Novantanove

11 0 0
                                    

Seumur hidupnya , natasha cuma menyaksikan sidang pengadilan melalui televisi , karenanya tidak heran kalau natasha merasa gugup , karena untuk pertama kalinya , seorang natasha akan menyaksikan proses sidang pengadilan secara langsung . sesuai dengan ajakan yang dia terima dari salah satu staf senior pengadilan , natasha akan memantau proses pengadilan untuk kasus pembunuhan tingkat ketiga dan percobaan pelecehan di jam sepuluh pagi .

Dikarenakan sekarang masih jam delapan pagi , artinya natasha punya waktu dua jam untuk menyiapkan berkas kasus yang pagi ini akan dibahas di ruang sidang . sambil menanti jam sepuluh pagi , natasha menyempatkan diri untuk memprint dua puluh lembar dokumen kasus pertama yang harus dia tangani ini sembari mengerjakan dua tugas kuliah yang dikirim oleh dua dosen yang berbeda .

Bersamaan dengan natasha mengirimkan kedua tugas kuliahnya itu ke email masing – masing dosennya , pintu kaca doff ini diketuk dari luar dan perlahan dibuka , staf senior yang mengajak natasha untuk memantau proses sidang kasus yang rencananya pagi ini akan dibahas pun menongolkan kepalanya dan membuat kedelapan mahasiswa KKN dari kampus IEAU yang sedang mengerjakan pekerjaan mereka masing – masing kelihatan penasaran .

" natasha , ayo mantau sidang , dokumen kasus pembunuhan sama pelecehan udah di print kan ya ? " pertanyaan staf yang bernama salvina putri ini segera dianggukin sama natasha . si mahasiswi KKN ini dengan sigap mengambil laptopnya dan dokumen kasus pembunuhan dan pelecehan untuk dibawa ke ruangan sidang .

" jadi kok mbak " jawab natasha sembari berpamitan ke temen – temennya yang refleks mengangguk dan membiarkan teman mereka memulai tugas KKN pertamanya .

Sedetik setelah menutup pintu ruangan dibelakangnya , kakak ipar dari keenam adiknya dirga ini membawa kakinya mengikuti langkah kaki staf ini menuju lift untuk sampai di ruang sidang yang ada dilantai dua . sepanjang perjalanan menuju ruang sidang , staf yang sudah bekerja di pengadilan negeri ini masih sempat mengatakan kalau natasha akan terlibat sepenuhnya dalam penanganan kasus ini sampai tuntas .

" habis sidang nanti , kamu jangan langsung balik ke ruangan , kamu pergi ke kantor polisi dan minta dokumen hasil interogasi dan barang bukti , karena bakal diperluin untuk sidang kedua , terus nanti kamu pergi ke RSCM untuk minta data hasil otopsi ke dokter zamira , karena harusnya hari ini hasilnya udah keluar " tutur salvina sambil membuka pintu laca doff yang bertuliskan " Ruang Sidang 1 " .

Perkataan staf yang mengenakan hijab segi empat ini membuat intensitas kegugupan yang dirasakan natasha saat ini semkain meningkat . natasha tentunya tidak menyangka kalau dirinya bukan cuma harus melihat langsung sidang pengadilan , tapi juga turun langsung mengumpulkan dan menganalisa kasus ini , bahkan dia juga harus memiliki koneksi yang dengan polisi dan ahli forensik .

Suasana ruang sidang yang dia masukin ini terlihat ramai . keluarga korban duduk di bagian sebelah kanan , sementara pihak keluarga dan pengacara tersangka menempati bagian kiri . dibelakang mereka hadir juga beberapa saksi , ada juga juga wartawan dari beberapa media berita yang hadir untuk bisa meliput jalannya sidang kasus percobaan pelecehan dan pembunuhan tingkat ketiga ini . baik natasha maupun salvina sudah siap dengan laptop dan juga berkas masing – masing .

Begitu mereka duduk , ketua hakim dan yang lainnya memasuki ruangan lalu duduk di belakang meja bertaplak hijau yang berseberangan langsung dengan para keluarga korban , tersangka , dan para saksi . tanpa menunda waktu , proses persidangan kasus tindakan pelecehan dan pembunuhan tingkat ketiga ini segera dimulai . sesuai dengan instruksi dari salvina , natasha mengetik seluruh dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum untuk dijadikan dasar penentuan putusan hukum yang harus dia buat nanti setelah pihak hakim sudah memutuskan hasilnya .

