Trentotto

24 1 0
                                    

Berbekal alamat yang dikirimkan pujaan hatinya , disinilah sekarang dirga memarkirkan mobil kantornya , tepat diparkiran gedung kantor IT yang bernama The Sky–Tech Building Corp milik papanya natasha . begitu mesin mobil kantornya sudah mati , dirga turun dan memabwa kakinya kedalam gedung berlantai 35 itu . menurut informasi yang dia dapat dari calon istrinya itu , ruangan kerja calon papa mertuanya itu berada dilantai paling atas .

Untuk pertama kalinya dirga disuguhi pemandangan yang membuat kepalanya bergeleng karena takjub , karena begitu sampai dilantai teratas , sepasang matanya disuguhi replika komplek perusahaan papanya natasha . dia melangkah memutari replika sembilan bangunan yang tingginya nyaris sejajar kepalanya . pimpinan utama perusahaan The HM Group ini mengetuk satu – satunya pintu yang ada dilantai ini .

" masuk " gak sampai satu menit , si penguasa ruangan langsung memberikan izin untuk si tamu nini masuk kedalam ruangan kerjanya , tidak perlu sampai menolehkan kepalanya , papanya natasha sudah tahu siapa yang datang kesini . tidak sia – sia beliau memasang cctv dilantai 35 ini , karena dari salah satu layar komputernya saja , si CEO perusahaan The Sky–Tech Building Corp ini bisa melihat laki – laki yang sudah nekat mendekati anak gadisnya berjalan kearah ruangannya .

Sejauh ini , hanya dua asisten , istrinya dan juga natasha yang diperbolehkan masuk keruangan kerjanya , baru saja dirga masuk , sebelum sempat dirga membuka suara , tiba – tiba

" duduk dulu ga " titah beliau sambil menyimpan sementara pekerjaannya lalu berdiri . dirga segera duduk disalah satu sofa yang ada diruangan bernuansa hitam putih ini . dengan lengan kemeja yang digulung rapi sebatas siku , papa calon istrinya dirga ini melangkah menuju sofa tamu dan duduk berhadapan sama laki – laki ini .

" saya rasa kamu tau kenapa saya minta kamu datang kesini , ini ada kaitannya sama tasha " untuk kedua kalinya laki – laki yang memiliki wajah semi blasteran ini membuka suara , dirga yang tahu kalau laki – laki ini baru mulai membuka mulutnya , pun menunda perkataannya dan mendengarkan kalimat seperti apa yang akan keluar dari mulutnya .

Sejenak keheningan yang mencekam menyelimuti ruangan luas itu selama beberapa menit , akhirnya si papa melanjutkan kalimatnya yang tadi tertunda

" i treat her better than you , and i am sure that you can't treat her like i do , you may looking for another girl , jangankan kamu , semua sepupunya yang laki – laki aja gak saya izinin buat deket sama dia , then how i can let you come near to my daughter " kalimat ini menunjukkan dengan jelas kalau si papa masih belum bisa merestui laki – laki ini untuk mendekati anaknya .

" saya mau bertanggung jawab atas tasha om " kalimat yang keluar dari mulut dirga sama tegasnya dengan laki – laki ini , dia tahu dia punya posisi yang sama seperti papa calon istrinya ini , yaitu CEO perusahaan yang bergerak dibidang yang sama , yaitu perhotelan

" kamu yakin bisa bertanggung jawab atas anak saya ? " tanya laki – laki semi blasteran ini dengan nada yang sering beliau gunakan ketika berhadapan dengan orang yang jabatan atau posisinya ada dibawah beliau .

" saya yakin bisa bertanggung jawab om " sahutan tegas dirga tampaknya tidak mampu membuat nyali laki – laki yang ingin serius dengan natasha ini jatuh

" kalo ternyata gak bisa , apa yang bakal kamu lakuin ? " tampaknya papanya natasha ini masih menikmati profesi dadakannya sebagai polisi .

Dalam hatinya , papanya natasha dibuat salut dengan kekuatan nyali dan mentalnya laki – laki yang namanya dirga ini . karena selama ini tidak ada yang berani menghadapi beliau secara langsung untuk mendekati natasha , dimata beliau , laki – laki ini sebenarnya bisa dengan mudah mendapat restu beliau , tapi yang namanya Krisandi Mario Rahadian , tentunya tidak dengan mudah menyerahkan putri tunggal tersayangnya itu begitu saja sama laki – laki yang tidak beliau kenal baik

" saya akan langsung menyerahkan kembali natasha ke om dan juga tante " dirga menjawab dengan nada yang sama tegasnya , dengan ekspresi datarnya yang sangat khas ini , papanya natasha pun akhirnya merestui dirga untuk bisa melamar anak gadisnya .

" fine then , tanya sama orangtua kamu kapan bisa ketemu saya sama mamanya tasha " tuturan papanya natasha ini yang langsung direspons anggukan diga sembari menghela nafas lega karena lamarannya terhadap natasha diterima sama si laki – laki ini . meskipun harus dirga akui kalau papanya natasha ini memang lebih galak ketimbang papa arman .

" baik om , minggu depan saya kasih kabar ya om " jawab dirga sembari beranjak dan juga berpamitan untuk kembali kekantornya .


Io Per Me , Tu Per TeNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