Cemburu

22 1 0
                                    

Hari ini Alex dan Angel bertemu setelah seminggu mereka hanya bertemu melalui VC saja. Setelah seminggu ini Alex sibuk dengan pekerjaannya, Angel meluangkan waktu ke kantor Alex demi menemui Alex sekalian membawakan makan siang untuk Alex. Saat melihat Angel, Alex langsung menutup laptopnya dan menghampiri Angel.

“Ada apa, wajahmu terlihat begitu bersemangat?” tanya Angel senang.

“Tidakpapa, aku hanya baru saja menggoalkan sebuah proyek. Kau sendiri bagaimana?”

“Sama sepertimu. Hari ini aku juga mendapatkan 1 proyek!” ucap Angel sambil menyiapkan makanan untuk Alex.

“Benarkah? Wah rupanya kau sudah banyak belajar! Kau hebat!” puji Alex dengan senyumnya.

“Jangan membuatku besar kepala.” Ucap Angel tersipu malu.

Angel dan Alex pun makan bersama diselingi dengan canda tawa mereka. Mereka sudah berani saling menunjukkan perasaan mereka masing – masing. Namun, senyum Alex menghilang saat melihat panggilan masuk di hape Angel atas nama Brian yang merupakan mantan Angel. Dengan gelisah Angel langsung mereject panggilan masuk itu. Alex menyudahi makannya, ia tak lagi berselera makan. Ia teguk minumnya, kini wajahnya tak nampak sama.

“Kau masih berhubungan dengannya?” lirih Alex sambil memandang Angel yang hanya menunduk.
“Sudah berapa lama kau dan dia saling bertukar berkomunikasi?” tanya Alex lirih.

“Beberapa hari yang lalu kami tidak sengaja bertemu dan dia mengajakku untuk berbisnis bersama dan aku pikir akan menghasilkan sesuatu yang baik.” Ucap Angel dengan takut.

“Menghasilkan sesuatu yang baik katamu? Baik untuk siapa? Baik untukmu? Kalau kau dan dia bekerja sama itu artinya kau semakin dekat dengannya, begitukan maksudmu?” kesal Alex.

“Tidak, bukan seperti itu. Percayalah padaku!” ucap Angel memohon pada Alex.

“Dulu saat kita masih berteman, apa pernah aku melarangmu saling bertukar kabar dengannya? Dia datang kerumahmu dan pergi seharian sehingga membuatmu mengabaikan chat ku saja aku tidak pernah marah padamu tapi, apa kau lupa sekarang ini kita apa? Sudah hampir 6 bulan kita saling mengikat, apa sekarang aku harus diam saja melihatmu masih saling mengirim kabar dengannya?”

“Ehm… Tapi aku…”

“Terserah kau saja lah! Lakukan saja apa yang kau inginkan.” Sahut Alex dengan kesal tapi masih dengan nada yang normal.

Alex merapikan makanannya lalu kembali ke meja kerjanya. Angel memandang Alex yang kembali membuka laptopnya namun, senyumnya kembali hadir. Ia mendekati Alex dan mencoba mencairkan sesuasana. Ia sentuh tangan Alex namun, Alex langsung menolak.

“Hubungilah dia kembali, pasti dia mengkhawatirkanmu!” lirih Alex, kembali menutup laptopnya lalu pergi meninggalkan Angel sendirian.

Direkturku, Pasanganku!!!Onde histórias criam vida. Descubra agora