Ungkapan Hati part 2

56 0 0
                                    

Ferdi, Dinda Alex dan Raisa sedang menikmati sarapan mereka masing - masing sambil sesekali bercanda. Suasana mereka sudah kembali lagi seperti semula. Raisa tidak lagi ketakutan melihat Alex karena kejadian kemarin. Ferdi pun sudah terlihat berdamai dengan Alex. Ditengah makan mereka, terdengar suara ketukan. Mereka berempat saling melihat satu sama lain. Dinda berjalan dan membuka pintu itu.

"Siapa yang tahu villa ini?" tanya Ferdi, penasaran.

"Lihat saja siapa yang datang!" pinta Alex, melanjutkan makannya.

"Ehm... Maaf menganggu makan kalian!" ucap Dimas dengan seseorang wanita cantik dengan pakaian sederhana tapi terlihat anggun disampingnya.

"Tidak papa, daripada kalian hanya berdiri lebih baik kalian bergabung dengan kami!" ajak Alex. Wanita itu terlihat melihat Dinda. Dinda dengan semangat mengangguk. Mereka pun duduk untuk makan bersama. Dimas mengenalkan satu persatu pada wanita disampingnya.

"Senang bertemu dengan kalian, namaku Kenny!" ucap Kenny dengan senyum manisnya.

"Nama yang bagus! Silahkan Kenny, mari makan bersama!" ucap Alex.
"Kau pintar mencari wanita, dia sangat cantik. Jika kau putus dengannya beri tahu aku ya?" bisik Alex menggoda. Dimas memotong lauhnya dengan keras.
"Tidak - tidak, aku hanya bercanda!" bisik Alex sambil tersenyum.

"Kau didepan bersama Dimas saja nona, aku tidak mau terjadi apa - apa dengan kami karena Dimas selalu melihat kebelakang." Ucap Alex saat ingin menaiki mobil. Dimas hanya tertawa kecil. Kenny tersenyum malu.

Ferdi dan Raisa masuk, memilih tempat paling belakang. Kenny duduk disamping Dimas. Sedangkan Alex dan Dinda duduk ditengah. Mereka berencana ke sebuah taman hiburan. Ada beberapa wahana yang bisa mereka naikki disana.

"Oiya kak, bagaimana dengan projek charity mu itu, pasti sukses kan?" tanya Dinda pada Alex.

"On proses..." ucap Alex lalu mengeluarkan hapenya. Menunjukkan proses perkembangan projek terbarunya melalui hape. Dinda melihat dengan antusias.
"Aku sangat senang, ternyata masih banyak orang yang berhati baik untuk membantu sesama." Sambungnya.

"Aku ingin membantu..."

"Mudah, kau siapkan saja buku, pakaian layak pakai, atau barang - barang yang tidak terpakai. Akan aku bawa saat pulang nanti!" sahut Alex pada Dinda.

"Benarkah? Wah sangat menyenangkan!" ucap Dinda dengan senyum manisnya.

"Aku ingin naik itu, sepertinya seru!" ucap Raisa setelah tiba dipasar malam sambil menunjuk komedi putar.

Dimas mengangguk dan membelikan 6 tiket untuk mereka. Ferdi langsung mengenggam tangan Dinda. Dia ingin 1 kurungan dengan Dinda. Komedi putar mulai berhenti. Alex dan Raisa masuk lalu Ferdi dan Dinda, terakhir Dimas dan Kenny. Ferdi baru melepaskan tangan Dinda setelah komedi putar berjalan.

"Kau mulai mengerti pekerjaanku?" tanya Dimas sambil memandang Kenny.

"Sehari bersamamu membuatku mengerti, aku mulai mengerti! Terimakasih telah membuatku mengerti!" ucap Kenny juga memandang Dimas. Dimas tersenyum lalu mengenggam tangan Kenny.

"Dinda itu anak dari tuan Park. Tuan Park adalah kakak kandung ayahku. Sejak tuan Park menikah dengan ibu Dinda, aku dan Dinda sering bersama - sama jadi, aku sudah menganggap dia seperti adik kandung ku sendiri. Itu artinya kau tidak perlu cemburu lagi padanya, mengerti?" jelas Dimas. Kenny mengangguk paham.
"Kau tahu Ferdi, laki - laki yang saat ini bersama Dinda?" tanya Dimas. Kenny langsung memandang Ferdi dan mengangguk. "Dia kakak kandung dari Raisa, perempuan yang saat ini bersama Alex." ucap Dimas. Kenny mengangguk.

"Kau tahu, nyawa Ferdi sedang terancam. Ada seseorang yang mengejarnya dan ingin membunuhnya." Ucap Dimas. Kenny mengangkat wajahnya, terkejut dengan cerita Dimas.
"Tugasku melindungi dia dan mengawasi gerak - gerik orang itu sampai mencari tahu alasan kenapa orang itu ingin membunuh Ferdi."

Direkturku, Pasanganku!!!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin