Quindici

21 1 0
                                    

" ngapa jadi penuh banget gini sih ? " gumaman pelan yang keluar dari mulut bianca ternyata terdengar oleh natasha , temen pertamanya natasha ini memperhatikan suasana lantai satu perpustakaan yang berada digedung fakultas mereka ini melalui pintu kaca otomatis . cewek ini menatap setiap meja dan kursi yang tersedia dilantai satu sudah dipenuh para mahasiswa – mahasiswi yang berkuliah di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik .

Ada alasan tersendiri kenapa mereka mendatangi perpustakaan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik di pagi hari seperti ini , yaitu karena dibulan depan mereka sudah akan menghadapi UTS alias Ujian Tengah Semester

" kan udah mau uts bi , makanya perpus jadi rame gini " tukas natasha yang sudah selesai melakukan scan kartu anggota perpustakaan yang sudah dia urus dihari pendaftaran ulang empat bulan satu minggu lalu

" iya sih , tapi masa bisa rame gini ? duduk diatas jadinya " tutur bianca sembari keduanya meletakkan sepatu mereka diatas salah satu rak sepatu yang masih tersisa , pintu kaca itu otomatis terbuka begitu mereka mendekat dan hembusan angin pendingin ruangan langsung menerpa badan keduanya .

Mereka berdua langsung saja membawa kaki mereka untuk mencari – cari buku yang berkaitan dengan ilmu hukum . setelah natasha sama bianca masing – masing kelantai dua melalui tangga yang terletak persis disebelah kanan pintu masuk .

Tangga yang dibangun bercabang itu terdiri dari lima puluh anak tangga yang dibangun selebar mungkin . begitu keduanya sampai dilantai dua , baik natasha maupun bianca sama – sama bingung karena melihat lantai dua perpustakaan ini benar – benar sepi . dari sekian banyak meja dan kursi , kedua cewek ini memilih untuk duduk dimeja yang berdekatan dnegan jendela besar .

" gua kira kalian kekantin , taunya udah disini " protesan kian yang datang bersama vega , marissa , pindi sama sikembar delvara sukses membuat natasha dan bianca yang sedang berkonsentrasi mencatat ringkasan dari setiap materi kuliah pengantar ilmu hukum yang diberikan dosen mereka yang bernama Mr. Ronney , mendadak buyar seketika , keduanya terkekeh saja dan membiarkan enam temen mereka yang baru datang ini bergabung dengan mereka .

" gua kira kalian udah tau kita disini " natasha berkilah sembari merangkul kian dari samping karena cewek ini duduk persis disebelahnya

" gak nge-chat sih kalian , jadinya kami nyari kalian kekantin " sahut kian sambil balas merangkul natasha , sementara yang lain hanya tersenyum saja dan kembali fokus pada buku catatan masing – masing .

Disaat kedelapan cewek ini sedang sibuk membuat catatan , tanpa mereka sadari , salah satu teman sekelas mereka yang bernama ferdian menghampiri meja mereka dan sebuah ponsel bermerek iphone terulur kearah natasha , ternyata bukan hanya natasha yang kebingungan , tapi juga ketujuh temannya .

" natasha , boleh minta IG lo gak ? gua mau follow soalnya " tanpa basa – basi sebelumnya , ferdian segera saja meminta username instagramnya natasha

" boleh sih " meski singkat , tapi sudah cukup untuk membuat ferdian lega , karena cewek incarannya ini tidak menolak untuk follow instagramnya , dia menganggap ini sebagai langkah awal untuk bisa mendekati natasha , karena dari hari pendaftaran ulang kampus , ferdian sudah menaruh hati pada teman sekelasnya yang paling cantik ini .

Setelah cowok yang bernama lengkap Ferdian Raditya Saputra ini ngeliat instagramnya sudah ngefollow ig-nya natasha , dia bilang

" nanti malem gua chat ya sha , gapapa kan ? " tanya ferdi sebelum kembali ke tempat duduknya , sedangkan yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya saja dan kembali fokus pada catatannya yang sudah masuk ke lembar ketiga . ferdi nyengir simpul dan balik lagi duduk bersama teman – temannya . sementara natasha hanya menggelengkan kepalanya saja sambil mencatat materi – materi yang mungkin keluar di ujian nanti .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now