Quarantacinque

21 1 0
                                    

Helaan nafas lega berhamburan dari mulut natasha bersamaan dia melepaskan heels setinggi 8 cm ini dari kakinya . keenam MUA dan hairstylist andalan Premier MUA sudah pulang sejak satu jam yang lalu , karena tugas mereka sudah selesai . sambil dibantu mamanya , natasha melepaskan gaun pengantin yang menempel dibadannya . natasha merasakan sekujur badannya lelah dan juga pegal , terutama kakinya yang harus menopang badannya diatas heels selama satu hari penuh .

Dikamar yang berbeda , dirga langsung mengganti setelan tuxedo hitam silver dengan kaos lengan panjang berkerah polo dan celana denim panjang , cowok ini pun juga merasa lelah sebenarnya , tapi perasaan bahagia berhasil mendominasi rasa lelah yang dia rasakan dari siang hingga malam hari ini . beres mengenakan sneaker berwarna putih , dirga beranjak keluar dari kamar hotel tempat dia menginap selama satu hari satu malam .

Bermodal foot – spray miliknya yang hanya tersisa sedikit ini , natasha menyemprot kedua kakinya dan langsung merasakan efek sejuk di kakinya . beberapa detik setelah si mama keluar dari kamar hotelnya untuk berganti pakaian , ketukan dipintu kamar hotelnya si cewek ini terdengar bersamaan dengan natasha yang udah berbalut baju knee–length shirt dress krem , skinny jeans putih dan juga lace ballet flats keluaran Valentino Garavani .

Baik si anak tunggal ini maupun dirga sama – sama terdiam setelah natasha membuka pintu kamar hotelnya

" ayo turun kebawah yang , mama papa udah nunggu di lobi " untungnya dirga dengan cepat mencairkan suasana dengan mengajak natasha untuk segera turun dan menemui kedua orangtua mereka yang sudah berada di lobi hotel . natasha yang tadinya sempat tediam langsung menganggukkan kepalanya dan menutup pintu kamar hotelnya setelah berada diluar kamar .

Selagi mereka melangkahkan kaki masing – masing menuju lift yang tidak begitu jauh , dirga menyelipkan kelima jarinya disela – sela jemarinya natasha . disisi lain , belum apa – apa , natasha sudah kewalahan menenangkan jantungnya sendiri , selain itu , dia juga merasakan aliran darahnya terasa mengalir lebih cepat .

Melalui pantulan pintu lift yang terbuat dari besi stainless ini , natasha bisa dengan jelas melihat perbedaan tinggi mereka berdua . tinggi badannya yang cuma 163 cm ini setara dengan lengan atasnya dirga . sedangkan dirga yang memiliki badan dengan tinggi 184 cm ini makin membuat natasha seperti kurcaci .

Dentingan halus dari bagian atas lift terdengar bersamaan dengan kedua pintu stainless itu bergerak membuka . keduanya segera melangkah menuju orangtua mereka yang tampak mengobrol akrab . bunyi sepatu keduanya membuat keempat orangtua itu menoleh kearah sumber suara dan tersenyum

" katanya papa abang langsung berangkat ya ? " tanya si mama rumi yang langsung diangguki si anak sulung ini .

" iya ma , abang udah beli tiket penerbangan malam ma " jawab dirga sambil mereka berpamitan dengan kedua orangtua mereka masing – masing . natasha juga melakukan hal yang sama sebelum mereka berangkat .

Begitu dia berpamitan pada mama rumi , si mama langsung memeluk dia dengan erat .

" makasih ya tasha , udah mau jadi menantu mama , seneng banget mama punya menantu cantik kayak kamu sha " puji si mama rumi sambil mengelus punggung natasha , terlihat jelas mama rumi senang dnegan natasha , tidak heran , kalau si mama rumi ini bisa langsung dengan senang hati menerima kedatangan natasha kerumah beliau dua bulan sebelum hari lamaran .

Dirga seneng dan lega karena mamanya bisa menerima natasha ditengah – tengah keluarga mereka . bahkan papanya langsung bertanya " tasha mau konsep nikahannya gimana ? biar papa yang beresin " padahal papanya baru satu kali itu bertemu natasha . lima belas menit kemudian , keduanya beranjak dari lobi dan menuju mobil Audi SQ7 yang terparkir persis disebelah selasar hotel Grand Hyatt ini

Tidak pakai menunggu lagi , dirga segera saja menyalakan mesin mobilnya ini dan bergerak maju meninggalkan parkiran hotel dimana mereka baru aja menggelar acara pemberkatan dan tiga kali resepsi pernikahan mereka . getaran ponsel milik dirga yang berada disaku kaosnya membuat fokus dirga sedikit terpecah . terpaksa dirga melepaskan genggaman tangannya pada tangan natasha untuk bisa meraih benda tipis itu .

Rupanya pesan yang barusan masuk ini berasal dari papanya ,

Papa Hp : bang , papa udah minta pak handoko buat nganterin kalian ke maldives , pak handoko udah standby disana , tiketnya biarin aja hangus gapapa

My Hp : oke pa

Papa Hp : oke , hati" ya kalian

My Hp : iya pa

" kak , kita mau kemana ? " natasha bertanya sembari menoleh kearah dirga yang kembali menggenggam tangannya

" kok masih kakak sih manggilnya ? kalo masih panggil kakak , aku gak mau jawab " tukas dirga sambil mengecup telapak tangan natasha yang wangi parfum keluaran Calvin Klein Sheer Beauty .

Natasha cuma bisa menghela nafasnya setelah denger respons laki – laki yang sudah resmi jadi suaminya ini . dia bahkan tidak yakin kalau dirga tau dia belum pernah berinteraksi sedekat ini dengan laki – laki , butuh beberapa kali tarikan nafas untuk seorang natasha agar bisa menghilangkan kegugupannya .

" ini kita mau kemana yang ? " sembari berusaha mengendalikan detak jantungnya , natasha mengulang pertanyaan , dan dirinya bisa melihat laki – laki ini tersenyum dan

" kita bakal ke maldives sayang ! " jawaban dirga membuat natasha terkejut , dia refleks melihat arlojinya . sekarang ini udah nunjukin angka 9.45 , hampir jam sepuluh malam . mobil SUV mewah ini terus saja melesat menuju Bandara Internasional Soekarno - Hatta .


Io Per Me , Tu Per TeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang