Trentasette

22 1 0
                                    

Dengan hati – hati , natasha melangkahkan kedua kakinya menuju ruang tamu sambil membawa tatakan yang diatasnya terdapat tiga gelas teh , segelas air putih dan sepiring kue brownies buatan mamanya . dengan terlatih , natasha menyusun piring kecil didepan orangtuanya dan juga dirga .

" diminum kak tehnya , kue juga dimakan kak " natasha berkata sambil duduk didekat mamanya dan tatakannya itu dia taruh sementara dilantai . dirga menganggukkan kepalanya sebagai respons dan juga ucapan terima kasih . intensitas kegugupan natasha mendadak meningkat begitu melihat ekspresi papanya yang jelas – jelas tampak gusar karena ada laki – laki yang dengan lancangnya mendekati anak gadis satu – satunya ini .

" tasha udah bilang sama kamu kalo dia gak saya izinin buat deket sama cowok ? " tanya si papa lagi dengan posisi duduk yang masih sama alias belum berubah sejak tadi . ajaibnya , nyali seorang dirga belum turun meskipun nada tegas papanya natasha seakan terus memaksa nyalinya untuk merosot drastis

" tasha udah bilang om , tapi saya serius ingin menjalin hubungan serius sama natasha om " jawab dirga lagi , jawaban anak sulung papa arman sama mama rumi ini berhasil membuat natasha otomatis melihat kearahnya dengan ekspresi terkejut yang terlihat jelas . wajar saja anak tunggal ini terkaget – kaget , karena memang sebelumnya dirga tidak pernah mengatakan tujuan sebenarnya untuk datang kerumah ini . karena laki – laki ini hanya mengatakan kalau dia mau berkenalan sama orangtuanya natasha .

" seserius apa kamu sama natasha ? " lagi – lagi si papa bertanya dengan nada yang sama tegasnya

" saya ingin menjadikan natasha istri saya om " jawaban dirga yang tidak kalah tegas ini lagi – lagi berhasil membuat natasha lebih terkejut lagi . jelas saja si anak gadis ini kaget , dia sama sekali tidak menyangka kalau ada laki – laki dewasa , sudah punya kerjaan mapan dan juga tampan mau serius pada dirinya. natasha jadi berpikir dia sudah melakukan kebaikan apa dimasa lalu sampai – sampai dirinya dilamar laki – laki kaya raya seperti dirga .

Baik papa dan mamanya si anak gadis ini saling menatap seakan – akan keduanya lagi berdiskusi lewat tatapan mata . setelah beberapa menit , mamanya natasha pun langsung membuka suaranya untuk menjawab perkataan dirga

" kalo tante sih udah pasti merestui , terlepas dari fakta tasha masih 18 tahun dan masih kuliah , tante yakin tasha udah cukup dewasa dan bisa berkomitmen , iya kan sha ? tapi tante gak tau apakah papanya si anak tunggal ini bakal merestui juga " tanya si mama sambil melihat kearah anaknya dan tersenyum , natasha hanya mengangguk dengan kepala mengarah kebawah , saking tidak berani menatap papanya . bahkan saking takutnya , cewek ini sama sekali tidak berani untuk sekedar membuka mulut .

" jujur aja , saya belom bisa memberikan izin dan restu untuk kamu mendekati anak saya , dan juga saya butuh waktu untuk memikirkan perkara ini , kalo kamu masih disini , hari sabtu kamu kekantor saya , nanti alamatnya biar dikirim sama tasha " pertanyaan papanya natasha jelas membuat dirga lega , karena dia tidak langsung ditolak oleh orangtua calon istrinya ini .

Selang tujuh menit , dirga langsung pamit pulang dan diantar natasha sampai di garasi

" kok kakak gak bilang mau ngelamar ? " natasha bertanya sembari berdiri didekat pintu mobil dirga

" kan kamu kemaren – kemaren masih ujian , aku gak mau bikin konsentrasi kamu ke ujian malah berantakan . lagipun kalo aku bilang , kamu pasti dimarah , aku gak tega ngeliat cewek secantik kamu dimarah " deretan kalimat yang keluar dari mulut dirga mampu natasha merasakan mukanya panas , cewek ini yakin kalau sekarang pasti mukanya sudah memerah .

Tanpa sadar , anak tunggal ini mengulas senyum sambil melihat mobil dirga bergerak menjauh dari rumahnya . setelah tidak terlihat lagi , dia langsung masuk kedalam rumahnya .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now