Permasalahan Paman

119 4 0
                                    

Gedung...

Ferdi menghampiri Dinda yang masih sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Dinda tersenyum melihat Ferdi lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Kau tidak mau pulang? Aku bisa mengantarmu jika kau ingin pulang!"

"Direktur sendiri apa tidak pulang?"

"Tidak, aku sudah terbiasa tidur di lokasi seperti ini, so, no problem for me."

"Kalau begitu sama..." 

Ferdi hanya mengangguk lalu pergi entah kemana. Sedangkan Dinda melanjutkan pekerjaannya.
Ferdi kembali dengan 2 cup coffee ditangannya dan memberikan 1 cup coffee untuk Dinda. Dinda menghentikan pekerjaannya untuk menyeduh kopi dan berbincang sedikit dengan direkturnya.

"Kau sudah lama tinggal sendiri?"

"Ya, kira - kira 3 tahunan!"

"Ehm... Lalu sebelumnya kau tinggal bersama siapa?"
Ferdi menyeduh kopinya lalu meletakkan kopinya, ia menghembuskan nafas panjang dan...

“Bibi, paman, dan adikku. Tapi sekarang adikku sedang menempuh pendidikan di luar negeri.”

"Memangnya kemana orangtua Direktur?"
Ferdi memandang Dinda sejenak lalu merebahkan tubuhnya. Menggunakan tangan kirinya sebagai bantal.

“Mereka sudah lama meninggal. Setelah itu aku dan adikku tinggal bersama paman dan bibiku yang belum punya anak sampai sekarang.”

“Dan itu yang membuat kau harus bekerja keras seperti sekarang ini?”
Ferdi hanya mengangguk.

Hah, aku baru saja tahu kalau dia tulang punggung keluarganya. Ternyata berat juga ya tugasnya.

“Kau pasti sangat lelah selama ini. Kau sudah bekerja keras selama ini.”

“Tidakpapa… Semoga kau tidak merasakan apa yang kurasakan.”
Dinda hanya tersenyum.

"Sudah... Istirahatlah, besok kita harus bekerja lebih giat lagi!"

Dinda hanya mengangguk lalu tertidur disamping Ferdi. Ferdi memandang Dinda. Dinda terlihat tidur dengan pulas. Ferdi mengambil coffeenya dan meneguknya. Ia cek hpnya, ada pesan masuk dari pamannya. '

Kau tidak usah risaukan masalah itu nak. Bekerjalah dengan baik. Istirahatlah yang cukup. Paman dan bibimu akan baik – baik saja.’

Ferdi memandang Dinda dan melepas jaketnya lalu menggunakan jaketnya untuk menutup tubuh Dinda sebelum Ferdi melangkah pergi. Ia terlihat mengeluarkan hpnya lalu menelepon seseorang.

"Paman... Paman jangan cemas mengenai masalah kita. Paman harus tetap tenang, percayakan pada Ferdi. Ferdi pasti bisa menyelesaikan semuanya..."

"Ferdi janji, paman dan bibi akan baik - baik saja."

Ferdi hanya menundukkan wajahnya. Sesekali terlihat menarik nafas panjang lalu membuangnya melalui mulut secara perlahan, mencoba menenangkan diri.
*****

Sebenarnya apa permasalahan Ferdi dengan paman dan bibinya? Lalu langkah apa yang akan Ferdi ambil untuk menyelesaikan permasalahannya?

Direkturku, Pasanganku!!!Where stories live. Discover now