Proses sidang kasus pelecehan dan pembunuhan tingkat ketiga ini berlangsung selama tiga jam dan selesai di jam satu siang . kalau keluarga korban , tersangka dan saksi kunci yang keluar dari pintu yang berada di belakang tempat duduk saksi , natasha dan salvina keluar dari pintu yang berada di samping meja hakim . staf senior dan mahasiswi KKN ini kembali ke lantai empat . natasha terus mengikuti langkah kaki salvina

" kamu pakai name – tag yang ini dulu ya , name – tag KKN kamu disimpan dulu , oh iya natasha , kamu bisa nyetir mobil gak ? " katanya salvina sembari mengulurkan name – tag yang memang sudah dia buatkan untuk natasha pakai kalau harus berurusan dengan pihak – pihak berwajib seperti polisi dan dokter ahli forensik . salvina tidak cuma memberikan name – tag khusus staf pengadilan negeri pada natasha , tapi dia juga meminjamkan kunci mobil CRV yang menjadi mobil operasional pada natasha

" bisa kok mbak , saya pergi sekarang ya mbak " pamit natasha setelah menerima uluran kedua benda itu dari salvina , staf ini mengangguk dan kembali fokus pada kerjaannya .

Dengan langkah kaki yang cepat , natasha kembali berjalan kearah lift dan memasuki lift yang baru saja dipakai bersamaan dengan dia menekan tombol panah kebawah . kurang dari setengah jam , natasha sekarang sudah sampai di parkiran khusus staf atau pegawai pengadilan negeri ini . menurut informasi dari salvina , natasha mengarahkan mobil operasional PN ini menuju kantor polisi yang berada di luar area pemerintahan .

Setibanya disana , natasha segera turun setelah mematikan mesin mobil CRV ini . kemunculan mahasiswi KKN yang saat ini menyamar sebagai staf PN di kantor polisi tentunya membuat beberapa polisi yang sedang beristirahat pun penasaran . sambil berusaha menormalkan detak jantungnya , natasha melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kantor polisi , tiba – tiba

" ada yang bisa kami bantu bu ? " salah seorang polisi yang berada di balik meja jaga pun bertanya dengan ekspresi heran dan curiga

" saya staf pengadilan negeri , mau minta daftar interogasi sama barang bukti kasus ini " bersamaan dengan mengulurkan berkas kasus yang sedang dia tanganin ini ke pihak polisi , natasha mengusahakan supaya suaranya tidak terdengar gugup

" oh iya , mari bu " si polisi yang masih muda ini mempersilakan natasha untuk ikut mengambil barang bukti dan surat interogasi . tidak butuh waktu lama untuk natasha mendapatkan apa yang dia butuhkan . dengan membawa kedua benda penting ini , natasha segera berpamitan dari kantor polisi dan segera berangkat ke RSCM untuk meminta hasil autopsi .

Kurang dari satu jam , mobil CRV yang dikendarain natasha ini sampai di RSCM , untuk mempersingkat waktu , natasha segera mencari dokter spesialis forensik yang menangani kasus ini . bermodal bertanya pada suster di bagian resepsionis , natasha dengan cepat membawa langkahnya menuju ruangan dokter zamira yang juga mengambil peran dalam memeriksa jenazah korban pelecehan juga pembunuhan ini .

Cukup menunjukkan name – tag yang diberikan sama salvina , natasha bisa dengan mudah mendapatkan amplop berwarna coklat berukuran besar

" udah ada surat hasil autopsi sama surat hasil diagnosa medis " jelas dokter zamira saat mengulurkan amplop ini ke tangan natasha

" baik dok , terima kasih ya dok " setelah berpamitan , natasha secepatnya melangkah menuju parkiran salah satu rumah sakit umum terbesar di jakarta ini .

Tidak sampai setengah jam natasha sudah kembali ke pengadilan , disaat dia akan menyerahkan keempat benda ini , salvina mengatakan kalau dia harus mempelajari keempat benda ini untuk membuat dokumen analisis kasus atau DAK yang akan diserahkan ke pihak hakim untuk diajadikan dasar membuat hasil putusan hukum atau HPH . karenanya , mau tidak mau natasha harus membawa keempat benda ini pulang kerumahnya .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now