Kencan

72 0 0
                                    

Rumah Sakit...

Keesokan harinya Dinda terbangun. Ia tersenyum ketika melihat Ferdi terlihat pulas disofa. Dinda beranjak duduk lalu mengambil minumnya. Tiba – tiba dokter Denta masuk. Dokter Denta yang memandang Ferdi masih tertidur hanya menggelengkan kepalanya lalu memeriksa Dinda.

"Kau sudah cukup baik. Kau bisa rawat jalan..."
Dinda tersenyum senang.

Dokter Denta mengambil peralatannya lalu melepas infus Dinda. Dinda duduk dan tersenyum melihat Ferdi. Dokter Denta mendekati Ferdi lalu membangunkannya.

“Bangunlah… Ferdi…”

Ferdi langsung membuka matanya dan menanyakan keadaan Dinda dengan cemas. Denta bergeser, terlihat Dinda sudah duduk dengan bajunya sendiri. Dinda tersenyum melihat Ferdi. Ferdi mengusap kedua matanya lalu beranjak duduk.

"Hari ini Dinda sudah bisa pulang. Jadi, tebuslah obat Dinda!"
Ferdi hanya mengangguk lalu pergi.

“Anak itu…”
Denta tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

“Dokter…”
Denta memandang Dinda dengan tersenyum.

“Apa kemarin Direktur Ferdi menceritakan sesuatu padamu dokter?”
Dokter Denta terdiam sesaat.

“Sesuatu?”
Dinda hanya mengangguk.

“Dia hanya menceritakan kejadian yang membuatmu pingsan. Sudah itu saja. Kenapa?”
Dinda hanya menggelengkan kepalanya.

“Sudahlah, dia pasti segera mencari tahu siapa yang meracunimu.”
Dinda hanya tersenyum.

“Tapi lain kali kau harus lebih berhati – hati ya.”  Dinda mengangguk.

“Oiya, besok kau istirahat saja ya.  Senin barulah bekerja agar kondisimu benar – benar pulih dahulu. Nanti biar aku yang berbicara pada Ferdi.”

“Baik dokter… Aku mengerti… Terimakasih.”
Denta hanya tersenyum.
###

Akhir pekan pun tiba, Dinda masih saja memikirkan siapa yang sebenarnya berniat membuat Ferdi celaka. Diotaknya hanya ada nama Alex namun, ia ragu dengan pikirannya. Lamunannya menghilang saat hpnya berdering. Dinda mengangkatnya. Ferdi memintanya untuk berganti pakaian karena ia ingin mengajak Dinda pergi. Dinda hanya mengiyakan lalu segera keluar dan menemui Ferdi.

“Kita mau kemana? Kenapa mendadak sekali?”
Ferdi hanya membalas dengan senyuman.

“Hah kau ini ditanya malah hanya tersenyum.”
Ferdi tersenyum lalu mengatakan bahwa mereka akan piknik.

“Seperti anak – anak saja.” Sambungnya.
###
Damai...

Dinda dan Ferdi tiba disebuah danau, tak jauh dari sana ada taman. Ferdi menghentikan langkahnya dibawah pohon rindang lalu meletakkan bawaannya. Dinda berjalan pelan mendekati danau itu sedangkan Ferdi menyiapkan bekal pikniknya.

Setelah selesai, Ferdi mengambil sebuah buku lalu membacanya sambil sesekali melihat Dinda. Dinda pun kembali, Ferdi langsung memberikan minuman untuk Dinda. Dinda meneguknya. Setelah itu Ferdi berbaring sambil membuka bukunya.

“Jadi kau mengajakku kesini hanya untuk melihatmu membaca buku?”
Ferdi beranjak duduk lalu menyimpan bukunya.

“Kau ingin menghabiskan waktu denganku?”
Dinda hanya menggelengkan kepalanya.

"Apa aku boleh menanyakan sesuatu?"
Ferdi hanya mengangguk.

"Apa yang terjadi kemarin hingga membuatmu terluka?"

“Tidak ada apa – apa. Semuanya baik – baik saja.”
Ferdi berbaring sambil menunjukkan senyumnya.

“Sungguh kau tidak mau bercerita?”
Dinda memandang Ferdi.

Direkturku, Pasanganku!!!Where stories live. Discover now