Undangan Pernikahan

29 0 0
                                    

Keesokan harinya, Dimas dan Dinda berada dalam 1 mobil, mereka sedang melakukan perjalanan untuk mengantarkan undangan pernikahan antara Dimas dan Kenny. Didalam mobil Dinda nampak membuka sebuah undangan yang harus ia antarkan hari ini. Dinda tersenyum, hanya undangan terakhir ini yg belum ia lihat.

"Milik Ferdi sudah ku antarkan jauh - jauh hari!" Ucapan Dimas, membuat senyum Dinda menyurut.
"Aku tahu kau mencari undangan atas nama Ferdi kan? Ayahmu yang memintaku untuk mengundang semua keluarga Ferdi."

Dinda terdiam, itu tandanya sebentar lagi dia akan bertemu Ferdi. Memorinya tentang setahun yang lalu meninggalkannya tanpa pesan di hari ulang tahun, kembali terputar, membuatnya merasa bersalah.

"Hai, kau kenapa?"
Dimas mengusap lembut kepala Dinda.
"Sudah sudah, jangan merasa bersalah seperti itu. Semuanya akan baik - baik saja."
Dinda hanya tersenyum.
*****
Lagi - lagi Ferdi membuka undangan dari Dimas, bukan undangan itu yang ia permasalahkan tapi bagaimana ia harus bersikap dihadapan Dinda nanti. Ingin rasanya ia tidak menghadiri undangan itu tapi, ia sudah pernah berjanji bahwa ia akan membantu Dimas dalam mempersiapkan pernikahannya dan tuan Park pun sudah mengundang keluarganya untuk menyaksikan pernikahan Dimas dan Kenny nanti.

Ferdi menutup undangan itu dan kembali tersenyum saat Lusi mengatakan bahwa meeting akan dimulai dalam waktu 30 menit lagi. Ferdi hanya mengangguk. Lusi pun kembali. Ferdi mulai membuka laptopnya dan mengecek bahan - bahan yang akan ia sampaikan dalam rapat intern nya hari ini.

Direkturku, Pasanganku!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang