Menabuh genderang...

73 1 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 10 pagi. Sesuai rencananya bersama Bisma, membuatnya harus berpura - pura sakit agar bisa tidak bekerja hari ini. Hari ini Dinda akan pergi bersama Bisma untuk melakukan rencana yang telah ia susun bersama Bisma.

Bisma melaju kencang mobilnya menuju gedung Sun Production. Saat mereka tiba di parkiran gedung Sun Production, Bisma terdiam sejenak, kedua matanya terus berputar. Dan ia tersenyum ketika tahu bahwa Presdir dan direktur dari Sun Production tidak ada disana.

“Kau yakin ini akan berhasil kak?”
Dinda nampak ragu.

“Kita coba saja. Jika sistem komputerisasi pada mesin absen staf belum dirubah makan aku bisa dengan mudah mengaksesnya tapi, jika sistem komputerisasi sudah berubah maka kita harus bekerja lebih keras.”

Dinda masih menunjukkan wajah ragunya. Bisma memandang jam tangannya, jam makan siang sudah tiba itu artinya suasana kantor akan lebih sepi.

“Kau ingat ya, jika aku mengirim pesan berisi ‘G’ berarti aku mengatakan go, itu tandanya kau harus segera menjalankan mobil ke depan gedung Sun Production karena itu tandanya, aku ketahuan.”

“Tapi kak… Ini berbahaya.”

“Tenanglah… Nyalakan hpmu ya.”

Bisma keluar dari mobil dan mulai meninggalkan Dinda. Dinda terus melihat hpnya. Bisma berjalan masuk menuju kantor. Pakaiannya begitu rapi, ia memakai jas dan tentu tanda pengenalnya saat ia masih bekerja di Sun Production. Bisma menoleh ke kanan – kiri, mencoba membaca situasi.

Setelah mulai tenang, Bisma masuk ke toilet. Ia mulai memakai softlens. Ia juga menggunakan wig nya untuk merubah gayanya hingga benar – benar sama di tanda pengenalnya. Ia terlihat benar – benar berbeda dari biasanya.

Bisma berjalan santai menuju bagian administrasi. Bisma menunjukkan ID Cardnya pada petugas keamanan. Petugas keamanan hanya mengangguk lalu mempersilahkan Bisma masuk. Lalu ia masuk ke bagian informasi perusahaan, Bisma meletakkan kartunya ke mesin pengenal. Mesin menyala hijau, artinya ia bisa masuk. Bisma tersenyum sinis.

Bisma mulai mengingat kode – kode untuk membuka komputer diruangan itu. Setelah mencoba beberapa kali, komputerpun terbuka. Bisma melihat sekeliling, terlihat sepi. Bisma mengeluarkan harddisknya lalu mengopi paste semua file yang dibutuhkan. Ia tatap jam tangannya, 10 menit lagi, para staf akan masuk sedang file yang dia butuhkan belum tercopikan semuanya. Lima menit berjalan, akhirnya 100 % tercopy. Bisma mengembalikan komputernya seperti semula sehingga harus kembali memasukkan kode untuk masuk. Bisma menyimpan harddisknya lalu dengan santai berjalan keluar. Tiba – tiba seorang staf laki – laki masuk. Bisma hanya tersenyum pada staf itu. Setelah Bisma keluar, staf itu baru saja menyadari bahwa Bisma adalah penyusup.

Bisma langsung mengirimkan pesan pada Dinda yang meminta untuk segera menjalankan mobilnya. Sedangkan staf tadi berteriak. Penjaga keamanan pun mendatangi staf itu dan menanyakan apakah ada sesuatu yang hilang. Staf itu mengeceknya lalu mengatakan bahwa ia sama sekali tidak kehilangan sesuatu.

Bisma mulai berlari. Beberapa petugas keamanan pun mengejarnya. Bisma berlari sekencang mungkin menuju mobilnya. Bisma langsung masuk ke mobilnya. Dinda malah ketakutan melihat Bisma, Bisma melepas wig nya, setelah tahu itu Bisma, Dinda menjalankan mobilnya. Mereka pun lari dari kejaran petugas keamanan.

Bisma melepas softlens dan kembali menjadi Bisma. Mereka berhenti didepan toko wig. Dinda dan Bisma bertukar tempat. Bisma keluar dari mobil lalu melempar wig yang baru saja ia gunakan. Lalu ia kemudikan kencang mobilnya pulang kerumah.
###
Rumah Bisma...

Bisma langsung mengganti plat mobilnya dan meminta Dinda masuk. Bisma pura – pura sedang membersihkan mobilnya, tak lama ada 2 orang datang, 1 orang melihat – lihat kearah rumah Bisma, 1 orang melakukan tanya jawab pada Bisma, seakan – akan sedang mengintograsi. Bisma hanya menjawab dengan santai. 2 orang itu pun pergi, Bisma hanya tersenyum sinis lalu masuk kerumahnya.
###
Kantor Star Production...

Direkturku, Pasanganku!!!Where stories live. Discover now