Tugas Mulia

30 2 0
                                    

Tuan Tommy terdiam di ruang kerjanya. Tak lama anak buahnya datang dan mengabarkan bahwa hari ini Alex tidak hadir di kantor. Tuan Tommy dengan cemas mengambil hapenya, mencoba menghubungi Alex tapi nomernya tidak aktif. Ia mencoba menghubungi Angel, Angel hanya mengatakan bahwa sejak kemarin dia tidak bersama Alex. Tuan Tommy langsung mengajak anak buahnya mencari Alex.

“Tapi tuan, sebentar lagi tuan harus meeting bersama client baru kita. Tuan tidak bisa meninggalkan meeting kali ini tuan.”

“Hah, kau benar… Kalau begitu kerahkan anggotamu untuk mencari Alex. Aku takut, sesuatu terjadi pada Alex!” pinta Tuan Tommy dengan cemas.

“Baik tuan!” ucap anak buahnya lalu pergi.
*****

Star Production sedang mengadakan meeting intern bersama seluruh crew. Disana juga ada presdir Cho dan Paman Lee. Semua memandang paman Lee dan membicarakan kenapa seorang office boy ikut dalam meeting penting.

“Pertama – tama, aku benar – benar tidak menyangka, bahkan aku sulit percaya bahwa direktur Ferdi akan meninggalkan kita secepat ini. Sungguh, aku sudah menganggap direktur Ferdi sebagai adikku sendiri. Selama ini, dia sudah berusaha banyak untuk kemajuan perusahaan kita. Kita harus tetap menghargai jasa direktur Ferdi pada perusahaan ini.”
Presdir Cho mengatakan dengan sedih. Paman Lee dan yang lain hanya mendengarkan saja.

“Karena direktur Ferdi sudah meninggalkan kita. Tidak ada lagi yang bisa kututup – tutupi. Yang harus kalian tahu, seharusnya selama ini direktur Ferdi lah yang harus menjadi Presdir di perusahaan kita. Sebenarnya sejak 3 tahun yang lalu, direktur Ferdilah pemilik 60% saham di Star Production…”
Presdir Cho membuat semua staf termasuk Lusi dan Andre terkejut menerima kabar ini.

“Tapi, beberapa bulan sebelum direktur Ferdi pergi, dia sudah membeli 90% saham di perusahaan ini jadi seharusnya dialah yang menjadi Presdir disini, bukan aku. Tapi, selama ini dia meminta tolong padaku untuk menjadi Presdir disini, ia ingin tetap menjadi direktur agar dia bisa lebih dekat dengan para stafnya. Dan mulai saat ini, aku tidak lagi menjadi Presdir di Star Production. Mulai saat ini, paman Lee lah yang akan menjadi Presdir disini.”
Presdir Cho sambil mempersilahkan paman Lee mengenalkan diri, semua staf nampak bingung, bagaimana bisa seorang office boy tiba – tiba diangkat menjadi seorang Presdir.

“Selamat pagi. Namaku Lee, aku pernah menjadi office boy tapi maaf, sebenarnya aku adalah paman dari direktur Ferdi!”
Paman Lee menjelaskan, membuat semua staf terkejut. Beberapa staf menunduk, mengingat ia pernah membentak dan memarahi paman Lee.

“Aku sengaja mendaftar sebagai office boy disini karena aku tidak mau dianggap special karena kalian tahu bahwa aku adalah paman Ferdi. Sebelumnya, aku mewakili keluarga Ferdi, memohon maaf sebesar – besarnya pada kalian jika Sikap maupun ucapannya menyakiti kalian. Jujur, sampai saat ini, aku masih tidak menyangka jika Ferdi akan meninggalkan kami begitu cepat. Meskipun Ferdi bukan anak kandung kami tapi sampai saat ini, kepergian Ferdi adalah pukulan terberat bagi kami.

“Untuk kelanjutan perusahaan Star Production ini, kami akan tetap mengatasnamakan pada anak kami, Ferdi Putra Wibawa. Bagi kami, meskipun Ferdi sudah tidak ada, tapi Ferdi masih, tetap, dan selalu berharga untuk kami. Sebelum rapat ini, aku sudah banyak mendengarkan cerita dari Presdir. Karena itu, berdasarkan cerita Presdir Cho dan pengalamanku sebagai office boy. Aku akan memilih seseorang yang akan kami angkat sebagai direktur, menggantikan Ferdi di perusahaan ini.

“Dan, atas diskusi keluarga kami, dan Presdir Cho… Kami memutuskan dan mempercayakan Star Production ini dibawah kepemimpinan….”

Semua staf terlihat tegang, menunggu siapa yang keluarga Ferdi pilih untuk menggantikan Ferdi.

“Dibawah kepemimpinan Andre…”
Andre langsung mengangkat kepalanya, memandang Presdir Cho dan Paman Lee secara bergantian.

“Dari sekian banyak staf disini, hanya kaulah nak yang Ferdi selalu percaya dengan kemampuan kerjamu. Dia yakin perusahaan akan lebih baik dibawah kepemimpinanmu. Aku minta tolong nak, dia sangat percaya padamu jadi, jangan kecewakan kami, nak!” pinta paman Lee.

Andre langsung menyembunyikan tangannya dibawah meja. Dia senang diangkat sebagai direktur tapi, bebannya akan semakin berat. Meskipun, Star Production tidak seterkenal Sun Production tapi tetap saja berat. Padahal selama ini dia tidak berharap menjadi direktur, atasan dari 55 staf di Star Production. Lusi yang tahu bahwa pacarnya sedang bimbang, langsung mengenggam tangan Andre. Andre menarik nafas panjang, berusaha menenangkan diri.

“Jadi bagaimana Andre, kau bersedia?”
Presdir Cho memandang Andre.

“Terimakasih Presdir Cho, Presdir Lee, telah mempercayakan Star Production pada saya. Saya janji tidak akan mengecewakan dan mengkhianati Direktur Ferdi! Mohon bimbingannya!” ucap Andre. Paman Lee tersenyum.

“Ehm… tapi kumohon ya, jangan panggil aku Presdir Lee. Panggil saja aku Paman Lee.” Pinta Paman Lee. Andre hanya tersenyum.
*****
Tugas Mulia nih Ndre...

Direkturku, Pasanganku!!!Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu