Novantacinque

12 0 0
                                    

" kondisi pak dirga udah jauh lebih baik sekarang " kata dokter berparas cina ini melakukan pemeriksaan untuk kesekian kalinya , perkataan si dokter yang selama satu minggu ini tidak pernah absen memantau perkembangan kondisi dirga jelas membuat natasha dan juga dirga menghembuskan nafas lega .

Mama rumi yang kebetulan pagi ini datang untuk menjenguk putra sulungnya ini pun tampak lega , wajar kalau si mama merasa seperti itu , karena mama mertuanya natasha ini tidak henti – hentinya dirundung cemas dan stres saat melihat kondisi dirga yang menurut beliau masih kurang stabil

" berarti udah boleh pulang kan dok ? " tanya si mama yang segera dianggukin sama si dokter yang sedang melakukan kegiatan afternoon – visit ini sebelom pulang ,

" udah bisa pulang , oh iya , buat luka di lengannya , perbannya harus diganti dua kali sehari ya , soalnya jahitannya banyak , ada delapan , jadi gak bisa cepat kering . dua minggu lagi datang lagi untuk ngelepasin jahitannya , nanti saya suruh suster bawain peralatannya ya , biar gak cari – cari diluar , sama obat minumnya ya " sebelum keluar dari kamar rawat bertipe VIP ini , dokter mervin xu masih sempat mengingatkan supaya pasiennya ini bisa datang kembali setelah dua minggu untuk melepaskan jahitannya

" baik dok " jawab ketiganya serempak dan membiarkan dokter spesialis bedah ini keluar dari sana untuk memantau beberapa pasien lain sebelum pulang kerumah .

Seperginya dokter mervin xu dari kamar rawat yang dihuni dirga , natasha langsung mulai membantu mama rumi untuk bisa makan malam yang sudah dimasak mertuanya itu dengan susah payah diatas meja di ruang utama . wangi masakan buatan mama rumi seketika menyebar ke seluruh penjuru kamar rawat ini . si mama mertua natasha ini memang sengaja berniat memasak untuk bisa sedikit meringankan kesibukan menantunya ini .

Beliau mengerti betul bagaimana sibuknya natasha saat ini . ditengah – tengah kesibukan menantunya ini mengurus dirga yang sedang sakit , natasha juga masih harus mengurus dua berkas persiapan KKN yangharus dia kirimkan ke email bagian Tata Usaha sebagai syarat utama untuk melaksanakan KKN

" jadi sha , mulai KKN – nya kapan ? " tanya mama rumi sambil mengulurkan sepiring nasi dengan lauk ikan goreng kremes , bayam tumis ebi sama sedikit sambal untuk mereka bertiga makan malam , kecuali dirga , karena laki – laki itu masih harus memakan makanan yang sudah disediakan pihak rumah sakit

" bulan depan ma , tinggal dua minggu lagi " jawab natasha sembari membantu mama rumi untuk menata semuanya diatas meja yang berdekatan dengan ranjang rawat dirga

" terus KKN – nya dimana sha ? sama siapa aja ? " sekarang gilirian papa arman yang bertanya sambil beliau duduk di kursi dekat dengan ranjang rawat anaknya ini dan sesekali memainkan ponselnya

" di pengadilan negeri pa , kalo dari kelas tasha ada 4 orang , kalo ditambah sama kelas lain , jadi delapan orang pa " jawaban natasha seger a disambut anggukan si papa mertua .

Sembari menanti jam makan malam tiba , mama rumi memilih untuk bersantai , karena beliau sudah selesai menata makan malam di meja yang ada di area utama kamar rawat ini . sementara itu natasha memilih untuk mandi sore . setelah mengatakan kalau dirinya ingin mandi terlebih dulu pada mama rumi , si menantu mama rumi dan papa arman ini segera memasuki kamar mandi dengan membawa handuk , satu pouch berisi perlengkapan mandi , satu pouch kecil berisi peralatan body – care dan juga setelan baju ganti .

Tidak butuh waktu lama untuk natasha membersihkan badannya , lima belas menit kemudian , suara shower dimatikan bersamaan dengan menantu pertamanya mama rumi dan juga papa arman ini keluar dari kamar mandi . wangi melati dan teh hijau yang berasal dari sabun mandi dan juga body lotion yang dipakai natasha menyebar ke seluruh penjuru kamar rawat . si mahasiswi ilmu hukum semester enam ini melangkah menjauhi kamar mandi setelah berbalut kaos lengan pendek sama celana panjang .

Tepat jam delapan malam , baik mama rumi , papa arman dan juga natasha sudah duduk mengelilingi meja hitam ini untuk memulai makan malam , disaat dirga tidur setelah terjaga dari mulai pagi sampai malam . beres ketiganya makan malam , mama rumi dengan senang hati menawarkan bantuan untuk membereskan pakaian – pakaian kotor yang nantinya akan natasha cuci dirumah .

" pakaian yang kotor biar mama yang bantu cuci ya sha , nanti mama suruh raisa atau maria atau sikembar buat balikin bajunya ya " dengan sigap mama rumi memasukkan beberapa helai baju kotor milik dirga dan juga natasha kedalam kantong plastik untuk beliau cuci dirumah

" lho ma , gak apa tasha sendiri yang cuci " dengan cekatan natasha mencegah tangan mama rumi untuk mengambil alih kantong plastik yang berisi pakaian kotor yang akan beliau cuci dirumah nanti . sementara itu papa arman hanya tersenyum dan menggelengkan melihat kedua perempuan beda generasi ini saling berebut plastik yang berisi pakaian kotor .

Menjelang jam sembilan malam , mama rumi dan juga papa arman berpamitan pulang karena raisa dan yang lainnya sendirian dirumah , sementara prabu baru saja terbang ke palembang untuk menyelesaikan masalah yang dialami perusahaan keluarga mereka selagi dirga dirawat dirumah sakit . natasha merebahkan punggungnya diatas tempat tidur yang ada didekat jendela besar dan memainkan ponselnya sambil menemani suaminya yang sedang tertidur pulas ini .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now