Ottantuno

26 1 0
                                    

" jadwal sidangnya udah keluar ya yang ? " dirga bertanya ketika mendapati natasha kembali memakai setelan formal yang terdiri dari kemeja putih , celana bahan hitam dan blazer hitam , sementara yang ditanya segera menoleh dan mengangguk , seakan dirga bisa melihatnya , padahal saat ini laki – laki itu sedang sibuk memakai setelan kerja

" iya yang , jadwalnya udah keluar yang " jawab natasha sembari menyimpulkan dasi hitam berbahan satin yang sudah dia siapkan sejak tadi malam , untuk kali ini , dia berhasil membuat simpul dengan dasinya ini dalam satu kali percobaan

Deringan ponsel milik dirga segera membuat keduanya bergerak keluar dari kamar utama , dengan membawa ransel masing – masing dan berjalan keluar dari kamar . setibanya di ruang makan , dengan sigap natasha membuka tutupan cangkir yang berisi kopi espresso milik suaminya ini . biarpun dia dapat jadwal sidang skripsi di pagi hari , dia masih sempat membuat nasi bakar yang dicampur sama potongan sosis , sayur kailan yang dipotong kecil – kecil .

" oh iya yang , nanti kalo udah selesai sidang , langsung telpon aku ya yang , biar aku bisa jemput " biarpun sambil menyantap sarapan paginya , dirga masih sempat meminta natasha untuk ngasihin tau dirinya kalo istrinya ini sudah selesai sidang skripsi nanti

" iya pak suami sayang " tutur natasha selagi mereka berdua berjalan keluar dari rumah untuk pergi ke tempat . lagi – lagi dirga tersenyum saat mendengar jawaban istrinya ini , tidak sampai satu jam , keduanya udah selesai sarapan , natasha langsung membereskan peralatan makan mereka , dirga berinisiatif untuk membantu istrinya ini untuk menyusun peralatan makan di lemari .

Tepat jam delapan pagi , dirga segera aja mengendarai mobil Acura MDX menuju kampus IEAU , setelah melewati gedung hotel Fairmont , mobil SUV rakitan jerman itu segera berbelok dan mulai memasuki gerbang kampus dan menuju gedung FISIP yang berada disebelah kiri gedung utama kampus dan hanya dipisahkan dengan sepuluh saung yang menjadi tempat bagi para mahasiswa dan mahasiswi berkumpul

" aku turun duluan ya yang " setelah mencium punggung tangan dirga , natasha berpamitan dan turun dari mobil milik suaminya ini , dirga mengangguk . setelah natasha masuk kedalam gedung fakultasnya , barulah dirga menjalankan mobilnya menuju kantor .

Tepat jam sembilan pagi , suara langkah kaki yang berasal dari sepatu yang dipakai dua dosen pembimbing , dua dosen penguji dan juga satu moderator ini mampu membuat natasha menoleh kearah sumber suara , si mahasiswi kesayangan ma'am claire ini membawa kakinya masuk kedalam ruangan Presentation Room 1 sambil berusaha untuk menenangkan debaran jantungnya .

Mungkin Tuhan memang sedang berpihak pada natasha , karena sidang skripsinya ini berlangsung lancar dan rentang waktu cuma satu jam aja . kedua dosen penguji tampak terkagum – kagum saat mendengar bagiaman lancarnya natasha menjelaskan tentang poin – poin yang berada di bab empat dan bab lima , mereka semua tidak tahu kalau natasha sebisa mungkin berusaha untuk mengurangi kegugupan yang melanda dirinya .

Sidang skripsi yang dimulai jam sembilan pagi ini , akhirnya selesai di jam sepuluh pagi , hembusan nafas penuh kelegaan berhamburan keluar dari mulut natasha , ketujuh temannya yang entah sejak kapan berada di depan ruangan Presentation Room 1 ini pun ikut menghela nafas lega ,

" gimana nat ? lancar gak ? " tanya vega yang langsung menghampiri natasha dengan tangan yang membawa paperbag berisi hadiah sidang buat natasha

" lancar kok , langsung turun kebawah aja yuk " ajakan natasha langsung aja dianggukin sama ketujuh temennya . dua puluh menit setelah natasha mengirimkan pesan ke dirga kalau dia sudah selesai sidang , laki – laki itu pun juga udah membalas kalau dirinya juga baru selesai bertemu klien dan bakal segera menjemput natasha ke kampus . sembari menanti dirga menjemput dia , natasha memilih untuk duduk di area lobi .

Ternyata cukup menunggu selama lima belas menit , mobil Acura MDX dirga sudah terparkir didepan gedung FISIP . kursi belakang mobilnya dirga kembali dipenuhi sama tujuh paperbag berukuran besar yang berisi hadiah – hadiah sidang untuk natasha dari ketujuh teman terdekatnya .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now