanya langsung keluar dari dalam studio . keduanya menyempatkan untuk makan siang di restoran yang namanya The Grandieur . sambil memakan pesanan masing – masing , dirga jadi orang pertama yang buka suara .

" kamu disini udah berapa lama sih tasha ? " tanya dirga sambil mengaduk – ngaduk soto babat favoritnya itu , sementara natasha memasukin satu sendok teh penuh sambal rawit cair yang disediakan oleh pihak restora kedalam mie ayam pesanannya .

" baru sebulanan sih kak , pindahnya juga dua hari sebelom mulai kuliah " natasha berusaha menjawab pertanyaan dirga dengan santai , saking santainya , kegugupan yang melanda dirinya benar – benar tidak terlihat .

" ohh , sendirian aja ? atau sama ortu ? " sembari meminum es teh lemon pesanannya , dirga bertanya kembali

" sendiri , ortu kan kerja kak , lagian aku kan kuliah , udah waktunya belajar hidup sendiri " perkataan natasha membuat dirga tertegun , dimatanya , secara fisik natasha ini tidak jauh beda dengan kelima adik perempuannya , dibalik badannya yang tidak tinggi , tapi dibalik itu , natasha ternyata jauh lebih dewasa ketimbang adik – adik perempuan , mungkin karena merantau , sudah sewajarnya natasha dituntut harus bisa mandiri

" kenapa gak kuliah di bandung aja ? disana pasti banyak kampus yang bagus , terus kamu punya sodara disini ? " tukas dirga setelah menyuapkan lima sendok soto babat kedalam mulutnya

" papaku sebenernya gak ngizinin karena aku anak tunggal kak , alasannya dibandung emang banyak kampus yang bagus , tapi setelah dibujuk sama mama , karena juga aku keterimanya disini , ya mau gak mau papaku ngizinin , itu juga gak boleh tinggal di kos , jadi ya tinggal dirumah lama papa " tuturan natasha lagi – lagi membuat dirga menatap dirinya dengan tatapan tidak bisa didefinisikan

" berarti mobil lexus itu punya papa kamu ya ? " untuk kesekian kalinya dirga bertanya lagi ,

" bukan kok kak , itu mobil emang punya aku , papaku nyuruh aku bawa mobil karena kalau naik grab , papa ngerasa gak aman aja , jadi ya gitu kak , kemana – mana ya pergi sendiri " dengan berusaha bersikap sewajarnya , natasha menjawab

" terus , kalo minta izin buat pergi – pergi pake chat ? " dirga kembali bertanya, semakin dia bertanya , semakin banyak yang dia tahu tentang natasha , semakin besar rasa kagumnya terhadap perempuan didepannya ini , kekaguman ini yang membuat dirga yakin untuk menjadikan natasha istri satu – satunya .

" iya pake chat , aku wajib ngechat ortu buat ngasih tau kegiatan sama rencana sehari – hari , kuliahnya masuk pagi atau siang , sehari kuliah ada berapa kelas , selesainya jam berapa , kelasnya jam berapa aja " sambil tersenyum – senyum natasha menceritakan semuanya pada dirga , mendengar sederetan jawaban itu , dirga menganggukkan kepalanya saja , dibalik anggukan itu , dirga segera menyusun rencana untuk bisa sesegera mungkin ngelamar natasha , kalau memungkinkan ditahun ini , atau tepatnya mungkin minggu depan . dan dia pun merasa harus membahas perkara ini dengan mama juga papanya dirumah .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now