Cinquantasette

24 0 0
                                    

Wangi sabun mandi yang menguar dari tubuh natasha memenuhi kamar utama membuat dirga yang tertidur pulas dengan berbalut selimut secara perlahan membuka matanya . bahkan dengan pencahayaan yang minim , laki – laki ini masih bisa melihat istrinya keluar dari kamar mandi dengan badan yang berbalut handuk dan memakai pakaian dalam . sekilas dia melihat kearah jam dinding yang sekarang menunjukkan angka lima lewat , dalam hatinya , dia memaklumi kalau bininya ini sudah bangun tidur .

Biarpun udah berkali – kali melihat badan istrinya secara langsung , dirga masih sukses dibuat terkagum – kagum sama tubuh bagian belakang seorang natasha kayhaneen rahadian margono ini . masih dengan posisi berbaring , dirga memilih untuk menikmati pemandangan menyegarkan yang terpampang didepannya ini . saat ini , tepat didepannya , istri terkasihnya ini mengoleskan lotion ke seluruh tubuhnya sambil duduk dikursi riasnya .

" kok udah mandi yang ? " sambil bangun dan meregangkan otot – ototnya , dirga bertanya dan membuat istrinya yang sudah selesai berurusan sama lotion dan sekarang mulai berurusan sama skincare paginya pun menoleh kearahnya

" loh , udah bangun yang ? aku kira masih tidur " jawab natasha sambil meneteskan beberapa tetes serum di seluruh bagian mukanya dan langsung meratakan cairan bening itu , dirga menggeleng dan mengulurkan tangannya untuk mengubah arah kursi putar itu , kursi yang tadinya menghadap kearah meja rias yang ada disamping ranjang tidur mereka yang bertipe alaskan king bed ini menjadi menghadap kearahnya .

" ngehadap sini aja , aku mau liat cantiknya aku pake skincare " tutur dirga tanpa tahu efek samping dari kalimatnya yang barusan ini bagi jantungnya natasha . ternyata sekedar mengubah arah kursi tidak cukup untuk dirga , karena laki – laki dewasa dan berusia 25 tahun ini memposisikan kedua kaki istrinya supaya ada disebelah pinggangnya . tentu saja anak sulung papa arman ini tidak tahu kondisi jantung natasha saat ini .

Dengan susah payah , natasha berusaha fokus untuk berurusan sama sesi skincare paginya ini . beres memakai moisturizer dan serum , anak tunggalnya dokter spesialis jantung ini pun langsung pakai essence dan meratakan cairan kental itu di seluruh wajah sama lehernya , tidak sampai setengah jam , istrinya dirga ini sudah selesai berurusan sama skincare paginya ,

" aku bikin sarapan dulu ya , kamu kalo masih ngantuk , tidur aja dulu bentar gak apa " katanya natasha sambil melangkah kearah lemari menyiapkan setelan kerja untuk lakinya dan setelan kuliahnya dia , sementara dirga melihat bininya yang lagi menggantungkan dua setelan pakaian di gantungan yang ada disebelah lemari .

" yang , kesini dulu " panggil dirga secara tiba – tiba ,

Langkah kaki natasha mendadak terhenti saat mendengar lakinya memanggilnya , tanpa berpikir macam – macam , natasha kembali menghampiri lakinya yang masih berada di tempat tidur , tanpa sempat diduga sama natasha , laki – laki ini dengan cepat mengecup bibirnya dan langsung beranjak berdiri . tindakan dirga yang tiba – tiba ini sukses membuat natasha terkejut dan refleks memegang bibirnya yang baru saja disosor lakinya sendiri

" kebiasaan main nyosor aja " protesan natasha malah membuat dirga tertawa pelan dan otomatis membalikkan badannya dan memeluk istrinya ini

" gak masalah kan , bibir bini sendiri ini , udah halal kalo kata aga " seloroh dirga sambil kembali mengecup , bahkan melumat lembut bibir istrinya ini . setelahnya laki – laki ini langsung masuk kedalam kamar mandi .

Sementara itu natasha segera keluar kamar untuk membuat sarapan . selagi robot vacuum cleanernya membersihkan semua lantai ruangan yang ada dilantai satu , natasha pun sibuk sama kegiatan memasak sarapannya . setelah menata dua piring nasi goreng sayur , satu cangkir kopi Black Americano dan satu cangkir teh madu jahe diatas meja , natasha pun kembali lagi kekamar utama . baru saja dia menuruni lima anak tangga , wangi parfum laki – laki yang biasa digunakan dirga segera menerpa hidung natasha .

Kurang dari satu jam , natasha sudah berbalut long – sleeve hitam sama celana semi formal abu – abu . seperti biasa , cewek ini selalu berdandan sesimpel mungkin , bermodal pakai primer , cushion , maskara , blush – on dan lip gloss . setelah keduanya selesai bersiap , baik dirga maupun natasha langsung keluar dari kamar utama . setelah menuruni lima belas undakan tangga , melewati ruang tengah pertama dan ruang tengah kedua , mereka akhirnya sampai di ruang makan .

" hari ini masih pulang jam lima ya yang ? " tanya dirga selagi mereka berdua sarapan , laki – laki ini menggumam keenakan saat memakan nasi goreng dan minum kopi buatan istrinya .

" iya yang , hari ini masih ada lima kelas yang , dua pagi , tiga siang " natasha menjawab sambil mencuci peralatan makan mereka .

Setelahnya , mereka langsung bergerak keluar rumah . tidak menunggu lama , mobil Audi Q7 milik dirga sudah melaju dijalan raya menuju kampus IEAU . arloji yang melingkar di pergelangan keduanya menunjukkan angka jam delapan pagi , natasha segera saja berpamitan pada suaminya dan bergegas turun begitu mobil mewah bertipe suv ini berhenti tepat didepan gedung FISIP yang ada disebelah kanan gedung utama kampus bertaraf internasional ini .


Io Per Me , Tu Per TeOnde histórias criam vida. Descubra agora