Quarantuno

26 2 0
                                    

Dirga tidak membutuhkan waktu lama untuk mandi dan bersiap , karena kurang dari tiga jam , tepat jam delapan pagi , si sulung dari tujuh bersaudara ini sudah rapi dalam balutan setelan formal tuxedo putih – putih , lengkap dengan dasi satin silvernya . pergelangan tangannya juga sudah dihiasi arloji Audemars Piguet Royal Oak Selfwinding 41mm .

Mendadak dirga menolehkan kepalanya kearah pintu sewaktu dia mendengar ada yang menegtuk pintu kamar hotelnya , begitu dia buka , papanya yang juga sudah rapi berbalut setelan yang sama berjalan masuk

" abang udah siap ? sarapan dulu nih , mama udah sibuk nyuruh papa bawain sarapan buat abang , mama takut anaknya kelaparan " katanya si papa sambil menaruh sepiring nasi dengan lauk ayam suwir pedas dan sayur tumis yang dimasak mamanya dirumah sejak subuh tadi .

Baru saja si sulung akan menyantap sarapannya , si papa pun ikut duduk disebelahnya dan

" gimana waktu abang minta ijin ortunya buat ngelamar tasha ? " dengan ekspresi penasaran yang terlihat jelas , si papa langsung bertanya bagaimana anaknya ini mendapatkan restu dan izin dari orangtuanya si natasha

" ekspresi papanya langsung gak santai gitu pa , kayak polisi ngeliat penjahat . mamanya sih santai pa . agak keder juga abang waktu ngeliat papanya " jawab dirga sambil fokus sarapan , papanya hanya tertawa pelan dan memainkan ponsel anaknya yang berada diatas ranjang hotel .

Dengan lincah jari – jari papa arman bermain dilayar benda tipis milik anaknya ini , papa dari dua anak laki – laki dan lima anak perempuan ini tidak pernah mau tahu apa saja yang ada didalam ponsel semua anaknya , ini pertama kalinya si papa membuka ponsel si anak sulung .

" abang beliin apa aja hadiah hantaran buat tasha ? " tanya si papa setelah kembali menaruh benda tipis bermerk Samsung Galaxy Note 10+ berwarna aura black itu diatas ranjang tidur hotel . alh – alih langsung menjawab , dirga malahan lebih dulu mengangkat bahunya

" abang minta tolong adek – adek yang beliin , tapi uangnya tetep dari abang , abang mana ngerti perintilan cewek pa " jawab dirga jujur , karena dia memang menyerahkan sepenuhnya perkara beli hadiah hantaran untuk natasha pada kelima adik perempuannya .

Si papa arman yang mendengar jawaban anaknya pun mengangguk setuju , beliau juga sama seperti dirga , beliau tidak tahu menahu barang – barang yang sering dipakai istrinya , biarpun usia pernikahan beliau sudah masuk ke-23 tahun . obrolan antara papa dan anak sulung ini terinterupsi oleh deringan ponsel beliau , ada notifikasi pesan masuk yang berasal dari istrinya .

Sayang ! : pa , dirga udah makan sarapannya belom ? kalo udah , suruh langsung siap – siap ya , jam sembilan acaranya mulai

My Hp : udah siap yank , tinggal turun aja nih , udah kelar makan juga kok

Sayang ! : oke , bentar lagi aku kesana ya , lagi dandanin si bungsu

My Hp : iya yank , tenang aja

Sayang ! : apa banget deh , geli tau dengernya !

" liat bang cara mamamu balas chat papa " tutur papanya sambil menunjukkan isi pesannya ke anak sulungnya ini , dirga menyengir melihat bagaimana si mamanya itu membalas chat papanya , meski karakter ortunya berbeda , tapi dia bisa merasakan kalau kehidupan pernikahan ortunya ini terbilang harmonis dan romantis , biarpun dengan cara yang berbeda jauh .

" cantik jeleknya istri itu tergantung suaminya , baik buruk sifat istri itu juga diliat dari suaminya . kalo abang mau punya istri cantik , modalin , jangan mau punya istri cantik tapi gak mau keluarin modal gede . treat your wife best , she will treat you best as well " untuk yang kesekian kalinya si papa arman menasehati anak sulungnya ini .

Dirga bukan tidak paham dengan apa yang keluar dari mulut papanya ini , intinya kalau dia mau diperlakukan dengan baik oleh natasha , maka dia juga harus memperlakukan natasha dengan baik . nasehat pagi dari papanya selesai bersamaan dengan suara ketukan dipintu kamar hotelnya .

" mama udah dateng tuh " perkataan si papa segera membuat dirga melihat kearah jam dinding yang ternyata sudah menunjukkan angka sembilan tepat , artinya prosesi pemberkatan akan dimulai sekarang . bersama dengan kedua orangtuanya , dirga melangkahkan kakinya menuju lift .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now