Pembalasan Ferdi...

76 0 0
                                    

Hari ini, ia menghabiskan waktu bersama Bisma, ia ikut kemanapun Bisma akan pergi hingga waktu menunjukkan pukul 8 malam, Bisma mengantarkan Dinda hingga depan kontrakannya. Bisma meminta Dinda untuk segera istirahat, dia juga mengucapkan terimakasih pada Dinda karena sudah menemaninya hari ini. Dinda hanya tersenyum memandang mobil Bisma lalu ia berjalan masuk, namun senyumnya menghilang ketika ia melihat Rendy berdiri didepan kontrakannya.

"Ada apa?"

"Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan!"
Dinda hanya mengangguk lalu membuka pintu kontrakannya. Tiba – tiba Rendy mendorong Dinda hingga terjatuh.

“KAK, APA YANG AKAN KAU LAKUKAN?”
Dinda dengan wajah takut.
“APA KURANG PUAS SELAMA INI KAKAK MEMANFAATKAN AKU DEMI PEKERJAAN KAKAK?”

“Owh, sudah tahu kau rupanya…” ucap Rendy sinis.

Rendy mulai mendekati Dinda. Dinda semakin ketakutan. Rendy mengambil kedua tangan Dinda lalu memojokkan Dinda ke tembok. Dinda berteriak minta tolong. Rendy mulai menyentuh wajah Dinda dengan halus. Rendy mengatakan bahwa mereka akan melewati malam bersama. Rendy menyibakkan rambut Dinda dan mulai menarik baju Dinda. Dinda berteriak ketakutan, airmatanya pun mulai mengalir.

Dinda mencoba mendorong Rendy, Dinda mengambil tasnya lalu memukul wajah Rendy dengan tasnya. Dinda berhasil membuat Rendy terjatuh. Rendy tersenyum sinis pada Dinda.

Rendy kembali mendekati Dinda dan bersiap mencium Dinda tapi tiba – tiba Ferdi datang dan memukul Rendy. Ferdi memukul Rendy, begitupun Rendy, mereka saling berkelahi namun, Rendy kalah dan akhirnya Rendy pergi.

Ferdi berdiri dan memutar bola matanya untuk mencari Dinda. Ia melihat Dinda disudut ruangannya, memeluk erat kedua kakinya dengan airmatanya yang masih mengalir. Ferdi menghampiri Dinda namun Dinda benar – benar ketakutan.

“Dinda, ini aku Ferdi. Keadaan sudah aman Dinda kau tak perlu takut."

Dinda mengangkat wajahnya, dan langsung memeluk Ferdi. Ferdi tetap memeluk hingga Dinda mulai tenang. Setelah tenang, Ferdi melepas pelukan Dinda dan pergi kedapur untuk membuatkan Dinda minuman hangat. Dinda meneguknya perlahan. Ia hanya terdiam, pandangannya hanya lurus kedepan. Ferdi mengusap bahu Dinda dan meminta Dinda untuk istirahat. Dinda menggelengkan kepalanya, ia sangat takut jika sewaktu – waktu Rendy datang lagi.

“Tidurlah… Aku akan menjagamu…”
Ferdi mengambil bantal dan selimut untuk Dinda.

“Aku tidak akan meninggalkanmu...” ucap Ferdi. Perlahan Dinda pun mulai terlelap.
###
Kontrakan Dinda..

Keesokan harinya...
Dinda terbangun lebih awal, ia mengusap kedua matanya. Dia menoleh, masih ada Ferdi disampingnya yang terlelap hanya dengan selimut tipis sebagai alasnya. Dinda mengambil selimutnya lalu menyelimuti tubuh Ferdi dengan selimutnya. Dinda pergi kekamar mandi untuk membersihkan badannya, setelah itu ia memasak. Setelah jadi, ia membangunkan Ferdi dan mengajak Ferdi untuk sarapan.

"Apa kau baik - baik saja?"

Dinda hanya mengangguk. Ferdi beranjak bangun, ia tersenyum pada Dinda. Dinda memberikan segelas airputih pada Ferdi. Ferdi menerima dan meneguknya.

“Enak sekali ya jika hidupku seperti ini, bangun – bangun sudah ada yang menyiapkan makanan.”
Ferdi tersenyum. Dinda hanya diam saja namun, kedua tangannya menyiapkan makanan untuk Ferdi. Dinda meminta Ferdi untuk makan. Mereka pun makan bersama.

“Aku tinggal ya, aku mau kerumah paman terlebih dahulu.”

"Tidak, jangan, aku takut sekali jika sewaktu - waktu Rendy datang. Dinda memegang erat tangan Ferdi.
dan mengatakan bahwa ia benar – benar takut jika Rendy datang kembali.  

Direkturku, Pasanganku!!!Where stories live. Discover now