Sessantasei

20 0 0
                                    

Pergerakan natasha yang perlahan ternyata masih sanggup membuat dirga yang tertidur pulas langsung terbangun . laki – laki ini dengan sigap memeluk erat istrinya ini dari samping , natasha otomatis membalikkan badannya menghadap kearah lakinya ini . walaupun saat ini kedua matanya dirga masih terpejam , tapi natasha tetep ngerasain malu , seakan dirga bisa ngeliat dia dalam jarak yang terlalu deket kayak gini .

" mau kemana yang ? kan kamu libur , lagian sekarang masih gelap diluar " dengan kedua mata yang masih terpejam dan suara serak khas orang baru bangun tidur , dirga bertanya sambil menindih kedua paha natasha dengan salah satu pahanya .

" tapi sekarang udah jam lima pagi yang , aku mau siapin setelan kerja kamu sekalian bikin sarapan yang ih " sambil menyahuti perkataan lakinya ini , natasha memindahkan posisi tangan dan paha dirga dari atas badannya dan langsung beranjak dari atas ranjang .

Diiringi sama hembusan angin dari Air Conditioner yang masih menyala semalaman penuh , si anak tunggal ini berjalan menuju kamar mandi dengan membawa handuk di gantungan handuk yang berada didepan kamar mandi . lima belas menit kemudian , bersamaan dengan natasha keluar dari kamar mandi , wangi bunga lavender dan bunga chamomile menyebar ke seluruh bagian di kamar utama .

Begitu badannya terbalut thick strap tank top warna abu – abu sama celana pendek putih . sebelum keluar dari kamar utama , sambil membawa keranjang baju kotor , natasha berhati – hati menuruni satu persatu undakan tangga belok arah untuk mencapai lantai satu .

Hembusan angin pagi menerpa badan istrinya dirga ini saat membuka semua pintu kaca geser yang memisahkan bagian dalam lantai satu dan juga teras halaman belakang . setelah mengatur timer pencucian , natasha kembali masuk kedalam , kurang dari dua jam , seluruh ruangan yang di lantai satu sudah bersih , dua piring nasi bakar sosis dengan telur mata sapi , satu cangkir red eye coffee untuk dirga dan satu cangkir honey and vanilla hot tea untuk dirinya sendiri .

Sementara itu , disisi lain , tepatnya dikamar utama , sembari meregangkan otot – otot badannya dan melepaskan celana tidurnya , dirga beranjak dari atas ranjang dan berjalan menuju kamar mandi . setibanya di shower room yang berseberangan dengan bath-tub room , dirga segera menyalakan rain shower . sama seperti istrinya , dalam lima belas saja , dirga sudah selesai mencuci wajahnya pakai facial foam khusus laki – laki dan mandi . wangi perpaduan antara citrus dan woody dari sabun mandi yang dipakai dirga menyebar ke seluruh penjuru kamar utama .

Dengan pinggang bagian bawahnya terbalut handuk , dirga melangkah keluar dari kamar mandi . begitu jarum pendek jam dinding mengarah ke angka tujuh pagi , dirga sudah rapi berbalut kemeja biru gelap juga sepasang blazer dan celana bahan berwarna charcoal gray . sambil membawa tas kerjanya dan juga paperbag yang berisi bunga baby – breath putih , dirga mematikan AC dan berjalan keluar dari kamar utama . wangi masakan dimasak istrinya langsung menerpa hidung selagi si laki – laki ini menapaki undakan tangga belok arah untuk turun menuju lantai satu .

" cantiknya aku masak apa ? " tanya dirga sambil mengecup pipi kanannya natasha dan ngeletakin ransel kerjanya diatas meja , natasha refleks menoleh kearah belakangnya dan ngeliat dirga udah ada dibelakangnya

" nasi bakar sosis sama telor , gak apa kan yang ? " natasha bertanya balik sambil menaruh fry pan yang sudah kering didalam salah satu lemari dapur . setelahnya , dia langsung duduk berhadapan dengan lakinya ini , saat melewati belakang suaminya , wangi parfum yang dipakai dirga menerpa hidung mancungnya dengan lembut .

" gak apa sayang , lagian masakan kamu itu enak , lebih enak dari masakan mama " tukas dirga dan membuat natasha memutarkan bola matanya dan tersenyum simpul . tidak ingin mengulur waktu lebih lama lagi , dirga segera mengulurkan paperbag yang dibawanya kearah natasha . ekspresi terkejut dengan jelas tampak di wajah si perempuan ini .

" ini apa yang ? " tanya natasha pada dirga yang sudah duduk dikursinya , bukannya menjawab pertanyaan istrinya , dirga malah meminta istrinya ini membuka bungkusan itu sendiri ,

" buka aja dulu yang " tukas dirga yang sebenarnya juga penasaran dengan reaksi natasha setelah tahu apa yang dia bawa ini . biarpun kemarin dia sudah mengira – ngira bagaimana reaksi yang akan ditunjukkan oleh istrinya ini , dia tetap saja merasa penasaran ,

Dengan rasa penasaran yang tinggi , natasha membuka paperbag yang berukuran sedang ini . secara perlahan , natasha membuka kotak yang sudah dia keluarkan dari dalam bungkusan paperbag itu . reaksi yang ditunjukkan oleh si mahasiswi ini persis seperti dengan apa yang dipikirkan dirga .

" i i inikan bunga baby – breath yang ? kok kamu tau aku suka bunga ini yang ? " si mahasiswi ini jelas tidak bisa menahan rasa senangnya begitu tahu kalau dirinya diberikan bunga baby – breath oleh suaminya ini .

" aku gak tau kalo kamu suka bunga ini , aku sengaja pilih bunga ini karena cantik , aku gak mungkin ngasih kamu bunga yang biasa aja " tuturan dirga semakin membuat kedua sudut bibir natasha terangkat . tuturan dirga membuat natasha tersipu dan terharu .

" terima kasih buat bunganya ya sayang " sembari mencium kedua pipi suaminya ini , natasha berucap terima kasih .

Perbuatan natasha barusan membuat dirga tersenyum dan mengangguk . seakan tidak mau menyia – nyiakan kesempatan , laki – laki ini segera menempelkan bibirnya di bibir istrinya ini , tidak cuma menempelkan bibirnya , dirga juga melumat bibir lembut milik natasha . merasa kehabisan nafas , natasha menepuk pundak tegap suaminya , tepukan di pundaknya membuat dirga ini setengah terpaksa melepaskan lumatan bibirnya dari bibir natasha .

Selesai sarapan , natasha pun mengantarkan suaminya ini sampai ke mobil . begitu mobil dirga sudah tidak kelihatan , natasha kembali memasuki rumahnya dan mengunci pintu utama itu dari dalam .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now