Centotrentasei

7 0 0
                                    

Entah apa yang sedang terjadi hari ini , bertambah tingginya tumpukan berkas yang harus dia tangani seharian belum cukup untuk membuat seorang natasha stres , tapi yang jelas , Tuhan kelihatannya sedang ingin menguji hambanya yang satu ini . mungkin Tuhan merasa Dia sudah terlalu banyak dan terlalu sering memberikan hambanya yang bernama natasha ini kesenangan dan juga kebahagiaan yang berlimpah ruah .

Ujian yang diberikan Tuhan ternyata bukan lewat pekerjaan , tapi juga melalui salah satu staf yang juga bekerja di Departemen Bantuan dan Konsultasi Hukum seperti natasha . tanpa natasha tahu , salah satu rekan kerjanya yang bernama Ardyan yang bekerja di Divisi Evaluasi Berkas Permohonan Bantuan Hukum (DEBPBH) itu sudah menaruh hati pada dirinya , bahkan sejak hari pertama dirinya bekerja disini .

Helaan nafas lega berhamburan keluar dari mulut natasha ketika dirinya melihat arloji yang melingkari tangannya ini sudah menunjukkan waktu jam lima sore , terlepas dari masih banyaknya berkas kasus yang harus dia bikin analisisnya hari ini , perempuan ini memilih untuk pulang karena selain karena dirinya sudah lelah , karena dia juga harus menyiapkan makan malam untuk dirinya dan juga dirga .

" udah mau pulang mbak natasha ? " bersamaan dengan natasha yang berjalan keluar dari ruangan kerjanya , salah satu staf yang meja kerjanya berhadapan dengan pintu ruang kerja natasha menyapa cewek yang sudah genap satu tahun ini bekerja di KBRI .

" iya nih mbak , mau sambung besok lagi kerjanya , mbak belom pulang ? " natasha balik bertanya sembari mengunci pintu ruang kerjanya dan bersiap untuk kembali melangkah menuju lift yang letaknya juga tidak begitu jauh , cuma butuh delapan langkah saja

" bentar lagi nih natasha , lagi sortir berkas yang mau diserahin ke Departemen Perlindungan Hukum buat dibahas di rapat bulanan " staf yang bernama Citra ini menjawab ramah pertanyaan natasha barusan

" ohh iya mbak , saya duluan ya mbak " natasha pun memilih untuk segera berpamitan dan berlalu dari sana . sedangkan citra yang masih sibuk memberikan label merah pada berkas – berkas ini pun tersenyum ramah dan menganggukkan kepalanya lalu kembali sibuk dengan urusannya yang belum selesai .

Sembari berjalan menuju lift , natasha mengirimkan pesan yang isinya kalau dia sudah akan pulang pada dirga , tanpa perempuan ini sadari , cuma berselang beberapa detik , ardyan sudah keluar dari ruangannya dan melihat natasha sedang berjalan menuju lift , ardyan terburu – buru menyusul natasha agar bisa satu lift dengan pujaan hatinya ini . pintu lift perlahan menutup , begitu keduanya sudah masuk kedalam lift yang sama

" natasha , kalau gak dijemput , pulangnya bareng aku ya , ada yang mau aku omongin sama kamu soalnya nanti " sambil bersandar pada dinding lift , ardyan menawarkan natasha untuk bersedia untuk diantar pulang olehnya . natasha yang mendengar perkataan ardyan barusan memilih untuk bungkam selama lift ini bergerak turun menuju lobi .

Ardyan yang tidak mendapatkan respons apa – apa dari natasha sudah pasti merasa kesal , seakan – akan perempuan ini tidak menganggap keberadaannya di lift ini . dengan sigap laki – laki ini meraih lengan bagian atas natasha dan menarik perempuan ini keluar dari lift dan menuju ke salah satu pintu keluar – masuk gedung KBRI yang mengarah langsung ke taman samping kanan . natasha yang panik pun berusaha memberontak agar cengkeraman ardyan pada lengan atasnya terlepas .

