Akankah terbalas?

115 5 0
                                    

Kontrakan Ferdi...

Ferdi dengan perlahan membuka matanya. Ia ambil kompresan di keningnya. Ia beranjak duduk tapi, kepalanya masih terasa sakit. Ia berjalan perlahan keluar dari kamarnya. Ia terkejut ketika melihat bibi Yuan sedang memasak didapurnya.

"Bibi..."
Ferdi memanggil bibinya lirih. Bibinya tersenyum.
"Bagaimana caranya bibi bisa masuk kesini?"

“Semalam Dinda kerumah, dia mengatakan pada bibi dan paman kalau kau sakit. Jadi, bibi dan paman kemari untuk menjagamu. Semalam kau mengginggil hebat. Panasmu tinggi.” 

Dinda menjemput paman dan bibi? Bukankah kemarin dia kemari sudah malam berarti...

“Dinda menjemput bibi dan paman, malam – malam?”
Ferdi bertanya dengan suara lemah. Bibi hanya mengangguk.
”Lalu sekarang paman mana bi?”

"Pamanmu sudah dikantor, tadi berangkat bersama Dinda..."

"Sekarang jam berapa bi?"

"Jam 11 nak..."

“Astaga bi… Aku harus ke kantor.”

Ferdi berjalan pelan untuk mengambil hpnya. Namun, ketika ia menunduk, kepalanya benar – benar sakit, ia terjatuh. Bibi langsung mematikan kompor dan membawa Ferdi kekamarnya.

"Istirahatlah nak, bibi masakan kamu ya, setelah itu makanlah!"

Ferdi hanya tersenyum. Bibi pun kembali memasak.
Ferdi mengambil hpnya. Ada beberapa pesan, salah satunya dari Presdir Cho.

Kudengar dari Dinda kau sakit? Jadi istirahatlah sampai sembuh. Tidak usah memikirkan pekerjaan, anggotamu dapat menghandlenya dengan baik. Yang terpenting adalah kesehatanmu.’

Lalu ia buka pesan lainnya. Ada pesan dari Dinda.

Maaf aku memberi tahu paman dan bibi kalau kau sakit. Aku tidak mungkin meninggalkan orang sakit sendirian. Aku juga sudah menyampaikan izinmu kepada Presdir."

###

Kantor Star Production...

Seluruh staf terlihat sibuk. Lusi menggantikan presentasi Ferdi pada Presdir Cho. Yola menyelesaikan laporannya, Semua staf benar – benar sibuk. Hp Dinda yang beberapa kali berdering pun ia abaikan. Baru setelah jam makan siang, ia mengeceknya. Semua tim Ferdi memutuskan untuk makan bersama di restoran terdekat. Yola mengeluh kesal karena Direktur Ferdi yang tidak masuk membuat pekerjaannya lebih banyak.

“Sudahlah… Direktur kan sedang sakit, tidak bisa dipaksakan masuk. Memangnya kau mau kalau kau sakit tapi dipaksa masuk bekerja?”
Lusi bertanya pada Yola, seakan membela direkturnya. Yola menggelengkan kepalanya.

"Nah, jadi diamlah, selesaikan saja makanmu!"

Dinda dan Aska hanya tersenyum melihat Yola. Yola menatap Dinda dan Aska dengan kesal. Dinda membuka hpya. Ada pesan Ferdi disana.

Ferdi :'Kau sedang dimana? Buatkan kopi susu untukku.

Dinda : ‘Kau ini sakit, bagaimana bisa kau meminta kopi susu padaku? Kau ini belum makan, asam lambungmu akan naik jika kau belum makan tapi sudah meminum kopi. Kenapa kau ini sangat sulit untuk makan? Aku sudah meminta bibi untuk memarahimu jika kau tidak mau makan.’

Ferdi : ‘Sudah tahu direkturmu sakit tapi kenapa malah kau tinggalkan begitu saja?

Dinda : ‘Sudah diamlah, makanlah yang banyak lalu istirahatlah. Tanganku pegal karena kau meninggalkan pekerjaanmu. Cepatlah sembuh. Nanti sepulang dari kerja, aku akan antarkan paman ke kontrakanmu.’ 

Direkturku, Pasanganku!!!Where stories live. Discover now