나의 희망 (Harapan Ku) - 8

433 59 0
                                    


"Kenapa kau kesini malam-malam?! Apa kau tidak tau tata krama dalam bertamu, eoh?!" tanya Kai kepada sang tamu yang sudah duduk bersama keluarga Kim di ruang keluarga nya.

"Jaga sopan santun mu, Nona Kim. Jangan memalu kan Appa dan Eomma." ucap Siwon mengingatkan putri nya yang masih sering bersikap bar-bar untuk seorang perempuan.

"Aihh, menyusahkan." gumam Kai malas dengan Appa nya. "Jadi, kenapa kau kesini malam-malam seperti ini?" tanya Kai lagi pada tamu nya yang masih diam saja.

"Aku ingin bertemu dengan mu." balas nya singkat.

"Hah, alasan macam apa itu. Ayo ikut aku." balas Kai malas mendengar balasan tamu nya. "Appa Eomma, Kai bawa dia ke kamar. Tenang tidak akan terjadi hal-hal yang aneh kok." sambung Kai lagi dan meminta izin kepada kedua orangtua nya untuk mengajak sang tamu ke kamar nya.

"Ya, seperti nya kalian membutuh kan waktu untuk berdua."balas Taeyeon menyetujui ucapan anaknya. "Tapi ingat jangan macam-macam! Awas saja akan Eomma suruh nikah besok pagi!" ancam Taeyeon tidak main-main.

"Jika itu saya setuju, Eomma. Nikah kan kami saja. Tak masalah." balas sang tamu cepat karena senang seakan-akan menerima nya dengan tangan terbuka.

"Dalam mimpi mu! Seperti nya kau kelelahan jadi kau aneh seperti ini. Ayo cepat ikuti aku." balas Kai sewot.

"Appa, saya izin dulu untuk mengikuti beruang itu. Jika tidak bisa di makan saya. Saya janji tidak akan berbuat macam-macam." ucap sang tamu meminta izin kepada Appa Kim.

"Ya sudah. Appa dan Eomma percaya kalian. Jika sudah selesai bicara nya, kalian kembali ke ruang keluarga. Ok?" balas Siwon akhirnya menyetujui.

"Oh Sehun!! Lama sekali jalan mu seperti siput saja!" teriak Kai dari tengah-tengah tangga menuju lantai dua dimana kamar nya berada.

"Berisik." balas Sehun sambil berjalan menuju Kai yang masih setia berdiri di tengah-tengah tangga seperti polisi tidur di tengah jalan. "Cepat jalan beruang gendut, kau menghalangi jalan ku." sambung nya setelah berada di dekat Kai.

"Aku usir dari rumahku baru tau rasa!" pekik Kai tidak terima di katai gendut oleh Sehun. "Ini bukan gendut asal kau tau! Ini namanya montok. Ingat!" sambung nya lagi dengan nada kesal nya.

"Terserah apa katamu. Asal kau harus menjaga nya dengan baik sampai kita menikah. Jangan kau per lihat kan ke orang-orang! Itu aset mu dan aset ku. Kau mengerti." balas Sehun sambil berjalan santai di samping tubuh Kai tanpa melihat ke arah Kai.

Pipi Kai merona begitu saja mendengar ucapan Sehun yang terdengar posesif tapi dengan nada dan gesture yang sangat santai.

"Ishh, menyebal kan." gumam Kai sok kesal, tapi pipi nya masih merona dan berlari kecil menuju kamar nya yang sudah berada sepuluh langka di depan nya, menghindari Sehun yang tidak baik untuk di pandang dan untuk hati nya.

"Ahh gwiyeowo." gumam Sehun gemas sendiri melihat tingkah Kai.

.

.

"Kau yakin akan pulang sekarang?" tanya Kai khawatir kepada kekasih nya setelah mendengar semua keluh kesah nya Sehun sampai-sampai ia datang ke rumah nya di waktu malam hari.

"Aku akan menginap di Hotel dekat kantor ku saja. Aku tidak mungkin pulang sekarang kau tau pasti. Aku pamit pulang dulu. Besok pagi mau aku antar ke Cafe?" balas Sehun.

"Kenapa harus di Hotel? Pemborosan sekali kau. Sudah kau menginap saja disini, masih ada kamar tamu yang kosong. Besok pagi kita bisa berangkat bersama." balas Kai tegas tanda jika dirinya tidak menerima penolakan.

HunKai Short StoryWhere stories live. Discover now