" ardyan ! lepasin ! gua bilang lepasin ! " paksa natasha sambil terus berusaha untuk membebaskan lengan atas bagian kanannya yang sudah mulai sakit karena cengkeraman laki – laki ini terlampau ketat

" IKUT AJA DULU KENAPA SIH !! HEBOH AMAT JADI CEWEK !! " bentak ardyan sambil garang sambil menghempaskan badan natasha hingga punggung perempuan ini membentur tembok bangunan bagian kanan gedung KBRI ini .

Natasha yang selama hidupnya tidak pernah dibentak pun jelas saja terkejut , istrinya dirga ini terkesiap begitu kedua indera pendengarannya diterpa bentakan keras seperti ini dari laki – laki yang bahkan bukan siapa – siapa ini . airmatanya seketika meleleh karena mendengar bentakan itu .

" lepasin gua ! lo gak berhak giniin gua ! gua ada salah apa sih sama lo ? " ditengah ketakutan yang teramat sangat akibat bentakan ardyan , natasha tetap saja berusaha memberontak dan membuat laki – laki ini memposisikan kedua tangannya dikanan dan kirinya .

" DIEM ! GUA BILANG DIEM YA DIEM ! " untuk kedua kalinya ardyan membentak natasha agar perempuan ini bungkam . percuma natasha berusaha melawan , tenaganya sebagai perempuan tidak sebanding dengan tenaga laki – laki dewasa seperti ardyan . meski badan ardyan tidak terlalu besar , namun laki – laki ini bisa dengan mudah menahan kedua pergelangan tangan natasha agar bisa mematahkan pergerakan perempuan ini .

Bersamaan dengan ardyan yang saat ini sedang berusaha untuk menjamah bibir natasha , mobil lincoln nautilus milik dirga ini sudah berada didepan pintu utama gedung KBRI ini . kening dirga berkerut saat panggilan telfonnya tidak dijawab istrinya . laki – laki ini berusaha menghubungi istrinya itu melalui panggilan telefon kembali . deringan ponsel dan suara mesin mobil yang masih menyala ini ternyata tidak cukup kuat untuk meredam suara teriakan perempuan yang sedang meminta tolong .

Laki – laki ini refleks mematikan mesin mobilnya ketika kedua telinganya menangkap suara teriakan perempuan yang semakin jelas . tanpa menunggu lagi , dirga segera turun dari dalam kendaraannya . kedua kaki jenjangnya dengan cepat menuju ke sumber suara . untuk ketiga kalinya , dirga mendengar suara perempuan berusaha untuk bisa berteriak meminta tolong , kedua netra dirga segera saja membulat ketika melihat pemandangan yang membuat emosinya meletup seketika .

Dirga tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini , dia melihat istrinya sedang memberontak karena dihimpit oleh laki – laki yang tidak dia kenal . dia bisa dengan jelas melihat laki – laki itu berusaha menjamah bibir istrinya . dengan langkah cepat , dirga dengan menarik kerah baju laki – laki ini untuk menjauh dari istrinya . ardyan yang sadar kalau ada orang yang dengan sengaja menginterupsi kegiatannya ini pun tidak terima .

" siapa lo ! gak usah ikut campur ya ! minggir lo ! " ardyan menggeram dan segera berusaha menyingkirkan dirga yang berdiri persis didepan natasha .

" gua suaminya ! dan lo berusaha buat ngelecehin istri gua ! gua gak terima " dengan tangan yang semakin ketat meremas kerah kemeja biru laki – laki ini , dirga memperingatkan ardyan akan posisinya

" gua gak ada urusan sama lo dan status lo apa , gua gak peduli nih cewek statusnya udah nikah atau belom ! gua gak peduli ! " ardyan berkata penuh emosi sembari berusaha mengurai cengkraman tangan dirga di kerah kemejanya .

Semuanya terjadi dengan sangat cepat , saking takutnya , natasha bahkan menutup matanya sehingga dia tidak melihat apa yang dilakukan suaminya saat ini . yang dia tahu cuma dirga yang membawanya pergi dari sana dan ardyan yang tergeletak tidak sadarkan diri dengan kondisi wajah yang lebam setelah dihajar dirga .


Io Per Me , Tu Per TeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt