Centotredici

8 0 0
                                    

" selamat ya bi , gua gak nyangka kalo lo bakal nyusul gua secepet ini "

Sembari memeluk erat temannya ini , natasha berseloroh dan membuat bianca tersenyum lebar lalu membalas pelukan si teman pertamanya ini .

" hehehe , iya juga ya nat , gua gak ngira kalo gua bakal nyusul lo secepat ini " katanya bianca yang membuat natasha tersenyum . jangankan bianca , dia pun tidak menyangka kalau temannya ini akan mengikuti jejaknya untuk menikah di usia yang muda , meski bianca sendiri menikah di usia dua puluh tahun , sementara dirinya sendiri menikah di usia delapan belas tahun .

Resepsi pertama pernikahan bianca dan gevan ini dimulai satu jam setelah acara pemberkatan pernikahan , dekorasi serba putih sekarang berganti dengan dekorasi yang didominasi warna putih dan lilac . natasha pun juga sekarang sudah mengganti gaunnya . badan rampingnya kini dibalut dengan gaun model one – off shoulder berbahan satin . gaun berwarna lilac ini terlihat cocok dengan kulit putih milik natasha .

Mulai dari resepsi pertama sampai resepsi ketiga berlangsung lancar dari jam dua belas siang sampai jam empat sore , satu persatu tamu undangan sudah beranjak pulang dengan membawa suvenir yang berupa paperbag yang berisi satu tote – bag ukuran besar warna putih dengan gambar bunga lavender , satu botol scented oil beraroma lavender , satu terarium tanaman berisi satu pot tanaman lavender artificial .

Disaat natasha sama marissa baru akan pamit pulang , mendadak bianca muncul dengan membawa paperbag hitam , temannya yang baru saja selesai mengadakan acara pemberkatan dan juga tiga kali resepsi ini menghampiri mereka berdua dan mengulurkan paperbag hitam kearahnya natasha .

" gua emang pesan suvenir buat laki – laki juga " bianca dengan cepat menjelaskan supaya natasha tidak menyangka dirinya menyukai dirga , padahal natasha sendiri tidak ada niatan untuk menuduh temannya ini seperti itu

" yaelah bi , kayak gua gak tau lo aja , makasih ya , tadi gua liat juga kok yang laki – laki bawa – bawa paperbag hitam " katanya natasha ,

" ya kan gua takut aja lo ngira gua mau ngerebut laki lo nat , ntar lo ngamuk sama gua " tukas bianca yang membuat ketiganya tertawa .

Bianca juga mengulurkan lima paperbag berwarna lilac dan satu paperbag hitam kearah marissa dan mengatakan kalau keenam paperbag itu untuk mama dan keempat adek temennya ini , bahkan papanya marissa pun kebagian suvenir itu

" makasih bi , hehehe , pasti girang banget emak gua dapet suvenir gede begini " tukas marissa yang memang sudah hafal betul dengan hobi unik mamanya itu , marissa memang pernah bilang kalau mamanya itu hobi mengkoleksi souvenir pernikahan .

Begitu bianca berlalu dari hadapan mereka dan kembali ke kamar resortnya , natasha dan juga marissa pun segera beranjak pulang dari resort yang sudah mulai sepi ini , cuma tersisa keluarganya bianca dan juga para staf WO yang sibuk membereskan semuanya . tidak menunggu lama , mobil Kia Seltos milik marissa bergerak menjauhi lokasi acara pernikahan teman mereka itu dan menuju komplek perumahan dimana kediaman natasha berada .

" thanks ya mami , udah nganterin balik " tutur natasha sambil membuka pagar rumahnya melalui aplikasi smart – home yang memang sengaja diinstall suaminya untuk memudahkan mereka membuka pintu pagar

" yaelah nat , kan gua yang mau barengan sama lo , tapi sama – sama , makasih juga buat bensinnya ya " sahut marissa sembari berterima kasih karena natasha sudah menyarankan sekaligus membayarkan bensin mobilnya sampai penuh .

Natasha mengangguk dan segera turun dari mobil SUV milik temannya ini dan berjalan memasuki perkarangan rumahnya . pagar kayu itu secara otomatis bergerak menutup setelah natasha masuk kedalam . dengan satu tangan yang bebas , natasha mengeluarkan kunci rumahnya dan segera membuka pintu utama sebelah kiri lalu melangkah masuk . tanpa mengulur waktu lagi ,

Perempuan yang menyandang status sebagai istri dari CEO perusahaan The HM Group ini segera mandi dan bersiap – siap untuk memasak makan malam .

Disaat yang sama ketika natasha sedang membersihkan dirinya , dirga baru saja selesai mengadakan meeting internal perusahaan untuk melakukan eksekusi terhadap rencana pembangunan dua kawasan elit di bogor , rencananya dirga akan mulai merealisasikan rencana besarnya di tahun ini . dengan ransel yang menempel di punggungnya laki – laki ini melangkahkan kakinya keluar dari ruangan kerjanya dan juga mematikan lampu .

Selagi dirga melangkahkan kakinya menuju salah satu lift yang ada dilantai paling tinggi ini , dirga mengeluarkan ponselnya dari saku kemejanya dan langsung membuka aplikasi whatsapp . dia berniat untuk mengirimkan pesan pada istrinya ini .

Dirga Hp : sore cantik , udah pulang ? kalo belom , aku jemput ya

Tasha Haneen : sore ganteng , udah nih , baru selesai mandi malah

Dirga Hp : okee , aku otw pulang ya cantik , mau dibawain apa ?

Tasha Haneen : mau crepes cokelat di bintaro yang , boleh yang ?

Dirga Hp : boleh sayangku , di tunggu ya sayang !

Tasha Haneen : iya sayangku , jangan ngebut bawa mobilnya ya yang

Dirga Hp : oke sayang , see you at 7 ya sayang

Bibir dirga mengulaskan senyum saat membaca chat antara dirinya dan juga istrinya ini , tidak sering natasha meminta dibelikan makanan , tapi untuk keempat kalinya , natasha meminta dibawakan makanan , yaitu crepes yang dijual di daerah bintaro . tidak ingin membuat natasha menunggu lama dirumah , dirga melesatkan Lincoln Nautilus miliknya kearah bintaro .

Dengan kedua lengan kemeja yang tergulung rapi sebatas siku , dirga memasuki bangunan yang mennjual crepes . setelah menunggu selama beberapa menit , dirga akhirnya beranjak dengan membawa kotak putih berisi dua crepes cokelat pesanan sang istri . tepat pukul tujuh malam , CEO kantor The HM Group ini sudah sampai dirumah dan sedang menyantap makan malam bersama natasha . setelahnya dia langsung mandi dan bersiap – siap untuk beristirahat .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now