Pencarian

58 1 0
                                    

Dinda mengirim pesan kepada Ferdi dan meminta Ferdi untuk bertemu malam ini pukul 7 malam ditaman. Tepat pada pukul 7 Dinda sudah berada ditaman. Dinda berjalan mondar - mandir menunggu Ferdi. 30 Menit berlalu, Dinda tersenyum ketika melihat Ferdi dari kejauhan. Ferdi hanya terdiam lalu duduk dikursi taman. Dinda ikut duduk.

"Aku terlambat... Tadi ada yang harus aku kerjakan di kantor."
Dinda hanya tersenyum.
"Ada apa?"

"Kau benar akan keluar kota?"
Ferdi hanya mengangguk.
"Apakah urusan pekerjaan?"

"Urusan pribadi..."

"Paman sudah tahu kalau kau akan keluar kota?"
Ferdi hanya mengangguk.

"Apakah kau benar - benar lama disana?"

"Hah, seperti wawancara saja. Sebenarnya apa yang ingin kau tahu?"
Ferdi sedikit kesal. Dinda hanya diam.

"Kau ini, ditanya malah hanya diam. Aku lapar, temani aku makan!"
Dinda hanya mengangguk.
###
Restoran...

Ferdi memesan makanan untuk mereka berdua. Selama menunggu pesanan, Ferdi hanya sibuk dengan hpnya. Dia juga sempat menerima telepon dari Anggun. Pesanan pun datang, dia mengucapkan terimakasih dan tersenyum manis pada pelayan perempuan itu. Ferdi melahapnya sedangkan Dinda hanya memakannya dengan perlahan. Ferdi menyelesaikan makannya lalu meneguk minumnya.

"Tidak bisakah kau seperti ini setiap hari?" Dinda melihat Ferdi senang. Ferdi meletakkan minumnya.

"Kau ingin selalu denganku ya?"
Dinda tersenyum. Dinda menyudahi makannya lalu minum.

"Kenapa setiap orang yang dekat denganmu selalu memintaku untuk mengingatkanmu dan menemanimu makan? Apa kau benar - benar tidak suka makan sampai - sampai mereka memintaku seperti itu? Atau begitu beratkah pekerjaan menjadi seorang direktur hingga kau sering melewatkan makanmu?"

"Kau ini ditanya malah diam."

"Ayo kuantarkan kau pulang!"
Dinda mengangguk. Ferdi membayar makannya lalu mereka berjalan.

"Kenapa kau sangat suka ikut campur dalam urusanku?"

"Aku asistenmu..."

"Paman sudah boleh pulang besok. Jadi, paginya aku akan menjemput paman di rumah sakit. Siangnya setelah makan siang, aku baru berangkat."
Dinda hanya tersenyum.

"Datanglah kerumahku, kita makan siang bersama paman dan bibi."
Ferdi menatap Dinda. Dinda hanya tersenyum.
###
Rumah Sakit...

Pada pukul 8 pagi, Ferdi sudah berada dirumah sakit untuk mengurus paman. Ferdi meminta bibi untuk mengemasi pakaian paman. Sedangkan Ferdi mengurus semua pembayaran rumah sakit. Tak sampai 2 jam, Ferdi datang membawa kursi roda. Ferdi tersenyum ketika melihat Denta. Denta menjelaskan apa yang boleh paman kerjakan dan tidak. Denta juga mengatakan bahwa 3 hari lagi, paman harus check - up. Ferdi hanya mengangguk. Paman dengan bantuan bibi dan Denta berjalan pelan lalu duduk dikursi roda. Sedangkan Ferdi memegang kursi roda.

"Ayo paman kita pulang!"
Ferdi tersenyum manis. Bibi dan paman hanya mengangguk sambil tersenyum. Ferdi membawa pakaian paman dan membantu bibi mendorong kursinya.

"Kukira kau bersama Dinda."
Ucap paman pelan.

"Tidak paman, sekarang Dinda sedang bekerja. Tapi, aku sudah mengundangnya untuk makan siang bersama dirumah. Tidakpapa kan paman, bibi?"
Ferdi memandang paman dan bibi.

"Tidak papa nak. Kami malah senang jika kau mengajaknya."
bibi Yuan senang.
###
Rumah Paman Lee...

Dinda mengetuk pintu rumah paman, bibi membukanya dan tersenyum senang dan mengajaknya masuk.

Paman dan Ferdi hanya tersenyum. Dinda menanyakan bagaimana kabar paman. Paman hanya mengatakan bahwa ia sudah baik - baik saja. Dinda mengucap syukur. Mereka pun makan bersama. Selesai makan, Dinda membantu bibi untuk membersihkan piring kotor. Sedangkan Ferdi membantu paman istirahat dikamarnya. Tak sampai 20 menit, Ferdi keluar dari rumah dan duduk didepan teras rumah. Dinda menyusulnya.

"Kau naik mobil sendiri?"
Ferdi mengangguk.

"Yakin kau bisa sendiri?"
Ferdi tersenyum. Ferdi menoleh ke Dinda.

"Nomerku akan jarang ku aktifkan ya..."

"Kenapa?"

"Tidakpapa... Aku hanya ingin segera menyelesaikan urusanku disana."
Dinda hanya mengangguk tapi nampak sedih.

"Aku titip paman dan bibi ya. Sering - seringlah kemari untuk mengunjungi mereka."
Dinda hanya tersenyum.

"Apa kau benar - benar lama disana?"

"Aku tidak tahu. Tapi, aku pasti segera pulang jika semua urusanku disana sudah selesai."
Ferdi tersenyum.
"Kau jaga diri baik - baik ya."

"Kau juga ya..."
Ferdi hanya mengangguk.
*****
Tenang Din, Ferdi cuma sebentar, jangan kangen ya...

Direkturku, Pasanganku!!!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora