Sup Pertama Darinya...

254 4 0
                                    

Kantor Star Production...

Waktu menunjukkan pukul 1 siang Ketika Dinda tiba di kantor direktur Ferdi. Rasanya ia tidak mau keruangan itu. Ia tidak ingin mengambil kameranya secepat ini. Karena jika kamera itu sudah ditangannya, itu tandanya ia akan lepas komunikasi dengan Direktur Ferdi. Entah kenapa, ia mulai menikmati setiap pertemuannya dengan Direktur songong itu. Namun, bagaimanapun juga, ia butuh kamera itu.

"Masuklah, kau sudah ditunggu sejak tadi!"
Andre langsung meminta Dinda untuk masuk keruangan Direktur.
Dinda hanya tersenyum lalu masuk setelah Direktur mempersilahkan. Ferdi mempersilahkan Dinda duduk. Lalu iamenyingkirkan laptopnya lalu mengambil kameranya.

"Milikmu..."
Dengan senyum Ferdi memberikan kamera itu.

"Iya..."

"Thankyou ya untuk 6 hari ini!"
Ferdi tersenyum. Dinda mengangguk.

"Ehm... Apa masih ada yang kurang?"

"Owh tidak, okay, aku akan pergi!"
Ferdi membalas senyum itu, Dinda pun pergi.

###
Sebuah Taman...

Sudah hampir seminggu Dinda sibuk dengan tugas kuliahnya. Wekkend, saatnya ia merefresh pikirannya. Ia tersenyum, ada taman kecil disekitar kontrakannya. Banyak orang kesana Saat akhir pekan untuk olah raga. Berbekal earphone dan hp ia berlari...

Ia langsung menoleh dan memutar tangan seseorang yang tiba - tiba memegang pundaknya. Ia langsung melepaskan saat tahu, itu direktur Ferdi.

Astaga kenapa aku bodoh sekali...

"Maaf maaf direktur, aku tidak tahu kalau itu kau. Kau membuatku kaget!"
Dinda merasa bersalah. Melihat Ferdi yang kesakitan.

"Apa tanganmu terluka parah?"

"Gila, kau wanita tapi tenagamu!"

"Siapa suruh kau menganggetkanku, kau kan bisa memanggilku terlebih dahulu..."

"Aku sudah memanggilmu, musikmu terlalu keras."
"Tapi untungnya tidak terlalu sakit..."

"Ehm... Kau olah raga juga disini?"

"Kontrakanku tidak jauh dari sini. Hanya berjarak beberapa blok. Kalau kau mau aku bisa menunjukkannya padamu!"

Demi apa direktur songong ini mengajakku ke kontrakannya? But, it's okay. Pengen lihat bagaimana rumahnya.
###

Kontrakan Ferdi...

"Dan ini dia..."

Dinda mendongakkan wajahnya. Ini lebih pantas disebut rumah ketimbang kontrakan. Cukup luas. Masuknya pun sudah dengan sistem pin bukan dengan kunci manual. Berbeda jauh dengan kontrakannya. Ferdi membuka kunci masuknya dan...

Wow... Benar - benar diluar dugaan. Ini kontrakan laki - laki atau perempuan? Rapi, bersih sekali. Tidak, tidak pasti dia membayar seseorang untuk ini semua.

"Kau sudah memiliki istri?"
Cara halus Dinda mencari tahu apakah ada orang yang membersihkan kontrakannya.

"Kalau aku sudah memiliki istri, apa kau pikir aku akan seberani ini memasukkanmu kemari? Aku tinggal sendiri selama ini."

Dinda tak lagi bertanya. Ferdi meminta Dinda menunggu sebentar. Selang 10 Menit, ia sudah kembali dengan pakaian yang berbeda. Wajahnya sudah nampak lebih segar. Ia kembali dengan membawa 2 mangkuk sup ayam.

"Cobalah! Ini enak sekali!"

Ferdi menyodorkan semangkuk sup tanpa nasi untuk Dinda. Dinda tersenyum, ia mencoba dan rasanya cukup enak.
*****

Kali pertama seseorang laki - laki memberikan sup masakan sendiri kepadanya... Dan itu membuatnya tersenyum...

Direkturku, Pasanganku!!!Where stories live. Discover now