Kecemburuan Alex

22 1 0
                                    

Alex mengendarai mobilnya ke sebuah hotel, disampingnya ada Andre juga sebagai wakil dari Star Production. Hari ini mereka akan mengadakan meeting dengan salah satu client mereka. Tapi langkahnya menuju ruang meeting di hotel itu terhenti karena ia melihat Angel berjalan keluar bersama seseorang laki – laki berumur sekitar 30 tahunan berjalan didekatnya. Mereka terlihat sangat akrab. Angel juga selalu tersenyum ramah. Mereka terlihat masuk kedalam sebuah mobil mewah. Angel duduk didepan sedangkan tuan itu dibelakang. Alex bergegas menyusul mereka namun, Andre menariknya karena salah satu dari client mereka sudah hadir untuk menjemput mereka. Andre langsung menyambut ramah. Sedangkan Alex melamun, dipikirannya masih saja siapa laki – laki yang bersama Angel. Lalu apa yang mereka lakukan di hotel ini?

“Hai, kau tidakpapa?” tanya salah satu client dari mereka kepada Alex. Andre langsung menyenggol tangan Alex dengan maksud menyadarkan Alex.

“Tidak, tidakpapa. Kalau begitu mari menuju ruang meeting!” ajak Alex dengan senyumnya.
******
Siang hari Angel menemui Alex dikantornya. Sudah beberapa hari Alex tidak menghubunginya bahkan ia tidak menerima panggilan dari Angel. Alex nampak terkejut saat Angel masuk keruangannya. Alex tersenyum kecut tanpa mempersilahkan Angel duduk.

“Aku ingin makan siang denganmu!” ajak Angel tanpa basa – basi.

“Aku sibuk!” jawab Alex singkat.

“Tak perlu keluar. Kantormu ini kan sangat luas. Jadi, tidak mungkin kan kalau tidak ada kantinnya?” jawab Angel sambil melirik Alex.

Alex menghembuskan nafas berat. Ia ambil jaznya dan pergi. Senyumnya meredup namun, ia kembali tersenyum dan mengikuti Alex. Perjalanan dari ruang kerja Alex hingga kantin, mereka sama sekali tidak saling berbicara. Angel selalu berada dibelakang Alex.

“Kau pesan apa?” tanya Alex tanpa senyuman.

“Sama denganmu!”

Alex dan Angel sama – sama makan. Angel melihat Alex makan namun, Alex sama sekali tidak melihat Angel. Jangankan melihat, melirikpun tidak.

“Sebenarnya ada masalah apa kau denganku, direktur?”
Alex hanya menggelengkan kepalanya tanpa melihat Angel. Angel menghembuskan nafas berat sambil meletakkan garpu dan sendoknya.

“Huft… kemarin kau memohon padaku untuk menghentikan pembatalan perjodohan kita. Lalu sekarang kau diamkan aku, Lalu untuk apa permohonanmu kemarin?” kesal Angel. Alex menghentikan makannya, membersihkan mulutnya dan meneguk minimumnya.

“Lalu apa yang kau lakukan 4 hari lalu di hotel horizon. Aku melihatmu berjalan keluar bersama laki – laki muda. Kau terlihat sangat ramah padanya. Kau bahkan 1 mobil dengannya, kau pikir aku tidak tahu.” Ucap Alex tak kalah kesal. Angel terdiam sejenak, mencoba mengingat – ingat. Setelah ingat, ia langsung tertawa.

“Hahahaha jadi kau cemburu padanya tuan?” goda Angel.

“Aku serius!”
Angel berusaha menahan tawanya. Ia mengambil hapenya dan membuka sebuah foto di galerinya.

“Laki – laki ini maksudmu?”
Angel menunjukkan foto dirinya dengan lelaki yang Alex lihat bersama Angel di hotel horizon itu. Laki – laki itu terlihat begitu tampan dengan pakaian rapinya. Membuat Alex tambah kesal.

“Ini salah satu partner ayahku dari luar negeri. Ayah meminta aku yang menjemputnya. Kenapa dihotel? Ya, karena dia baru pertama kali datang ke sini jadi, ayah meminta ku menjadi guide sementaranya. Lagipula, kami tidak hanya berdua saja!”
Angel menggeser foto itu. Ada foto bertiga. Angel, laki – laki itu, dan 1 wanita di samping kiri laki laki itu.

“Nah ini istrinya. Saat itu istrinya sudah ada dimobil tapi tuan ini melupakan sesuatu yang membuatnya harus kembali ke meja resepsionis. Dia kurang bisa berbahasa seperti kita jadi, aku menawarkan diri untuk menjadi penerjemahnya. Hahahaha apakah kau tidak akan ramah terhadap tamumu yang berlawan jenis?”  
Angel tertawa sambil melihat wajah Alex yang malu.

“Kau ini sungguh lucu kalau sedang kesal seperti ini tuan!” ucap Angel, melanjutkan tawanya.

“Jadi benar kau tidak ada apa – apa dengan tuan itu?”

“Mau kutelpokan dia?” Angel menawarkan.

“Iya, iya, aku percaya padamu!” sahut Alex.

“Seharusnya, kalau sudah begini. Kau sudah mau tersenyum!” sindir Angel. Alex tersenyum. Percakapan mereka pun sudah membaik seperti sebelumnya.
*****
Hahaha Alex cemburu rupanya...

Direkturku, Pasanganku!!!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora