Tredici

26 1 0
                                    

Dirga memperhatikan penampilannya pagi ini sebelum bergerak keluar dari kamarnya , pagi ini dia berbalut kaos lengan panjang abu – abu dan celana denim panjang hitam , setelahnya barulah dia mengambil ransel kerjanya dan menyeret koper kecilnya untuk dibawa turun kebawah . sesuai rencana yang sudah dia susun , hari ini si sulungnya arman cipto margono dan rumi renalia margono ini akan terbang ke jawa untuk melakukan survey daerah yang rencananya akan dijadikan kawasan elit yang pertama

Begitu sampai dibawah , dia disambut sama wangi sarapan yang dibuat mamanya

" mau kemana bang ? " tanya si papa yang melihat anak sulungnya ini menyeret koper kecil , bukan cuma melihat anaknya bawa koper , papanya juga ngeliat dirga dan memakai pakaian bebas , bukannya memakai setelan kantor , karena setahu beliau , anaknya yang baru dua tahun lalu dia lantik untuk menjadi pemimpin perusahaan The HM Group yang bergerak di bidang pembangunan hotel , resor dan infrastruktur ini tidak ada jadwal meeting diluar kota

" ke jawa pa , mau ngurusin pembangunan kawasan disana sama di kalimantan pa " jawab dirga sambil duduk dikursinya untuk ikut sarapan , ternyata si papa tidak tahu tentang rencana lamarannya yang tertunda , pasti mamanya belum membicarakan hal ini pada papa

" jadi , rencana lamarannya gimana bang ? " tanya papanya sambil memakan nasi goreng yang masih panas , beliau memperhatikan anak sulungnya ini dengan tatapan penasaran dnegan rencana anak sulungnya ini

" ditunda dulu pa , udah terlanjur tanda – tangan kerjasama soalnya pa " jawaban si sulung membuat papanya menganggukkan kepala tanda beliau paham . beliau sudah tahu tentang kerjasama pembangunan dua puluh satu kawasan elit di jawa dan dikalimantan , meskipun sudah dua tahun pensiun dan menyerahkan jabatan perusahaan The HM Group ini pada anak sulungnya , beliau tetap saja memantau pergerakan perusahaan keluarga yang beliau dan saudara – saudara kandungnya bangun secara bersama – sama ini

" ya gapapa bang , mudah – mudahan lancar ya bang , nanti papa siapin acara lamarannya " jawab si papa yang membuat menganggukkan kepalanya saja . beres sarapan , dirga langsung pamit untuk berangkat ke bandara karena dia membeli tiket dengan penerbangan pagi , jadi , dia harus cepat sampai di bandara .

Si sulung melangkahkan kakinya dan menyeret kopernya yang berisi beberapa setel baju untuk menetap disana selama dua minggu . alih – alih minta diantar sopir rumah , dirga lebih memilih untuk membawa mobilnya sendiri ke bandara dan menginapkan kendaraannya disana . dia mengeluarkan kunci mobil Porsche Cayenne S E-Hybrid Tiptronic yang baru dia beli minggu lalu melalui dealer resmi mobil seharga 3,55 milyar rupiah itu .

Porsche Cayenne S Tiptronic ini bukan satu – satunya mobil Porsche yang dia beli , karena dia membeli empat mobil dengan merk yang sama dari satu dealer , keempat mobil Porsche yang dirga beli selain yang dia bawa ini ialah Porsche Cayenne S Tiptronic S , juga Porsche Cayenne GTS Tiptronic . setelah masukin kopernya kedalam bagasi , dirga langsung menyalakan mesin mobilnya dan bergerak menuju bandara .

Hanya butuh waktu setengah jam saja untuk dirga sampai di bandara , selesai menginapkan mobilnya di basement bandara , laki – laki ini langsung menggeret kopernya dan masuk kedalam bandara . selagi dia menganti untuk check – in dan meletakkan bagasi diatas belt – conveyor , tiba – tiba saja ponselnya bergetar dan ada pesan dari masuk natasha , gadis yang sudah dia sebut dalam hatinya sebagai calon istri satu – satunya itu mengirimi pesan singkat , biarpun isinya singkat , tapi isi pesan itu bisa membuat hatinya dipenuhi perasaan hangat , terharu dan senang juga . walaupun dia tahu si pujaan hatinya ini cuma mengomentari story whatsapp miliknya

Haneen Tasha : safe flight ya kak ! mudah"an kerjaannya lancar !

Kak Dirga : aamiin , makasih ya cantik , kamu juga ya , mudah"an kuliahnya lancar

Haneen Tasha : aamiin , makasih doanya juga kak !

Entah kenapa chat singkat dari si calon istrinya itu membuat langkah kakinya menjadi lebih ringan , jadi dirga ingin bisa sesegera mungkin membereskan kerjaannya ini di jawa dan dikalimantan biar bisa satu kota lagi dengan si pujaan hatinya . dengan membawa ransel kerjanya , dirga melangkahkan kedua kakinya kearah ruang tunggu dan duduk disalah satu kursi yang langsung menghadap kearah runway bandara . dia bisa melihat deretan pesawat yang masih terparkir secara berderet .

Selagi dirga menunggu panggilan boarding untuk pergi ke jawa , laki – laki ini menyempatkan dirinya untuk melihat instagramnya natasha yang sudah ada satu postingan . panggilan boarding yang ditujukan untuk penumpang pesawat Garud Indonesia B777-200 ER rute Jakarta – Surabaya membuat fokus dirga buyar dan langsung mematikan dan memasukkan ponselnya kedalam bagian depan ranselnya .

Tidak butuh waktu lama untuk dirga menemukan kursinya , setelah memasukkan ransel kerjanya ke bagasi diatas kursinya , laki – laki itu langsung duduk dan memperhatikan pemandangan diluar jendela pesawat . setengah jam kemudian , pesawat yang sudah dinaiki sama 500 orang ini perlahan – lahan bergerak mundur dari parkirannya dan juga bergerak menuju runway A2 dan juga bersiap untuk take – off . penerbangan dari jakarta ke surabaya yang ditempuh selama 1 jam 30 menit ini dihabiskan dirga dengan tidur sebentar .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now