Sessantacinque

22 0 0
                                    

Terlepas dari banyaknya keluhan mengenai peraturan yang berbunyi " ujian UTS dan ujian UAS hanya berlangsung selama dua hari " masih berlaku di semua universitas yang berada bernaung di yayasan IGEA , natasha sebenernya bersyukur karena dia bisa libur lebih cepat dari mahasiswa dan mahasiswi kampus lain yang tidak bernaung dibawah yayasan IGEA .

Ujian UAS terakhir di hari terakhir ini selesai tepat jam setengah lima , beriringan dengan teman – temannya , natasha pun segera beranjak keluar kelas untuk sampai ke lobi , selagi berjalan menuju bagian depan gedung fakultasnya ini , natasha mengeluarkan ponselnya dari dalam salah satu saku celananya untuk mengirimkan pesan pada suaminya .

Haneen Tasha : yang , aku udah kelar ujian ya , gak usah buru" jemput , masih setengah jam lagi

My hubby : oke sayangku , mau dibeliin makanan apa nanti yang ? biar sekalian aja aku beliin pas pulang nanti

Haneen Tasha : gak usah yang , lagian aku juga masak nanti dirumah , kasian capek kamu kerja seharian

My hubby : gak apa" kali yang , kan aku yang nawarin , capekan juga kamu dua harian ini uas

Haneen Tasha : beneran yang , gak usah beli apa – apa

My hubby : iya deh yang , bentar lagi aku jemput ya , kerjaan aku dikit lagi selesai kok

Haneen Tasha : oke yang , santai aja , jangan buru"

Sementara itu ditempat lain , tepatnya di salah satu toko bunga ternama yang ada di indonesia , dirga sedang menunggu satu vas bunga tulip pink yang dia pesan untuk bininya selesai dirangkai . berkat kelihaian tangan si pemilik toko bunga ini , kegiatan merangkai lima belas bunga tulip berwarna pink ini , selesai dalam waktu lima belas menit saja . begitu paperbag dengan tulisan " Le Fleur " ini selesai dipasangkan tali rami , si staf senior toko bunga ini langsung membawa paperbag cokelat ini ke kasir

" berapa mbak ? " tanya dirga sambil mengeluarkan dompetnya dari dalam saku celananya ,

" totalnya 800 ribu pak " sahut si penjaga kasir ini menerima uluran delapan lembar seratus ribu dari dirga . setelah transaksi itu selesai , dirga bergerak keluar dari toko bunga ini sambil membawa paperbag berukuran sedang ini kearah mobilnya , kurang dari lima belas menit , SUV Audi SQ7 yang dikendarai dirga melesat menuju kampus tempat istrinya berkuliah itu .

Tepat jam lima sore , mobil dengan dudukan 7 kursi ini berhenti persis didepan gedung berwarna silver ini . sedetik kemudian natasha keluar dan menuruni sepuluh undakan tangga didepannya dan masuk kedalam . begitu cewek ini duduk disebelahnya , dirga kembali menjalankan mobilnya menuju kediaman mereka .

Dirga dengan cepat menyimpan paperbag itu didalam lemari pakaian mereka selagi natasha mandi sore , bersamaan dengan dirga menutup pintu lemari pakaian , pintu kamar mandi terbuka dan natasha keluar dengan badannya berbalut handuk warna biru langit . wangi jasmine dari sabun mandi yang biasa dipakai natasha menyebar ke seluruh bagian kamar utama .

" kamu gak mandi yang ? " tanya natasha sambil memakai pakaian dalam dan baju rumahnya .

" ini mau mandi kok yang , mau langsung masak ya ? " dirga bertanya balik sambil melepaskan kemeja biru tua , celana bahan putih sama kaos singlet putihnya . natasha dengan sigap memungut pakaian kerja dirga dan meletakkan ketiga helai pakaian itu ke keranjang pakaian kotor yang ada didepan pintu kamar mandi .

" iya nih yang , mau dimasakin apa sayangku ? " sahut natasha sembari menganggukkan kepalanya , sementara itu , dirga tersenyum – senyum saat mendengar natasha memanggil dirinya seperti itu . karena biasanya istrinya ini selalu memanggil dia dengan sebutan " yang " atau " sayang " , dan ini pertama kalinya natasha seperti ini .

Dua detik setelah natasha keluar dari kamar , dirga pun keluar dari kamar mandi dan langsung pakai baju . setelah membalut badannya pakai crew–neck hijau gelap dan celana pendek abu – abu muda , dengan membawa paperbag yang tadi dia sembunyikan di dalam lemari pakaian , laki – laki ini keluar dari kamar utama . tanpa membuat suara sedikit pun , dirga melangkah menuju dapur dan ngeliat natasha yang sedang disibukkan sama kegiatan memasak makan malam .

Gak perlu bertanya , dirga bisa melihat semur ayam , tumis bayam jagung muda sama sambal goreng yang lagi dimasak sama natasha .

Selagi menyusun semua masakannya diatas meja , mendadak aja natasha teringat sama rencananya untuk mulai menyusun skripsi di semester lima , sambil menyuapkan sesendok demi sesendok nasi kedalam mulutnya , natasha memikirkan bagaimana caranya untuk menanyakan perkara skripsi ini pada dirga . setelah berpikir selama beberapa menit , akhirnya perempuan ini memutuskan untuk memberanikan diri bertanya .

" yang , kalo aku nyusun skripsi di semester lima , menurut kamu gimana ? " dengan hati – hati , natasha bertanya sambil menyuapkan sesendok nasi terakhir ke mulutnya , dirga yang mendengar pertanyaan istrinya ini langsung mengalihkan fokusnya dari piringnya menjadi kearah istrinya

" emang kamu ada rencana mau cepet lulus ? " bukannya menjawab , dirga malah balik bertanya sambil menatap istrinya yang ternyata juga sedang menatap kearahnya .

" sebenernya gak ada rencana mau lulus cepet yang , tapi peraturan baru di kampus aku ngizinin maahsiswa – mahasiswi semester lima sama enam buat nyusun skripsi , terus juga udah bisa ikut seminar sama sidang yang " perkataan natasha membuat dirga mengangguk

" kalo kamu mau cepet susun skripsi ya boleh yang , apapun keputusan kamu , aku pasti dukung kok yang " jawaban dirga membuat natasha yang sedang mencuci peralatan makan mereka pun menoleh dan menatap lakinya itu dengan tatapan bingung , tapi sedetik kemudian dia paham dan menganggukkan kepalanya .


Io Per Me , Tu Per TeKde žijí příběhy. Začni objevovat