Ottantanove

13 0 0
                                    

Posisi CEO yang dipegang dirga seakan – akan mewajibkan si laki – laki ini untuk memantau pabrik setiap hari jumat . dan dihari jumat ini , untuk kesekian kalinya , dirga mendatangi pabrik untuk bisa memantau semua pekerjaan para bawahannya , dirga memarkirkan Lincoln Nautilus miliknya diluar area pabrik . setelah memakai masker untuk menutupi separuh wajahnya dari debu yang berasal dari bagian dalam pabrik , dirga melangkahkan kakinya yang berbalut sepatu pantofel menuju salah satu gedung pabrik yang memproduksi kerangka – kerangka besi untuk dijadikan bahan bangunan .

Suara berisik yang berasal dari mesin – mesin pembuat besi langsung menyapa pendengaran dirga , bahkan sebelom pimpinan perusahaan The HM Group ini memasuki bangunan pabrik . semakin dirga membawa langkah kakinya memasuki bagian dalam pabrik , suara berisik yang berasal dari alat pemotong rangkaian besi itu semakin terdengar , bahkan saking berisiknya , baik dirga maupun para pekerja pabrik sama sekali tidak bisa mendengar suara berdecit yang berasal dari mesin yang mendadak eror .

Jangankan sadar kalau ada salah satu mesin pemotong besi yang error , mereka bahkan tidak sadar kalau besi yang saat ini berada di capitan tiba – tiba terlepas , sementara itu , dirga yang berada persis dibawah alat itu pun tidak menyadari apa – apa dan akhirnya lengan kanan bagian atasnya tergores ujung besi yang tajam . patahan besi dengan berat itu tiga ton itu terjatuh ke lantai semen , bersamaan dengan tubuh tegap dirga yang ambruk . bunyi jatuhnya besi yang harusnya masih tergantung diatas mereka membuat dua pekerja pabrik kaget

" ya ampun pak dirga ! " seru kedua pekerja pabrik ini sembari dengan tergopoh – gopoh menghampiri dirga yang sudah tergeletak tidak sadarkan diri dilantai , dengan sigap salah satu manajer pengawasan pabrik pun segera menghentikan seluruh proses pengerjaan besi ini .

Seruan dari kedua pegawai pabrik tadi langsung membuat pekerja yang lain mengerubungi si pimpinan The HM Group ini . salah satu mereka dengan cepat menghubungi rumah sakit PrIH yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi pabrik tempat mereka bekerja .

" astaghfirullah pak dirga kena besi ! kok bisa jatoh besinya ? " seru salah satu pekerja yang ikut merubungi dirga sembari berusaha menghubungi mantan CEO mereka yaitu papa arman . kurang dari dua jam , suara sirine ambulans yang dikirim sama pihak rumah sakit PrIH ini terdengar seiringan dengan mobil berbentuk Van itu semakin mendekat .

" saya gak tau pak , pasti ada yang salah sama mesin crane yang ini " lapor salah satu petugas yang kebetulan juga berada disana .

Enam petugas medis yang hari ini bertugas pun dengan sigap segera mengambil – alih proses , dengan hati – hati mereka memindahkan dirga yang masih tidak sadarkan diri ini keatas tandu ambulans yang sudah diturunkan . selagi dua petugas medis sibuk memasangkan infus darurat dan masker oksigen , petugas yang lain sigap melakukan catatan investigasi untuk diserahkan ke dokter yang akan menangani pasien ini nanti .

Bersamaan dengan perginya ambulans itu dari sana dengan membawa dirga yang sudah kritis , akhirnya si manajer pabrik berhasil menghubungi pensiunan CEO mereka untuk melaporkan kejadian yang baru saja menimpa dirga di pabrik . sementara itu , diseberang sana , atau lebih tepatnya di rumah salah satu keluarganya , papa arman yang mendengar kabar ini sontak kaget , malahan beliau nyaris tidak bisa berkata – kata begitu dengar kabar anaknya mengalami kecelakaan di pabrik .

Bukan cuma papa arman yang kaget , mama rumi pun juga kaget , bahkan wanita yang sudah melahirkan tujuh anak ini langsung histeris saat tahu anak sulungnya kecelakaan . papa arman dengan sigap menyudahi telepon itu dan segera menghubungi natasha untuk memberitahu kalau dirga baru saja kecelakaan pada menantu kesayangannya itu . si menantu kesayangan sudah tentu sama kagetnya , setelahnya , natasha dengan sigap mengatakan kalau dia akan langsung pergi kerumah sakit PrIH secepatnya .

Sementara itu . setelah menempuh perjalanan selama setengah jam , mobil ambulans dengan tulisan PrIH (Princeton International Hospital) ini akhirnya sampai didepan area UGD . dua satpam yang tadinya duduk – duduk dengan cepat membukakan pintu kaca ini dan membiarkan para petugas ini masuk . beberapa suster yang sudah menanti segera mengambil alih tandu dan memindahkan pasien ini keatas brankar untuk segera dibawa ke ruangan UGD .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now