Settantatotto

21 1 0
                                    

Perlahan namun pasti , sedikit demi sedikit , kegugupan yang dirasakan natasha mulai berkurang . disaat dirinya sedang fokus menjelaskan bab dua skripsinya , natasha sampai tidak menyadari kalau kedua dosen pembimbingnya ini tersenyum senang dan lega saat mendengar penjelasannya yang terdengar lancar ini .

" baik natasha , jadi , korelasi antara bab satu , bab dua dan bab tiga ini relevan semua ya , mengenai skripsi kamu ini , saya rasa tidak ada yang harus dipertanyakan ya , jurnal - jurnal yang kamu pakai semuanya tepat dan akurat , tapi satu hal yang saya mau tanyakan sama kamu , kenapa kamu gak mau ganti judul ? kedua dosen pembimbing kamu bilang kalau judul yang kamu ambil ini berat " Mr. George berkata sebelum natasha selesai memaparkan bagian inti skripsinya ini

" saya meyakini kalau saya tidak mencoba , saya tidak bakal tahu apa yang membuat judul yang saya pilih ini berat , tapi karena saya yakin saya bisa mengerjakannya , skripsi yang saya pilih ini tidak terasa berat " penjelasan natasha panjang lebar dan membuat dosen penguji pertamanya ini mengangguk

Kurang dari satu jam , seminar skripsi yang dihadapi natasha akhirnya selesai juga . si mahasiswi ini segera saja memasukkan laptop dan print - out ketiga bab skripsinya kedalam tas dan bersiap untuk keluar dari dalam ruangan itu .

" nilainya dirilis minggu depan ya natasha , selamat ya karena akhirnya tantangan pertama selesai , enam bulan lagi slot sidang dibuka , kalau bab empat sama bab limanya udah kelar , kamu bisa langsung daftar buat ikut sidang , okay " penuturan ma'am claire membuat segala beban yang dirasakan natasha terangkat semua .

Helaan nafas lega bercampur senang keluar dari mulut natasha bersamaan dengan cewek ini ngelangkahin kakinya dengan ringan keluar dari Presentation Room 1 . ekspresi wajah dan gestur gugup yang sejak tadi menghiasi wajah istrinya CEO kantor The HM Group ini langsung lenyap tidak berbekas . dirga yang melihat perubahan ekspresi sang istri pun ikut merasa lega , dia yakin kalau natasha berhasil menghadapi seminar pertamanya ini dengan baik .

" gimana seminarnya yang ? lancar gak ? aku sih yakin banget tadi seminar kamu itu lancar , ya kan ? " dirga bertanya seiringan dengan langkah kaki mereka yang menuju kearah lift yang berada di sebelah kiri lantai dua . sambil melewati lima ruangan Presentation Room yang berada disebelah kanan dan ruang tunggu yang memisahkan area lift dan juga kelima ruangan presentasi .

" lancar yang , paling cuma ditanya kenapa gak ganti judul aja " jawab natasha sambil mereka memasuki lift berkapasitas tiga puluh orang ini . lift ini bergerak turun setelah natasha menekan tombol dengan tulisan Lobby disebelah pintu lift ini . dentingan halus dari lift yang digunakan natasha dan dirga bergerak membuka dan membuat ketujuh teman terdekatnya natasha refleks menoleh kearah sumber suara .

Bersamaan dengan keduanya keluar dari dalam lift , bianca dan yang lainnya pun bergerak menghampiri teman mereka yang barusan aja selesai seminar ini

" ciee yang udah selesai seminar , selamat ya nat " ucap bianca sambil mengulurkan keranjang piknik yang lumayan besar berwarna rose gold dan berisi berbagai macam jajanan favorit temennya ini .

" hehehe makasih ya , gak jadi pulang ? tadi katanya kan mau pulang ? " tanya natasha sambil menerima hadiah seminar dari bianca , mereka dengan kompak menggeleng . sekarang giliran marissa yang nyerahin hadiahnya yang terdiri dari lima puluh lembar uang seratus ribu , dua puluh lima lembar uang lima puluh ribu , sebuah snow – globe dan dua toples kue kastangel favoritnya natasha .

" kami sebenernya mau nyiapin hadiah seminar buat lo nat , tapi ya kami sengaja bilang kalo kami mau pulang " perkataan kian membuat natasha mencubit gemas pipi temannya satu ini .

Kursi penumpang bagian tengah di mobil dirga mendadak dipenuhi dengan tujuh keranjang hadiah seminar dari ketujuh temannya natasha . tidak lama kemudian , mereka semua segera bubar dan pulang kerumah masing - masing , terkecuali natasha , karena dia akan ikut ke kantor suaminya , mengingat dirga mengharuskan mereka berdua berada di mobil yang sama .

Io Per Me , Tu Per TeМесто, где живут истории. Откройте их для себя