Centoquindici

9 0 0
                                    

" ikut ke bogor yuk yang , kamu udah libur kan ya ? "

Ajakan dirga sukses membuat natasha memindahkan fokusnya dari benda tipis di tangannya pada laki – laki yang baru saja selesai mandi dan ikut bersandar di sebelahnya . dirga cuma berbalut setelan singlet sama celana pendek . natasha yang awalnya menatap bingung pun sedetik kemudian mengangguk , pertanda dia setuju untuk mengikuti suaminya ke bogor , atau lebih tepatnya menemani dirga ke bogor ,

" ada kerjaan ya yang ? " tanya natasha sembari meletakkan ponselnya diatas headboard ranjang ,

" bukan kerjaan sih , tapi mau survey lokasi , aku mau buka dua kawasan elit lagi disana , sekalian kamu liburan dua minggu di bandung , sebelom wisuda nanti " tuturan dirga disambut dengan anggukan kepala natasha .

" besok penerbangannya jam berapa yang ? " tanya natasha sembari menyandarkan kepalanya pada dada suaminya ini , sementara itu dirga menggerakkan salah stau tangannya untuk merangkul pundak sempit istrinya ini

" jam dua belas siang , karena aku paginya masih ada meeting , nanti jam sebelas , aku pulang dan abis itu kita langsung berangkat ke bandara " jawab dirga sambil membalikkan tangan istrinya dan dia langsung menyelipkan kelima jarinya di sela – sela jemari lentik milik istrinya ini .

Dalam hatinya natasha tersenyum mendengar perkataan dirga , dia tidak mengira kalau suaminya terpikir untuk mengajak dirinya liburan di bandung selama dua minggu lamanya sebelum wisuda . natasha yang memang sudah satu tahun lamanya tidak pulang ke bandung pun langsung setuju . sesi pillow – talk yang membahas rencana dirga selama di bogor ini berlangsung selama satu jam .

Menjelang jam sembilan malam , keduanya pun memilih menyudahi sesi pillow – talk dan segera tidur . seperti biasanya , dirga memeluk erat natasha dari depan seperti memeluk guling . sedangkan natasha malah semakin lelap tertidur didalam dekapan erat suaminya ini , ditambah dengan hembusan angin AC yang dingin dan juga lembutnya selimut yang menutupi tubuh mereka berdua .

Suara alarm yang berasal dari ponselnya natasha membuat si pemilik langsung menggerakkan tangannya untuk bisa mematikan alarm tersebut . natasha tidak perlu membuka matanya lebar – lebar , dia cukup mengarahkan ibu jari tangan kanannya dan suara alarm itu mati seketika . perlahan natasha membebaskan dirinya dari pelukan erat dirga .

Tanpa berusaha untuk membuat pergerakan yang berlebihan , natasha beranjak dari atas ranjang dan melangkah menuju kamar mandi . terlepas dari fakta kalau hari ini dia sudah mulai libur , tapi perempuan ini tetap merasa harus menyiapkan sarapan dan merapikan rumah , apalagi di siang hari nanti dia akan mengikuti dirga berangkat ke bogor . beres melakukan kegiatan morning skin–care nya , natasha segera mengganti pakaian dan keluar dari kamar utama .

Sebelum keluar kamar , natasha masih sempat menutupi badan suaminya dengan selimut agar tetap terlindungi dari terpaan angin AC . ruangan lantai satu yang tadinya gelap pun kini terang setelah natasha menyalakan lampu yang ada di atas sofa ruang tengah kedua . dengan cekatan , natasha memasang colokan kompor listrik lalu segera menyiapkan beberapa bahan untuk memasak sarapan .

Bermodal bahan dapur yang sudah tinggal sedikit ini , natasha memilih untuk memasak nasi goreng udang sawi putih . saking seringnya memasak , natasha sampai tidak menyadari kalau bahan – bahan dapurnya sudah tinggal sedikit , cuma tersisa beras , udang , sedikit bawang merah dan putih juga sayur sawi putih . dan kelihatannya juga cuma cukup untuk satu kali memasak saja .

Hampir semua wanita mungkin dikaruniai kemampuan untuk bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu yang rerbilang singkat , termasuk natasha , perempuan ini bisa meracik kopi dan teh disaat dirinya memasak nasi goreng . tidak sampai satu jam , kedua piring nasi goreng udang sawi putih , secangkir kopi juga secangkir teh sudah tersaji rapi diatas meja , tidak ada yang gagal , kopi dan teh teracik sempurna , nasi goreng matang tanpa ada hangus sedikitpun .

Sementara itu dikamar utama , dirga membuka matanya karena tidak mendapati sosok istrinya . tapi adanya setelan kerjanya membuat dirga bisa memaklumi kalau natasha tidak ada disebelahnya , perempuan yang sudah satu tahun dia nikahi itu saat ini pasti berada didapur . kadang – kadang dirga dibuat heran oleh istrinya itu , biarpun perempuan itu sedang liburan , tapi tetap bangun di jam lima pagi , menyiapkan setelan kerjanya , membuat sarapan juga berberes rumah .

Mendadak dirga teringat mamanya , pastilah mamanya juga seperti itu , karena sampai sekarang pun mamanya tetap melakukan kegiatan rutinnya . menjelang jam tujuh pagi , dirga pun akhirnya beranjak dari atas ranjang dan melangkah menuju kamar mandi , sedetik kemudian , suara air yang mengucur dari ceiling rainfall shower segera terdengar jelas sampai di area tidur .

Disaat yang bersamaan , ketika natasha memasuki area inti kamar utama , dirga keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membalut pinggang bawahnya .

" pagi cantiknya aku , rajin banget sih kamu , males dikit coba " dirga menyapa sekaligus protes kecil sambil mencium pipi istrinya ini , natasha bisa mencium wangi khas sabun mandi laki – laki yang menguar dari tubuh suaminya ini

" udah kebiasaan yang dari dulu , kalo males dikit , kayaknya ada yang salah aja gitu " natasha dengan santai menyahuti perkataan dirga , laki – laki ini mengacak rambut panjang istrinya ini dengan gemas

" nanti aku ajarin males – malesan , oh iya , nanti makan diluar aja ya yang " tanya dirga selagi dirinya mengenakan kemeja biru gelap dan celana abu – abu tua yang sudah disiapkan natasha

" terserah pak CEO aja , saya sih ngikut aja " perkataan natasha membuat dirga mengecup bibirnya berkali – kali dengan gemas .

Beres mereka berdua sarapan pagi , untuk kesekian kalinya , natasha mengantarkan dirga sampai ke samping mobil lincoln milik dirga . setelah mengingatkan natasha agar memberitahu orangtuanya kalau mereka akan ke bandung siang ini , laki – laki itu pun segera melajukan mobilnya menuju kantor . sementara natasha kembali kedalam rumah . dia berniat untuk segera membereskan koper mereka dan mengisinya dengan beberapa pakaian untuk dua minggu lamanya .


Io Per Me , Tu Per TeWhere stories live. Discover now