Dodici

22 1 0
                                    

Selama ini dirga hanya mengetahui kalimat " manusia cuma bisa merencanakan , tapi tuhanlah yang menentukan " , dan dirga sekarang tahu kalau ada kalimat " dibalik keterlanjuran , ada hikmahnya " setidaknya itulah yang ada dipikiran dirga saat ini .

Rencananya untuk melamar natasha di tanggal 1 juni ini terpaksa ditunda sampai tahun depan , karena dia sudah terlanjur menanda-tangani sejumlah kerjasama untuk membangun dua puluh satu kawasan elit di jawa dan di kalimantan dengan beberapa perusahaan besar . kerjasama ini membuat dia harus rela lembur selama berbulan – bulan , atau bahkan setahun lebih .

Helaan nafas kecewa dirga meluncur halus lewat kedua bibirnya sewaktu dia melihat foto natasha yang ada dilayar komputernya , foto itu dia ambil secara diam – diam disaat mereka nonton bioskop untuk yang pertama kalinya . dia tidak pernah merasakan perasaan kecewa yang seperih ini , rasa kecewa yang dia rasakan sekarang ini lebih dari sekedar kecewa .

" nyeri banget astaga " gumam dirga pelan sambil membuka salah satu folder kerjaannya yang berkaitan dengan kerjasama ini , untuk menghilangkah rasa kecewanya ini , anak sulung dari arman cipto margono dan rumi renalia margono ini memilih untuk fokus pada pekerjaannya . baru dua detik dia bisa fokus dengan kerjaannya , mendadak pintu ruang kerjanya diketuk dari luar , tidak pakai lama , dirga langsung saja mengizinkan siapapun yang mengetuk pintu ruang kerjanya untuk masuk .

" permisi pak , ini dokumen persetujuan kerjasama dari perusahaan The Pearson Corp pak " lapor salah satu staf itu sembari menyerahkan dokumen itu kearah dirga , sementara itu , hanya butuh dua puluh detik untuk dirga tahu maksud dan tujuan kerjasama ni , dia langsung saja menanda – tangani dokumen kerjasama pembangunan tiga cabang kampus internasional yang berada dibawah yayasan IGEA yaitu IERU di kalimantan timur .

Seperginya si staf tersebut , dirga tidak langsung melanjutkan kerjaannya , tapi malah meraih ponselnya dan membuka aplikasi instagramnya , dia melihat ada postingan instagramnya natasha yang disertai caption . setelahnya barulah dirga kembali fokus mengerjakan satu persatu dokumen persetujuan kerjasama yang sudah disetujui setelah rapat kemarin itu .

Beberapa jam kemudian , mobil cadillac xt6 milik dirga suncur kerumah . tidak sampai tiga jam , CEO dari perusahaan utama The HM Group yang bergerak di bidang perhotel , villa , manajemen perusahaan serta infrastruktur ini sudah memarkirkan mobil cadillac xt6 digarasi rumahnya dan bersebelahan dengan mobil Maybach 62s Landaulet miliknya .

Sambil memanggul ransel kerjanya , dirga keluar dari garasi mobilnya dan masuk kedalam rumahnya melalui pintu yang ada didekat garasi . rumahnya ini mempunya dua pintu masuk , yang pertama yaitu pintu depan , dan juga pintu yang kedua ini ada digarasi . bukan hanya dia yang sering keluar masuk lewat pintu itu , papa , mama juga adik – adiknya pun selalu lewat pintu itu kalau sudah capek keluar dari garasi .

Begitu dia menutup pintu masuk dekat garasi dibelakangnya , dirga melangkahkan kakinya menaiki lima belas anak tangga untuk naik kelantai dua . baru saja dia akan membuka pintu kamarnya , mendadak saja mamanya keluar dari kamar utama dan

" udah pulang bang ? gimana rencana ngelamarnya ? " tanya si mama yang terlihat baru selesai berbenah kamar utama

" tertunda ma , abang terlanjut setuju ngadain kerjsama bangun kawasan di jawa sama kalimantan tanggal satu juni nanti , ini abang juga mau beres – beres kerjaan yang mau dibawa ke jawa sama kalimantan ma " jawab dirga setelah menyalimi mamanya

" ohhh oke , tapi abang udah bilang sama tasha kalo mau ngelamar dia ? " tanya si mama sebelum benar – benar turun kelantai bawah .

" belom ma , abang kan sibuk , dia juga sibuk kuliah , kayaknya terlalu cepat kalo mau ngelamar tahun ini ma , dia maish tiga bulan kuliah di IEAU , abang takut fokus kuliahnya berantakan ma " perkataan yang keluar dari mulut si anak sulung ini membuat si mama turut prihatin dan sekaligus terharu . bukan terharu karena rencana anaknya yang pertama ini gagal , tapi terharu karena anaknya udah semakin dewasa dan matang dalam berpikir

" menurut mama juga gitu sih bang , abang fokus aja dulu sama kerjaan , nanti perkara persiapan lamar – melamar ini biar mama bantu aja " mama rumi berkata begitu sambil menepuk pundak tegap anaknya dan turun kebawah untuk menyiapkan bahan – bahan dan memasak makan malam .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now