Centoventuno

13 0 0
                                    

Liburan yang berlangsung selama dua minggu ini terasa berlalu dengan cepat , karena hari ini baik natasha maupun dirga sudah harus kembali lagi ke jakarta . bukan cuma karena dirga harus mengurusi segala dokumen dalam rangka membangun dua kawasan elitnya di bogor , tapi juga karena laki – laki ini diserahi jabatan pimpinan utama alias CEO di perusahaan keluarganya sendiri , jadi dirga dan natasha tidak bisa memperpanjang masa liburan mereka di bandung .

Ekspresi nenek dan kakek yang tadinya kelihatan cerah ceria segera berubah muram , si nenek mengira natasha akan menghabiskan banyak waktu disini , tapi ternyata hari ini cucunya malah sudah harus kembali ke jakarta , natasha yang ternyata menyadari perubahan ekspresi si nenek tersayangnya ini , segera saja merangkul pundak si nenek dari samping dan mengelus bahu neneknya ini dengan lembut ,

" apa gak bisa dilamain aja kalian disininya ? masa cuma dua minggu ? " si nenek protes karena dia merasa masa liburan cucunya ini terlalu singkat , dengan berusaha menahan tawa sebisa mungkin ,

" tasha kan mau wisuda nek , juga kak dirga kan harus kerja nek , ntar kalo ada weekend panjang , tasha sama kak dirga pasti kesini , ya kan kak ? " natasha bertanya sembari menoleh kearah dirga yang langsung menganggukkan kepalanya ,

" iya nek , nanti kalo dirga udah beresin semua kerjaan dirga , dirga pasti ajak tasha buat liburan lagi kesini " dirga juga ikut membujuk neneknya , si nenek yang sebetulnya masih rindu ini pun mau tidak mau mengiyakan bujukan cucu dan cucu menantunya ini

" ya sudah , tapi janji ya kalau ada libur panjang , liburan dibandung aja " perkataan si nenek dengan segera disetujuin sama keduanya , beres makan pagi bareng sama mama , papa , kakek dan nenek , mereka semua langsung beranjak dari ruang makan dan bersiap – siap untuk pergi ke tujuan masing – masing .

Dikarenakan si papa ada meeting pagi dan mama ada jadwal operasi pemasangan ring jantung pada salah satu pasiennya yang kemarin kolaps gara – gara mengalami serangan jantung yang lumayan parah , kedua orangtuanya natasha sekaligus mertuanya dirga ini sama – sama tidak bisa mengantarkan mereka ke bandara , sebelum berangkat , si papa mengatakan kalau nanti beliau akan meminta asistennya untuk mengambilkan mobil lexus ini di bandara .

Seakan tahu apa yang ada dibenak istrinya ini , sembari meraih salah satu tangan istrinya ini ,

" makam kakek kamu dimana yang ? kita nyekar kesana yuk , sekaligus pamitan " penuturan dirga membuat natasha refleks menoleh kearah suaminya ini , tanpa mempertanyakan bagaimana laki – laki ini bisa tahu apa yang saat ini sedang dia pikirkan , natasha segera menyebutkan dimana letak pemakaman kakek yano berada

" di St. Palmer Memorial Cemetery yang , blok B sepuluh yang " katanya natasha sembari membalas genggaman tangan laki – laki ini . setengah jam kemudian , mereka sudah sampai di salah satu pemakaman elit yang ada di bandung ini , keduanya segera turun setelah dirga memarkirkan mobil Lexus LX 570 ini di salah satu parkiran yang masih kosong .

Dengan tangan yang saling menggenggam , keduanya berjalan menelusuri paving – block yang memisahkan areal pemakaman yang ada disekitaran mereka . setelah melewati dua areal pemakaman keluarga , akhirnya mereka sampai pemakaman yang milik keluarga natasha . natasha membuka pagar itu dengan mudah dan menuruni undakan tangga paving – block . di lahan berumput yang luas itu , dirga bisa melihat ada tiga makam yang tersusun rapi .

" kakek , tasha dateng kek , tasha kangen banget sama kakek , pengen ngehabisin waktu sama kakek " sapa natasha sambil berusaha semampu dirinya untuk tidak menangis . dirga mengelus pundak istrinya ini dengan lembut , melalui suara istrinya saja , dirga sudah bisa merasakan betapa hancurnya hati istrinya ini ,

" tasha gak datang sama papa mama , tapi sama suami kek , tasha udah nikah kek , udah dua tahun kek " akhirnya pertahanan natasha runtuh juga , potongan – potongan memori terindahnya disaat kakek yano tersayangnya ini masih hidup seakan dengan jelas hadir di benaknya .

Setelah merasa rindunya sudah terbayar tuntas , keduanya beralih ke makam milik oma dan opa buyut natasha yang sudah lama berpulang , opa buyutnya meninggal di tahun 1950 di swiss , sedangkan si oma buyutnya sendiri meninggal di tahun 1980 di praha , artinya oma buyutnya menjanda selama hampir tiga puluh tahun lamanya .

Beberapa menit kemudian , keduanya segera beranjak dari pemakaman dan pergi ke bandara , karena dirga memesan penerbangan siang , yaitu tepatnya di jam dua belas siang , artinya mereka berdua sudah harus berada di bandara pada jam sepuluh pagi .

Mobil lexus LX 570 milik papanya natasha ini kembali melaju di jalanan menuju bandara internasional husein sastranegara . disaat yang bersamaan , asisten papanya pun juga tiba disana , untungnya natasha bisa dengan cepat mengenali sosok asisten papanya itu , segera saja si anak tunggal ini menyerahkan kunci mobil milik papanya pada laki – laki yang bernama hadi ini

Begitu si kunci sudah berpindah tangan , natasha dan juga dirga segera bergerak dari sana dan mengantri untuk masuk kedalam bagian utama bandara . beres berurusan di konter check – in dan juga menaruh koper di belt – conveyor untuk dimasukkan kedalam bagasi pesawat , baik dirga maupun natasha segera berjalan menuju area eskalator untuk bisa mencapai lantai dua dengan berangkulan .


Io Per Me , Tu Per TeKde žijí příběhy. Začni objevovat