Air mata itu...

75 2 0
                                    

Kantor Star Production...

Beberapa hari ini Ferdi dan tim nya sedang mengadakan meeting untuk event bakti sosial. Memang hampir setiap 2 tahun sekali, Star Production mengadakan bakti sosial yang bertujuan untuk membantu anak - anak yatim piatu atau para kakek - nenek yang tinggal di panti jompo.

"Baiklah, karena panti asuhan sudah ditentukan. Besok, salah satu dari kalian ikut dengan aku ke panti asuhan dan lusanya kita mengunjungi panti asuhan itu bersama - sama untuk lebih mengenal kondisi dan situasi di panti asuhan itu. Oiya, di acara bakti sosial itu, aku ingin kalian bersama anak - anak menampilkan sesuatu di depan publik. Terserah apa saja bisa kalian tampilkan. Anggap saja kalian sedang beramal untuk mereka. Kalian mengerti?"
Timnya menjawab ucapan Ferdi dengan serempak.
###
Panti Asuhan...

Disela - sela mereka sedang membaur, Dinda melihat seorang anak laki - laki berumur 8 tahun hanya duduk dikursi taman dengan sebuah buku gambar ditangan. Dinda menghampiri anak itu dan tersenyum. Anak itu membalas senyuman Dinda.

"Hai sayang, namamu siapa?"

"Andy..."

"Andy, kenapa tidak ikut kumpul sama teman - teman disana?"
Dinda menunjuk teman - teman Andy yang sedang asik dengan timnya. Andy hanya menggelengkan kepalanya.

"Ehm... Kakak boleh meminjam buku Andy? Kakak mau menulis sesuatu tapi kakak tidak membawa buku ataupun kertas?"
Andy mengangguk lalu memberikan buku itu.

Dinda membuka buku itu, ada beberapa gambar disana. Ada gambar seorang anak laki - laki sedang berjalan dengan ayahnya sambil bergandengan tangan. Lalu gambar selanjutnya, seorang anak laki - laki dengan seorang ayah yang tertidur disampingnya. Gambar selanjutnya, seorang anak laki - laki yang menangis di samping makam ayahnya. Dan yang terakhir gambar seorang anak laki - laki yang duduk sendirian sambil menangis. Dinda terdiam, ia teringat akan ayahnya. Dinda melihat Andy lalu tersenyum.

"Apakah ini Andy dan ayah Andy?"
Andy hanya mengangguk.

"Kakak juga sudah kehilangan ayah kakak beberapa tahun yang lalu. Ayah kakak juga sakit, sama seperti ayah Andy. Tapi, kakak tidak mau terus - terusan sedih. Kakak harus bisa buat ayah kakak bangga walaupun ayah kakak sudah tidak bersama kakak."
Dinda tersenyum. Andy hanya diam.

"Begitupun dengan Andy, Andy harus bisa buat ayah Andy bangga, Andy tidak boleh terus - terusan sedih. Andy harus membuat ayah Andy tenang disana. Ayah Andy tidak akan meninggalkan Andy. Ayah Andy sedang menunggu untuk bertemu dengan Andy kembali pada saatnya nanti. Nah, sebelum Andy bertemu dengan ayah Andy. Andy harus jadi anak yang pintar, yang kuat, yang ceria, yang bisa membantu banyak orang ya."
Andy tersenyum, Dinda mengusap lembut rambut Andy.
###
Panti Asuhan...

Hari Hpun tiba, hari dimana bakti sosial dilaksanakan. Pembukaan acara bakti sosial ini dihadiri oleh keluarga Presdir Cho, dan beberapa tamu penting lainnya.

Untuk mengawali pembukaan, ditampilkan penampilan instrument music Aska dan beberapa anak - anak panti asuhan. Para tamu bertepuk tangan. Aska mengangguk senang.

Setelah acara pemotongan tumpeng, dilanjutkan sambutan dari ketua acara sekaligus direktur Star Production. Ferdi tersenyum, dengan gagahnya berjalan menaiki panggung. Ferdi memberi salam pada semua tamu, setelah itu baru menyampaikan pidatonya.

"Nyonya - nyonya dan tuan - tuan yang saya hormati. Setangkai bunga tidak akan pernah menjadi bunga jika kita tidak merawat dan menjaga bibit bunga tersebut. Kita yang mencintai mereka akan menunggu tumbuhnya mereka. Menyirami bibit bunga tersebut setiap hari, menjaga dan merawatnya dengan sabar, senang, cinta, dan kasih sayang. Karena apa? Karena kita berharap bahwa bibit tersebut tumbuh subur, cantik, indah, menawan, dan diinginkan semua orang."

Direkturku, Pasanganku!!!Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum