Chelsea

35 2 0
                                    

Keesokan harinya...
Waktu menunjukkan pukul 7 malam, Paman dan bibi pergi untuk menghadiri candle light dinner yang Ferdi dan Raisa siapkan khusus untuk mereka.
Saat ini hanya ada Raisa dengan 4 bodyguardnya. Ketika Raisa menuju ruang tengah untuk makan spagettinya, ia melihat Al duduk disana.

“Kau tahu saja aku sedang lapar!”
Al tersenyum.

Raisa meyodorkan spaghetti itu pada Al. Al tersenyum dan mencoba memakannya namun, semuanya sia – sia saja. Sumpit adalah kelemahan Al. Raisa tertawa kecillalu membantu Al untuk makan. Belum sampai suapan ke 5, hp Al berdering, Raisa meliriknya, tertera nama Chelsea disana.

“Ehm apakah tidakpapa jika aku pergi?”
Raisa mengangguk.
“Terimakasih, aku akan segera kembali.”
Al segera pergi, Raisa tersenyum dan memakan spagettinya.
###

Waktu menunjukkan pukul 10 malam. Bibi dan paman sudah kembali 1 jam yang lalu. Tiba – tiba seorang bodyguard datang dan meminta ijin pada paman untuk menjemput Al.

"Menjemput? Apa yang terjadi?"
Paman memandang seorang bodyguard dengan bingung, tidak biasanya Al harus dijemput.

“Saya tidak tahu tuan tapi sepertinya bos Al sedang terluka, suaranya terdengar lemah tuan.”

“Disini, dia tinggal bersama siapa?”

“Setahu saya sendiri nyonya. Karena dia kemari untuk melaksanakan tugas dari bos Park yaitu, menjaga tuan, nyonya, dan nona Raisa, nyonya.”

“Ya sudah, kau bawa saja Al kemari. Aku takut akan terjadi apa – apa dengannya jadi, akan lebih nyaman jika dia disini.”

Bodyguard mengangguk lalu pergi bersama 1 temannya untuk menjemput Al.

Tak sampai 1 jam, mereka datang dan memapah Al masuk. Paman dan bibi langsung keluar untuk tahu kondisi Al. Ada beberapa memar di wajah Al, Paman langsung meminta para bodyguard untuk membawa Al ke kamar Ferdi.

Sedangkan bibi datang sambil membawa segelas minuman hangat, baskom berisi air dan handuk kecil. Awalnya bibi ingin membersihkan wajah Al tapi Al menolak dan meminta paman serta bibi untuk istirahat saja. Paman dan bibi mengangguk dan kembali kekamarnya.

Al beranjak duduk, sesekali memegangi perutnya. Saat dia akan membersihkan wajahnya, Raisa masuk. Al hanya diam, Raisa mengambil handuk itu dan mulai membersihkan wajah Al.

“Maaf ya aku meninggalkanmu tadi!”

“Apa yang terjadi?”  
Raisa bertanya sambil terus mengobati luka Al.

“Tadi Chelsea memintaku menjemputnya, mobilnya rusak, tidak ada yang bisa menolongnya kecuali aku. Akhirnya aku datang dan mengantarnya pulang. Tapi, segerombolan orang datang dan mengeroyokku.”

“Kenapa kau tidak melawannya, bukankah kau seorang bos bodyguard jadi seharusnya kau bisa mengalahkan mereka kan kak?”
Kesal Raisa.

“Kau benar, aku bisa mengalahkan mereka tapi aku yang salah. Aku pergi bersama pacar orang lain.”
Raisa menghentikan gerakannya.

“Kakak suka padanya?”
Al hanya tersenyum.
“Kau bisa tetap bersamanya kan, aku lihat Chelsea juga menyukaimu.”

“Aku tidak bisa bersamanya, aku tidak mungkin bersamanya. Walaupun selama ini aku terlihat dekat dengannya tapi, aku tidak akan bersamanya. Aku hanya tidak mau ada orang yang kesulitan saja.”
Jawab Al, Raisa hanya tersenyum.

Raisa mengambilkan minum untuk Al. Al tersenyum lalu beranjak duduk. Tangan kirinya memegangi perut bagian kiri.

"Apa diperutmu juga ada luka kak?"

"Beberapa hari yang lalu perutku tertembak jadi sedikit sakit saat ku gunakan bertengkar!"

“Boleh aku melihatnya?”

Al mengangguk. Raisa mulai membuka kaos Al dengan cemas. Dari balik kassa itu mengeluarkan darah. Raisa menawarkan Al untuk mengantarkannya ke rumah sakit.

“Tidak perlu. Ehm… Kau bisa mengganti perban?”
Raisa mengangguk.
“Tolong kau gantikan perbanku saja ya.” 

Raisa mengangguk dan membantu menganti perban di perut Al
*****
Siapa Chelsea? Apakah Wanita yang Al sukai atau...

Direkturku, Pasanganku!!!Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon