Centotrentaquattro

6 0 0
                                    

" ini undangan siapa yang ? kamu mau nikah lagi ya yang ? "

Pertanyaan yang sama sekali tidak diduga dirga pun keluar dari mulut natasha , setelah perempuan ini secara tanpa sengaja melihat ada boks undangan diatas meja riasnya bersamaan dengan dirga yang juga baru saja keluar dari kamar mandi . laki – laki yang masih membalut pinggang bagian bawahnya dengan handuk biru gelap ini pun segera menoleh kearah istrinya yang sedang memegang kotak undangan milik kaindra yang memang dirga bawa dari kantor

" gak ada dalam kamus hidup aku nikah dua kali , untuk aku , nikah itu cuma boleh dilakuin satu kali , bukan dua kali atau berkali – kali , lagian itu undangannya kaindra , dua minggu lagi dia mau lamaran , kita dapet seragaman gitu dari dia " jawab dirga sambil mengenakan setelan rumahan yang sudah disiapkan istrinya ini setelah menyemprotkan body – spray ke seluruh bagian dada juga perutnya . laki – laki ini membiarkan istrinya membuka kotak undangan itu .

" ohh iya , orang kaya cocoknya memang sama orang kaya juga sih " gumam natasha sambil membuka boks undangan tersebut dan memperhatikan detil yang ada pada undangan ini . dirga sedikit menoleh kearah istrinya saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut perempuan kesayangannya itu . dia tidak sedikitpun merasa aneh dan janggal dengan kalimat yang digumamkan istrinya ini .

" kalo aku , cocoknya sama kamu " untuk kesekian kalinya , selorohan dirga mampu membuat natasha salah tingkah , lampu yang masih menyala dengan terang ini membuat laki – laki ini bisa melihat semburat merah yang dengan segera mewarnai kedua pipi istrinya ini . pemandangan ini tentu saja membuat dirga semakin merasa gemas dengan wanita yang sudah dua tahun menjadi istrinya ini .

Sembari menyusun kembali boks undangan lamaran milik sepupu suaminya ini , natasha bertanya tentang siapa saja yang diundang sama sepupunya dirga ini , biarpun dia tahu kalau keempat keluarga konglomerat seperti keluarga Pradana , keluarga Shehab , keluarga Assegaf dan keluarga Winata pasti akan diundang juga . cewek ini sudah bisa membayangkan akan semewah apa acara lamaran yang akan digelar oleh keluarga sepupu suaminya ini dan juga keluarga hadnan .

" siapa aja yang diundang buat lamaran yang ? " tanya natasha sambil menaruh kembali boks undangan itu diatas meja rias kemudian bersandar di tengah – tengah ranjang bertipe alaskan king size bed ini .

" kalo untuk lamaran sih , paling mereka cuma undang keluarga sama kolega kerja , temen – temen mereka paling waktu acara pemberkatan sama resepsi yang " jawab dirga sambil merebahkan kepalanya diatas paha natasha dengan kaki yang diselonjorkan ke tembok kanan dekat ranjang mereka ini . laki – laki ini juga meraih salah satu tangan istrinya untuk dipegang .

Suasana hening langsung menyelimuti kamar utama ini , cuma ada suara televisi yang saat ini baru saja menampilkan film bergenre thriller dan romance . menjelang jam sembilan malam , baik natasha maupun dirga sama – sama langsung mengubah posisi mereka begitu film yang mereka tonton ini selesai . keduanya langsung menyelimuti badan mereka masing – masing dengan selimut yang sama . biarpun matanya sudah terpejam rapat , dia masih bisa merasakan kalau dirga memeluknya dari belakang .

Rasa sakit yang mendadak menyerang perutnya seakan – akan memaksa natasha untuk bangun dari tidurnya . dengan hati – hati natasha melepaskan pelukan suaminya dan menyibakkan selimut yang membalut tubuh mereka berdua . sambil berusaha untuk tidak menimbulkan suara sedikitpun , natasha berjalan menuju kamar mandi . kedua netra cokelatnya membulat saat melihat ada beberapa tetes darah yang keluar dari area pribadinya .

" pantesan sakit perut , ternyata emang udah waktunya " gumam natasha sembari menghela nafas lega karena darah halangannya belum sempat mengotori dalamannya . setelah membersihkan area kewanitaannya , natasha kembali keluar dan mengambil pembalut yang dia simpan didalam salah satu laci di dalam lemari pakaiannya .

Setelah menyelesaikan " urusan pribadi " nya , natasha kembali menuju ranjang untuk bisa terlelap lagi sambil berusaha mengabaikan sakit perut karena datang bulan . seorang natasha tetap saja bisa bangun pagi meskipun sambil didera rasa sakit perut akibat datang bulan yang masih menyerang perutnya . dengan langkah yang tertatih , istrinya dirga ini berjalan menuju kamar mandi dan langsung memulai morning – skincare routine .

Tidak butuh waktu lama untuk natasha membersihkan wajahnya , mandi dan juga dan membungkus pembalutnya dengan rapi kedalam plastik khusus . lima belas menit kemudian , dengan handuk yang membalut tubuhnya , natasha berjalan keluar dan menyiapkan setelan kerja untuk dirga dan dirinya sendiri . beres berurusan dengan kegiatan memakai skincare , bodycare serta menyemprotkan body –spray ke badannya , perempuan ini segera saja memakai sleeveless top dan celana pendek .

Ketika menyadari kalau sekarang sudah jam lima empat puluh , natasha pun segera bergerak keluar dari kamar untuk segera menyiapkan sarapan untuk mereka berdua . cuma berselang sepuluh menit dari keluarnya natasha , mendadak dirga terbangun dari tidurnya karena mendengar deringan ponsel yang menandakan ada panggilan masuk . dengan matanya yang setengah terbuka , dirga berusaha menggapai benda tersebut dan menjawab panggilan telepon yang masuk

" halo , bro , berkas rekapan finance The HM Buildings udah gua kirimin ya lewat email " sebelum sempat dirga menyapa sepupunya itu , suara ibrahem sudah menerpa telinganya

" sip bro , nanti gua cek ya " dengan suaranya yang masih serak – serak basah dan masih dengan posisi berbaring , dirga menjawab perkataan sepupunya itu .

Diwaktu yang nyaris bersamaan dengan selesainya panggilan telefon antara dirga dan sepupunya , pintu kamar utama terbuka dan natasha melangkah masuk . perempuan ini mengulas senyum simpul ketika melihat dirga yang sudah bangun tapi masih berbaring diatas ranjang dengan ponsel yang berada di sebelahnya .

" udah bangun yang ? " sambil mengenakan turtle – neck berwarna peach serta knee – length lace skirt , natasha bertanya . dirga yang memang sudah bangun pun mengangguk dan memperhatikan istrinya ini yang sedang sibuk berpakaian ini .

Setelah menyempatkan diri untuk mengecup kedua pipi dan sedikit melumat bibir istrinya , dirga langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan meninggalkan istrinya yang sedang kesusahan mengontrol degup jantungnya yang sukses dibuat tidak karuan akibat tindakannya barusan .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now