Cento

18 0 0
                                    

Natasha bisa merasakan kalau kedua tangannya saat ini bergetar dan berkeringat dingin karena dokumen penting yang baru saja dia minta dari pihak kepolisian dan rumah sakit untuk urusan kerja ini , bahkan kegugupan yang dialami natasha saat ini lebih parah ketimbang ketika dirinya akan seminar dan sidang skripsi beberapa bulan lalu .

Tidak ingin mengulur waktu lebih lama , setelah berusaha menormalkan kerja jantungnya dan mengurangi intensitas kegugupannya , natasha langsung kembali ke gedung Pengadilan Negeri untuk bisa segera menyerahkan dua dokumen penting ini pada staf yang juga menangani kasus yang sama .

Dua jam kemudian , mobil honda CRV operasional PN yang dikendarai natasha sudah terparkir lagi di parkiran PN , natasha segera turun dari mobil sambil membawa kedua berkas yang sudah dia minta dari kepolisian dan rumah sakit ini kedalam kantor . setibanya dilantai empat , segera saja natasha menyerahkan dua dokumen ini pada staf yang juga memantau sidang pengadilan .

" permisi mbak , ini berkas untuk kasus yang sekarang kita tanganin mbak , dan berkas yang ini dari kepolisian , yang ini dari rumah sakit mbak " penjelasan natasha segera diangguki staf ini

" iya natasha , makasih banyak ya natasha , oh iya natasha , kamu bisa gak bikin analisis untuk berkas yang ini ? soalnya saya juga mau bikin analisis berkas yang rumah sakit " katanya salvina sambil kembali menyerahkan berkas ini pada natasha , sementara itu , natasha pun segera saja mengangguk , dia tahu kalau dia pasti akan mendapatkan tugas untuk melakukan analisis pada berkas yang sudah dia ambil ini .

" bisa mbak , kalau sudah selesai , nanti saya kasihkan sama mbak lagi " natasha langsung saja berpamitan keluar dari ruangan staf tetap di Pengadilan Negeri ini sambil membawa setumpuk berkas yang dia ambil dari kepolisian .

Sejujurnya natasha merasa bersyukur dia mendapatkan tugas melakukan analisa berkas yang dia ambil dari kepolisian ini , karena dia tidak yakin akan bisa kuat melihat bagaimana sadisnya si tersangka menghabisi nyawa korbannya , meski cuma melalui foto , si mahasiswi jurusan ilmu hukum kampus IEAU ini meletakkan berkas yang berada di dalam map hijau ini tepat disamping laptopnya . baru saja dia mau mengerjakan kerjaan barunya ini , tiba - tiba bianca bertanya

" kerjaan baru ya nat ? makan dulu nat , biar gak sakit perut " tanya bianca sambil mengulurkan paperbag yang berisi makanan juga minuman yang dia dan marissa beli

" iya , makasih ya bi , makasih juga mami sama mbak pindi , berapaan nih ? biar gua ganti " kini giliran natasha yang bertanya sembari mengeluarkan dompetnya dari dalam ranselnya yang ada didekat kursi putarnya 

" udah gak usah diganti , lo juga kan kalo traktir kita kopi gak ngizinin balikin duit , tenang aja " bukan bianca yang menjawab , melainkan marissa , cewek ini sudah berkali - kali ditraktir kopi starbucks sama natasha dan dilarang mengganti uang natasha yang sudah keluar , padahal dia tahu kalau harga kopi di starbucks itu mahal - mahal .

Natasha terkekeh saat mendengar jawaban marissa , akhirnya dia mengangguk lalu langsung saja menyantap makan siang yang dibeli dari restoran Plataran ! sembari mengerjakan analisis ini . sambil ditemani salah satu playlist favoritnya dan sesekali menyeruput iced sea - salt flat - white coffee , natasha mengerjakan kerjaannya ini dengan tenang .

Dua jam kemudian , si cewek ini segera saja mengumpulkan print - out analisa berkas interogasi dan berkas barang bukti untuk diserahkan pada staf yang sama . tepat di ketukan keempat dan setelah mendapatkan izin masuk dari beberapa staf yang menghuni ruangan ini . natasha segera saja masuk dan melangkah cepat menuju meja salvina .

" permisi mbak , analisis berkas yang ini sudah selesai ya mbak " natasha kembali menyerahkan berkas - berkas ini pada staf yang sama , staf yang bernama salvina ini mengangguk dan kembali berterima kasih dan membiarkan natasha pergi dari ruangan ini .

Helaan nafas lega berhamburan keluar dari mulut natasha setelah dia menduduki kursinya lagi , mahasiswi jurusan ilmu hukum yang sudah melewati proses seminar dan sidang skripsi ini tidak menyangka kalau dia harus menangani kasus pembunuhan seperti ini , dia tahu kalau jurusan yang dia ambil ini cepat atau lambat memang akan mengharuskan dirinya untuk bisa berurusan dengan masalah seperti ini .

Tapi yang membuatnya kaget adalah dia harus menangani kasus seperti ini saat KKN , bahkan dia berpikir kalau dia akan diberikan tugas untuk melakukan pekerjaan yang sederhana , seperti membantu staf tetap untuk mengerjakan laporan kasus , fotokopi berkas laporan yang sudah terdaftar , membuat rencana , alur dan tahapan - tahapan sidang . tapi dia salah besar , karena yang dia kerjakan saat ini malah membuatnya harus berurusan dengan kepolisian dan rumah sakit .

Menjelang jam empat sore , natasha memasukkan laptop dan kedua gadgetnya seperti ipad dan tab kedalam ranselnya , menyimpan berkas - berkas kerjaannya yang lain kedalam laci , kecuali berkas untuk kasus yang sedang dia tanganin ini , dia memutuskan untuk membawa laporan kasus ini ke rumahnya . beres mengirimkan pesan pada suaminya , natasha dan juga keempat temannya segera keluar dari sana .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now